Ini adalah kumpulan cerpen aku sejak jaman putih biru-dongker sampai sekarang.
Beberapa cerita terbaru kemungkinan akan di upload ke karya karsa dengan side story yang lebih panjang dan mendetail. bisa berbayar atau gratis.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Silma
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Where the doors are moaning all day long
Where the stairs are leaning dusk till dawn
Where the windows are breating in the light
Where the rooms are a collection of our lives
this is a place where i don't feel alone
this is a place that i call my home
***
Hal yang paling asem dalam kehidupan saat usia akhir belasan dan awal duapuluhan adalah lo harus dengan gagah berani menghadapi kejamnya skripsi. Gue nggak membayangkan kalau skripsi bisa sampai semenguras tenaga ini. Gue kira masuk universitas itu sudah bagian yang paling susah dalam hidup. Gue ingat dulu waktu gue masih siswa SMA yang pontang-panting belajar untuk ujian tulis masuk perguruan tinggi, karena nggak lolos seleksi jalur undangan. gue juga baru menyadari satu hal ternyata yang sulit bukan masuk universitasnya, melainkan lulus dari universitasnya. Kocak kalau bisa masuk nggak bisa keluar.
Rutinitas harian gue dulu sebagai siswa SMA kelas 12 selain sekolah adalah ngerjain tugas-tugas yang banyak, latihan soal buat ujian sekolah, belajar materi kelas 10-11 buat ujian sekolah, bimbel seleksi masuk perguruan tinggi sampai malam. Dulu gue menjalani semua drama anak remaja dengan suka rela, suka cita tapi kenapa ya pas gue lagi skripsian ini tuh... Aduh gimana ya gue jelasinnya... pokoknya skripsi tuh.... bisa bikin orang waras jadi separuh gila. padahal mah dilihatnya mudah hanya, kerjakan-bimbingan-revisi-kerjakan lagi-bimbingan lagi-revisi lagi sampai proposal lo di ACC dosbing kemudian sempro, Habis itu revisi proposal dari penguji-ngerjain bab pembahasan- bimbingan-revisi-ngerjain bab pembahasan lagi-bimbingan lagi-revisi lagi sampai lo di ACC dosbing dan sidang.
Anjirrrr, andai saja semudah itu.
Hari ini, di ruang ber AC dengan suhu 26 derajat celcius, gue bimbingan ke dosbing gue untuk ke lima kalinya karena proposal gue sampai detik ini belum juga di ACC.
