33. Clara

1.2K 35 8
                                    

(Warning 18+)

"Si-siapa kamu?"

"Perkenalkan, namaku Clara. Seorang pengasuh bayi tingkat menengah dari Blueberry Daycare. " Pengasuh itu menunduk dengan sopan. "Kamu bisa memanggilku kak Clara. Dan mulai sekarang, kamu adalah bayiku dan aku adalah pengasuhmu."

"Hah? Apa yang kamu maksudkan? Jadi kamu ini bersekongkol dengan Sensei?"

Kak Clara tertawa kecil.

"Tidak. Aku tidak bersekongkol. Aku dipanggil dan dibayar untuk melakukan pekerjaan. Hanya itu saja." Sambil menunjukkan jari-jemarinya yang gatal ingin bermain, dia berjalan menghampiriku.

"Berhenti! Jangan dekati aku!"

"Tidak perlu melakukan perlawanan yang sia-sia. Jika kamu sudah masuk ke rumah ini, tidak ada lagi jalan keluar bagimu."

Aku mencari-cari jalan kabur atau benda yang bisa aku gunakan saat ini. Tidak ada jalan keluar, maupun benda yang tepat. Aku tidak mendapatkan satupun ide sementara kak Clara sudah semakin dekat.

Barang-barang di tas milikku tidak ada yang berguna. Apa yang aku bawa? Botol minum, buku catatan, pakaian ganti, hanya seperti seseorang yang ingin study tour.

Handphone!

Aku mengambil handphone dari kantong celanaku untuk memanggil bantuan. Siapapun itu yang penting dapat aku hubungi.

Namun begitu aku mengeluarkan handphonenya, benda tersebut langsung berpindah tangan begitu cepat.

"Opps! Belum saatnya bayi untuk bermain handphone." Kak Clara melambaikan handphone ku yang baru saja dia rebut.

"Kamuu! Kembalikan!"

Aku kesulitan mengambil kembali handphone ku dari tangannya. Dia jauh lebih tinggi dariku dan juga lebih gesit.

"Hap!" Setelah menyimpan handphone ku di sakunya, kak Clara menangkap kedua tanganku. "Sekarang, ayo kita ganti pakaianmu dulu. Bayi seharusnya memakai popok dan baju yang imut."

"Tidak! Hentikan! Lepaskan!" Aku berusaha menahan kak Clara yang ingin menarikku. Apa daya, tenaganya tentu jauh lebih kuat. Perlahan aku mulai ditarik olehnya menuju salah satu ruangan lain.

"Oh iya. Aku lupa. Bukankah mommy Susan bilang untuk menghukum kamu? Kalau begitu, mari kita ke ruangan khusus."

Dari nada bicaranya kak Clara sangat bersemangat ingin membawaku ke sana. Mendengar nama ruangan tadi, seluruh tubuhku gemetar ketakutan.

***

"Kyaaaa! Sa-sakit! Kak!"

*Plak! Plak!*

"Berteriaklah lebih keras, Alia! Ahh... Aku sangat senang masa-masa ini akan tiba."

*Plak! Plak! Plak!!*

Aku terbaring di atas sebuah meja kecil, menghadap ke bawah dengan kedua tangan dan kaki terikat. Celana hingga celana dalamku di lepas oleh kak Clara, dan dia membuatku terikat dalam posisi menungging. Tak lupa kak Clara juga menutup mataku dengan sebuah kain tebal. Membuatku tidak dapat melihat dimana aku sekarang, dan apa yang ingin dia lakukan untukku.

Ketika kak Clara menangkapku, dia membawaku ke sebuah ruangan di bawah tanah. Tempat yang sama sekali tidak aku duga akan ada, dan merupakan tempat terseram yang pernah aku masuki.

Pantatku terekspos tanpa satupun helai pakaian. Membuat setiap tamparan dari tangan jahatnya mengenai langsung kulitku yang sensitif.

*Plak! Plak!*

Alia dan PopokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang