6. DADDY🥀

7.9K 570 20
                                    

4 tahun telah berlalu, Resa telah Melawati musim demi musim di sini dalam dunia novel kampret ini.Ia sekarang sudah bisa berbicara dan berlari, ia baru mengetahui fakta bahwa ia punya seorang kakak sepupu bernama Darren. Anak dari kakak Daddy nya yang bernama Dames.

Dan ia juga baru tahu bahwa hubungan Devan dan keluarganya kurang baik. Kenapa ia tau? Karena saat ia datang ke rumah kakek dan nenek nya, ia merasakan atmosfer aneh dari pria tua itu saat menatapnya.

Rasanya tatapan itu sama menyebalkan nya dengan Devan.

"Eca tunggu aku ihh" Pinta Darren yang terus mengikuti kemanapun Resa berpijak.

Gadis kecil itu memutar bola mata malas, benar benar bocah beban! Untung bocah itu tampan.

"Cepat! Tamu Ama cekali dasal siput!" Bentak Resa kesal.

"Emang kamu mau kemana ca?" Tanya Darren panik.

"Pulang!" Sewot resa

Darren berlari menghampiri resa, mata anak lelaki itu berkaca kaca. "Eca jangan pelgi!! Di sini aja."

"Gak! Anti Daddy malah, telus aku nda bisa ketemu om ganteng!"

"Hikss jahat!! Huwaa Daddy Eca pelgi." Teriak Darren tak melepaskan genggaman jarinya dan resa.Resa berusaha melepaskan tauntan lengan anak itu namun tidak bisa!! Benar benar anak Bagong kayaknya.

Tak lama muncullah seorang pria tampan dengan setelan jas nya yang mahal di temani dengan seorang wanita cantik di sampingnya.

Wanita itu menatap dingin ke arah resa.

"Lepaskan anak saya." Kata ibu Darren datar.

Resa berdecak malas!! Buta kali ya? Gak liat Daren yang megang dia apa?

"Hikss mommy, Eca pelgi ninggalin Dalen." Adu lelaki itu sesunggukan.

"Ich kamu apacih! Lebay banet."

"Udah ah mau pelgi! Om antelin lesa pulang!" Ajak resa menarik jas Dames kencang.

Pria itu kaget karena keponakannya tiba tiba menariknya. Tersenyum maklum dan mengiyakan ajakan resa.

"Eca ga sayang Dalen?" Tanya Darren melas.

"Enggak."

Dan berakhir lah anak itu menangis lagi dengan di tenangkan oleh ibunya.

Di mobil..

"Resa.. tolong maafin sikap tante Vio, mungkin Tante Vio masih trauma dengan kejadian dulu." Pinta Dames tak enak atas sikap tak pantas istrinya itu. Resa ber dehem singkat, malas membahas wanita paranoid itu! Tchh

Sesampainya di depan rumah resa..

Anak itu turun, namun sebelum turun ia mengarahkan lengan nya ke arah Dames, pria itu bingung dengan tingkah ajaib resa.

"Uang onkos nya aku mana om!" Pinta resa

"Tan tadi aku tee sini pake uang hacil nyolong punya daddy"

Dames geleng geleng kepala di buatnya, benar benar mirip sekali anak ini dengan Devan. Akhirnya Dames mengeluarkan uang lima lembar seratus ribu dari dompet nya. Lalu memberikan uang itu kepada resa.

"Cukup ga?"

Resa menghitung uang nya sebentar.

"Kulang ini mah om! Tan om juga halus bayal jasa aku Dateng ke lumah dalen."

"Dasar kamu yah!" Tak ayal Dames memberikan lagi uang 10 lembar berwarna merah pada resa.

"Makacih papa na Dalen." Usai itu Resa masuk ke dalam rumah. Para pengawal yang ada di sana menunduk memberi salam.

Ia yang melihatnya risih sendiri.

"Tan dah Aku bilang Danan nunduk om body."

Kan udah aku bilang jangan nunduk om bodyguard*

"Ekhemm!! Puas banget Lo main nya."

"Udah gak ingat rumah lagi buntel? Sana, jadi anaknya Dames aja! Emang gak guna ya gue membesarkan buntelan gak tau diri kayak Lo!" Cerca Devan saat Resa memasuki rumah, kini mata pria itu sangat tajam dan menusuk. Dengan bergetar resa menghampiri Devan.

"Maaf" ucap nya berbeda dengan isi hati resa saat ini. Yang tak henti mengumpati Devan.

"Masuk!"

"Danan, nda mau Dy." Resa memberontak kala Devan menyuruhnya masuk ke dalam gudang.

"Masuk cepet! Ini hukuman buat lo, selama 1 jam kedepan Daddy gak akan bukain pintu."

Devan memasuki resa ke dalam gudang, sedangkan anak itu manatap ke benci ke arah devan.

Sialan Lo badak!! Bapak bang** anak sekecil gue di taro di gudang!! Dasar gilaaa!'

"Dasal bapa anying."

"Nda ada otak, kelakuan tayak doggy."

"Untun aku dah besal, jadi nda takut.. emang beldosa benget Daddy aku! Minta di lukiyah Ama om lion ini kayak nya."

Resa, balita itu terus mengoceh dalam gudang. Gudang nya bersih, tak ada kotoran di dalam. Hanya saja ruangan itu gelap hingga membuat ia sedikit takut dan sulit bernafas.

"Daddy bukain aku woy!" Teriak Resa saat merasakan aura aneh di belakang nya.

"Daddy takut!! Ada setan Dy, oy anying buka! Om lion tolongin lesaaa." Resa menggedor brutal pintu berharap ada yang membukakan.

Sumpah demi apapun, ia takut dengan hal yang berbau mistis!! Apalagi aura di gudang ini berbeda dari biasanya. Resa menjadi takut sekarang.

"Hiks cialan nda di bukaa!!" Tangis nya histeris.

"Takut mami!! Mau pulan, tapan di balikin ke dunia aku cih hiks."

________________________________••

Kamar..

"Makan!"

"Nda! Cana pelgi dasal jahat."

"Makan buntel! Nanti sakit, gue yang repot.. cepetan, gue mau kerja." Sungut Devan memaksa resa membuka mulut.

"Ich apacih, maksa aku!! Udah ngulung di gudang, cekalang maksa aku makan."

Dengan kasar Devan melempar piring yang ada di tangan nya. Sumpah, emosinya benar benar tak terkontrol jika berada satu ruangan dengan anak ini.

"Gua bilang makan! Budek ya? Perlu gue congkel telinganya? Terus gue ganti yang baru!!" Bentak Devan keras.

"Aku nda lapel! Daddy budek ya!!" Teriak balik resa.

Jangan pikir ia akan menangis ataupun takut! Ia adalah wanita pemberani di dunianya dulu, banhakn tak jarang ia juga selalu di bentak dan di pukul oleh bos nya di tempat ia bekerja. Sudah kebal kata resa.

Ayah satu anak itu mengacak rambutnya frustasi!! Kenapa anaknya ini keras kepala sekali Tuhan.. 😭




.

.
.

.

Terimakasih buat yang udah baca
Makasih banget buat yang udah vote♥️
Makasih juga buat yang udah komen🥀

Tulisan masih acak acakan..
Lapak bapak anak bikin baper..

___________________________ ••

Bonus Picture mau??

Di eps selanjutnya aja yahh..


My Psyco Daddy ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang