Part 3

17 2 1
                                    

Sudah setahun lebih sejak Auri dan Ares bersekolah, kini mereka sudah kelas 2 SMA, sejak saat itu juga Auri dan Ares sudah mulai bekerja untuk membantu bunda mereka membayar biaya sekolah Ares dan biaya sehari-hari mereka. Auri bekerja paruh waktu di sebuah rumah makan sedangkan Ares ia bekerja di sebuah bengkel milik kenalan mereka. Kedua anak kembar itu benar-benar bekerja keras untuk sekolah dan juga kehidupan mereka.

"Turunin gue di depan pasar ya Rel"

"Mau ke bunda?"

"Iya, Bu Puri bilang dia bukanya abis magrib karena ada acara keluarga makanya gue mau bantu bunda dulu"

"Gue ikut dehh"

"Gak usah, Lo pulang aja"

"Aihh padahal gue juga mau bantu bunda"

"Lain kali aja"

"Yaudah deh"

Tadi saat masih di sekolah pemilik rumah makan tempat Auri bekerja mengabarinya bahwa mereka akan buka sehabis magrib karena ada acara keluarga makanya Auri memutuskan untuk membantu sang bunda di pasar untuk saat ini. Setelah menurunkan Auri di pasar Farel segera berpamitan kepada gadis itu kemudian melajukan motornya meninggalkan area pasar. Auri berjalan masuk ke dalam pasar untuk menemui sang bunda, terlihat dari kejauhan Raisa sedang menyusun ikan-ikan yang di jualnya sesekali menyirami air ke ikan yang sudah tertata di depannya.

"Bunda"

Raisa menoleh saat mendengar suara Auri yang memanggilnya, ia membulatkan matanya melihat anak gadisnya itu berdiri di depannya dengan seragam yang masih melekat di tubuh mungil gadis itu.

"Kamu ngapain disini Ri?" Tanya Raisa ketika Auri kini berjalan mendekatinya.

"Hehehe aku mau bantu bunda-"

"Eittt jangan marah dulu, hari ini Bu Puri ngabarin aku kalau rumah makannya buka abis magrib karena dia ada acara keluarga, makanya aku kesini karena mau bantuin bunda"

Raisa menghela nafas panjang mendengar penjelasan Auri, jujur saja tau Auri dan Ares bekerja saja hatinya sudah sangat sakit, ia merasa tidak becus menjadi seorang ibu. Yang Raisa inginkan adalah anak-anaknya fokus sekolah dan belajar untuk meraih cita-cita mereka, ia sangat tidak menginginkan anak-anaknya bekerja, biarlah dirinya yang bekerja asalkan anak-anaknya bisa bersekolah dengan nyaman. Tetapi sepertinya dia tidak bisa seperti apa yang diinginkannya itu, dia sadar bahwa dia tidak bisa menanggung semuanya sendiri jadi dengan berat hati dia setuju dengan keinginan Auri dan Ares yang ingin bekerja untuk membantunya.

"Kenapa gak langsung pulang aja sih Ri? Bunda gak apa-apa kok"

Auri menggeleng mendengar ucapan Raisa.

"Selagi aku masih bisa aku bakal selalu bantuin bunda" ucap Auri menatap sang bunda serius.

"Makasih sayang, tapi kenapa kesini pakai seragam? Kenapa gak diganti dulu? Kalau seragam kamu kotor dan bau ikan gimana?"

"Gak apa-apa Bun, lagian ini udah mau aku cuci kok, besok kan Minggu"

Raisa berakhir hanya mengangguk sambil tersenyum pasrah mendengar ucapan Auri.

"Yaudah kamu jaga disini sebentar bunda mau kesana dulu, disana ada yang jual gado-gado"

"Siapp bunda!"

Setelah kepergian Raisa Auri melepas tasnya kemudian melanjutkan pekerjaan bundanya tadi, ia melakukan pekerjaannya dengan telaten, dia juga sempat melayani seorang pembeli tadi, saking fokusnya Auri sampai tidak sadar seseorang terus menatapnya sedari tadi.

"Makan dulu Ri" ucap Raisa yang datang dengan sebuah kantong plastik di tangannya.

"Iya bunda, ayo makan sama-sama Bun"

A pair of wingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang