Di mansion Keluarga Devan sekarang..
"titipkan saja resa di sini.. kasihan dia kalau di tinggal pergi tanpa orang tua yang menemani." Pinta Ibu Devan baik baik.
Devan berrdecak malas, kalau bukan karena paksaan sang ibu juga pekerjaan nya yang menuntut itu. Ia ogah untuk menitipkan anaknya pada salah seorang predator tua di sini.
"Baiklah" Usai mengatakan itu Devan menyerahkan anak yang ada dalam gendongan nya ke dalam gendongan sang mami. Resa tersenyum girang, akhirnya si Dajjal ini pergi. Ia jadi bebas melakukan apapun.
"Daddy pelgi aja, Cana.. kelja yang benel bial kita jadi kaya laya." Usir resa halus.
Devan acuh, dengan kasar ia mengacak rambut resa yang sudah tertata rapih bak seorang princess Disney.
Resa tak terima, "ihh apacih, jadi jelek!" Tepis nya garang.
Devan terkekeh, kemudian pergi, setelah ia berpamitan pada sang ibu. Resa yang melihat kepergian ayahnya mulai memunculkan ide ide baru di otak cantiknya.
Namun lamunan nya buyar akibat seseorang yang sialnya sama menyebalkan seperti devan. Siapa lagi kalau bukan.. kakeknya Jameson.
"Kenapa anak itu di sini!" Sinis Jameson menatap tak suka resa. Resa menatap balik sang kakek dengan pandangan tak kalah sinis.
Baru juga seneng sialan!! Malah ketemu kakek tua ini lagi, bisa ga sih ni kakek kakek gue buang ke laut' sewot resa.
"Resa, sekarang sama nanny dulu mau?" Tanya neneknya yang langsung ia angguki.
.
.
.Setelah kepergian resa..
"Mas, jangan bicara seperti itu di depan cucu kita!" Seru Riana marah.
Ia tak suka melihat suaminya memperlakukan cucu perempuannya seperti itu, bagaimanapun resa adalah cucu mereka juga.
"Heh, aku bahkan gak pernah anggap anak itu hidup! Anak itu Cuman bawa sial di keluarga ini terlebih gara gara dia cucu kita hampir mati!."
Riana tak percaya dengan apa yang baru saja di ucapkan Jameson. Sakit rasanya mendengar hal itu, bagaimana jika resa mendengar nya? Apa anak itu akan baik baik saja.
"Cukup membahas masa lalu sayang!! Jangan membenci resa hanya karena hal itu, resa gak bersalah dalam hal ini."
"Sudahlah, memang percuma ngomong sama kamu." Usai mengatakan itu, Riana langsung pergi meninggalkan suaminya. Ia ingin suaminya bisa mengintropeksi dirinya sendiri! Agar tidak selalu menyalahkan masa lalu.
_____________________________••
"Kamalnya besal!! Belasa kayak plinces."
Resa berlari mengelilingi kamar barunya, dengan di awasi salah seorang maid di sini. Anak itu tampak berbinar saat mengelilingi isi kamar. Membuat maid yang melihatnya tersenyum geli.
"Nanny lesa mawu mam, lapel dali tadi nda makan. Daddy nda kasih." Pinta Resa yang langsung diangguki maid itu.
Akhirnya kini resa sendiri di dalam kamar, gadis kecil itu berbaring di kasur barunya yang empuk dengan memikirkan langkah apa yang akan ia ambil untuk masa depannya.
Gila saja ia nanti akan di bunuh oleh Devan, Ia tak mau mati untuk ke dua kali nya!
Untuk saat ini gue bebas, gada yang ngawasin. devanjing kan lagi pergi, terus juga om Rion lagi bulan madu sama Tiana, nah masalah nya si kakek durhaka itu yang bikin gue gak tenang!
Gimana ya, biar si kakek laknat itu bisa luluh sama gue?! Lagian si Darren goblok pake kecebur segala! Emang anak beban sih. Jadi gue kan yang kena semprot itu si kakek setan!'
Yap, pasalnya 2 tahun lalu, lebih tepatnya saat ia pertama kali menginjakan kakinya di mansion ini.
ia bertemu Darren! Lelaki yang akhirnya akan menjadi bos mafia paling kejam di masa depan, akhh memang sial sekali hidupnya! Sudah punya ayah psikopat, sekarang punya sepupu calon bos mafia.
Tanpa sengaja ia menyenggol tubuh lelaki itu hingga tercebur ke dalam kolam renang dan sialnya darren tak bisa berenang, hingga berakhir ia di benci oleh kakek dan juga ibu Darren.
Memikirkan itu ia kesal sendiri! Kan itu juga bukan murni salahnya, ia kan tidak sengaja menabrak tubuh Darren saat akan terpeleset. Untung Devan sigap menangkap nya yang hampir jatuh.
"Tenapasih, hidup aku cial banet! Sekalian aja aku yang jadi bos Mapia meleka, bial ku palak hasil duit nya, lumayan jadi makin kaya layak." Entahlah.. sekarang resa sudah seperti orang gila, bicara melantur ke sana ke sini.
Memang sudah gila juga anak itu, Maklum.. keturunan keluarga.
Sedangkan kini maid yang sudah ada di kamar resa tercengang melihat kelakuan anak majikannya yang kini tengah berbicara sediri dengan posisi kakinya yang naik ke tembok, dan kepala yang berada di bawah.
Buru buru ia memanggil sang nyonya karena takut anak perempuan manis itu tengah dirasuki hantu.
(Emang udah dirasuki si Bu, jiwanya si Rachel)
"Nyonya!!" Panggil maid itu.
"Kenapa sih! Ngagetin saya aja kamu."
"Non Rachel aneh nyonya!! Anak itu dari tadi ngomong sendiri sambil ketawa, terus tiba tiba senyum."
"Saya takut non resa kesurupan nyonya!" Adu maid membuat Nyonya rumah tertawa geli.
"Ada ada saja kamu! Resa memang seperti itu, sudah kembali bekerja sana." Usir Riana tak ingin sakit perut karena terlalu lama tertawa.
Memang ada ada saja kelakuan cucu perempuannya itu, perasaan anak perempuan nya tak seaktif resa deh, Malah terkesan cuek anak itu sama seperti kakaknya Devan.
Sedangkan di kamar anak yang sedang di perbincangkan..
"Ini mana cih makanan na! Lapel anying." Dumel balita kecil itu dengan tangan yang setia memegang perut buncit nya. Kata resa, perutnya ini adalah salah satu aset kebanggaan nya! Entah apa yang di pikiran anak itu.
.
.
.
Terimakasih atas Voute dan Komennya guys!! 🥀🥀
Maafkan aku yang jarang up ehehehe🥺🥀Alur Santai+humor Receh
Kawasan Daddy vs Baby
.
..
.Kakek resa
(Yang Sifat nya nyinyir+Julid level up)
Jameson Pradipto
.
.
.CEO kaya raya dengan segala sifat nya yang Sangat MENYEBALKAN melebihi batas normal
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psyco Daddy ||
Ficção AdolescenteGimana sih rasanya punya ayah seorang psikopat? entah sial atau kenapa, Rachel harus merasakan hal itu. Tiba tiba saja ia bertransmigrasi ke dalam sebuah buku novel berjudul DANDELION milik teman nya yang ia pinjam. Di sana ia menjadi tokoh FIGURAN...