Ande-Ande Lumut

152 0 0
                                    

Pada zaman dahulu, ada sebuah kerajaan besar yang bernama Kerajaan Kahuripan. Namun, untuk mencegah perang persaudaraan Kerjaan Kahuripan dibagi menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Jenggala. Pada suatu ketika, sebelum Raja Erlangga meninggal, ia berpesan untuk menyatukan kembali kedua kerajaan tersebut dengan cara menikahkan pangeran Panji Asmarabangun dari Kerajaan Jenggala dengan Putri Sekar Taji dari Kerajaan Panjalu.

Namun pada suatu ketika, Kerajaan Jenggala tiba-tiba diserang oleh kerajaan musuh. Disaat pertempuran sengit berlangsung, Putri Sekar Taji melarikan diri dan bersembunyi disebuah desa. Sang Putri menyamar menjadi rakyat jelata dan dijadikan anak angkat oleh Nyai Klenting yang mempunyai putri yang bernama Klenting Merah dan Kenting biru dan sang putri merubah namanya menjadi Klenting Kuning.

-Di depan Pendopo rumah Nyai Klenting-

Putri Sekar Taji : Nyai Klenting yang baik hati, bolehkah saya mengabdi kepadamu? Saya rakyat jelata yang miskin, saya tidak punya rumah dan tidak punya uang untuk makan.

Nyai Klenting : Bisa apa kamu?! (dengan nada mencemooh)

Putri Sekar Taji : Saya bisa membersihkan rumah, menata kebun, mencuci pakaian dan memasak, Nyai.

(Nyai Klenting, berfikir untuk mempertimbangkan ucapan sang putri.)

Nyai Klenting : Baik, kamu boleh mengabdi ke saya. Tapi dengan syarat semua pekerjaan kamu lakukan perfectly no mistake.

Klenting Biru : Siapa namamu?

Putri Sekar Taji : Nama saya--(sang putri berpikir) Klenting Kuning.

Klenting Biru : Aku Klenting Biru, Dan ini mbakyu ku Klenting Merah.

Klenting Merah : mulai sekarang kamu harus memanggil kami ndoro putri.

Klenting Kuning : baik, ndoro putri.

Dirumah Nyai Klenting. Klenting Kuning selalu di tindas dan hanya diberi makan sehari sekali, ia sering dibentak oleh Nyai Klenting maupun kedua Anaknya Klenting merah dan Klenting Biru.

Klenting Merah : Klenting Kuniiiingg!! Bersihkan kamarku sekarang jugaa!

Klenting Kuning : Baik, ndoro. (Klenting Kuning pun menuju kekamar Klenting Merah.)

Klenting Biru : Klenting Kuniing!! Cepat masak yang enak buat makan siang kami!

Klenting kuning : Baik, ndoro.

Klenting Kuning pun memasak makan siang untuk Nyi Klenting dan kedua anaknya.

Klenting Merah : Setalah ini kamu harus mencuci baju disungai.

Klenting Kuning : Tapi ndoro putri, saya dari kemarin belum makan. Bolehkah saya makan dulu?

Nyai Klenting : Kamu ini disuruh malah membantah! (mendorong tubuh Klenting Kuning sampai jatuh di lantai)

Klenting Kuning : Baik Nyai. Saya akan mencuci baju dulu di sungai.

Hari demi hari telah berlalu, keadaan Kerajaan Jenggala sudah kembali tenang dan aman. Sang Pangeran Panji Asmarabangun memutuskan untuk mencari calon istrinya. Namun sebelum itu, ia mengutus pengawal untuk mencari jejak calon istrinya.

Suatu sore, seorang pengawal yang diutus pangeran menyampaikan kabar.

Pengawal : sendiko dawuh, pangeran! (dengan suara tegas dan hormat menunduk). Hamba ingin menyampaikan kabar gembira untuk pangeran.

Pangeran : Kabar apa? Apa kau sudah menemukan calon istriku?

Pengawal : Ampun pangeran! Hamba hanya menemukan gadis yang mirip dengan istri pangeran di sebuah desa. Hamba tidak yakin karena dia hanya seorang gadis desa yang mengabdi kepada Nyai Klenting, seorang janda kaya.

kumpulan cerpenWhere stories live. Discover now