Hari minggu ini aku latihan Saka Bhayangkara di Polres Kediri, Jalan Sudirman Pare. Latihan hari ini berbeda, pamong Saka Bhayangkara kami atau yang akrab kami panggil Pak Yadi memberi persetujuan untuk anggota Saka Bhayangkara yang sudah Bantara ikut dalam Apel Besar di Bojonegoro Jajaran Polda Jawa Timur, dan akan dikirim 20 anggota saja untuk mewakili apel di Bojonegoro dan juga kami diminta untuk membawa makanan khas daerah kami serta nantinya akan menampilkan kesenian khas daerah kami. Kita Sepakat untuk membawa gethuk gedhang dan Tahu Takwa karena Kediri terkenal dengan sebutan "kota industri tahu" Dan juga kami sepakat untuk menampilkan drama kolosal Legenda Gunung Kelud, Yang menceritakan Seorang putri cantik Dari Kerajaan Kahuripan bernama Kilisuci Dan seorang yang berkepala lembu, bernama Lembusura .
Setelah selesai berdikusi kami sepakat untuk casting pemeran utama drama kami.
"Sarah, kamu udah dapat peran?" tanya ketua Dewan Saka ku.
"Belum kak!" Jawabku tegas.
"Yaudah, kamu mau menjadi narator?"
"Iya, saya bersedia".
Selesai pembagian peran kita semua upacara apel untuk menutup kegiatan pada hari ini dan bersiap-siap untuk pulang.
Aku tidak langsung pulang ke rumah karena aku ada janji dengan teman lamaku semasa MTs di Taman Kilisuci Pare, namanya Amel.
"Sar!" Panggil Amel kepadaku, akupun menghampirinya.
"Hai" sapaku.
"Bagaimana latihanmu?"
"Seperti biasa, hanya saja ada yang sedikit berbeda tadi"
"Oh ya? Apa? "
"Tadi pamong ku saka bilang kalau ada Apel Besar di Bojonegoro dan aku ikut juga. Di apel itu, diharapkan setiap Polres membawa makanan khas daerahnya dan menampikan kesenian khas daerahnya dan kami sepakat untuk menampilkan drama kolosal Legenda Gunung Kelud. Dan bayangkan! "Aku berjeda sebentar, Kulihat Amel memasang wajah serius dan antusias dengan ceritaku. "Aku menjadi narator di drama tersebut, itu berarti .... aku harus menguasai cerita tersebut" lanjutku dengan lesu.
"Pffftttt ....."
"Hei! Kamu menertawakanku ?! "ucapku kesal.
"Nggak kok." Jawab Amel sambil mesem-mesem
"Lha tadi kamu pfftt .. itu apa?"
"Nggak salah maksudku. Hahahaha .... "ledeknya.
Aku membuang nafas kasar. Kesal terhadap sikap Amel "dasar nyebelin"
"Bercanda kok bercanda ..." ucapnya dan dia mengacungkan jari membentuk simbol peace.
"Sar, gini gini ya .. aku juga tahu loh legenda itu"
"oh ya?"
"Iya, mau bukti?"
Aku tersenyum dan mengangguk semangat, Amel memulai ceritanya.
Pada zaman dahulu di Kerajaan Kediri yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem kelawan kartaraharja, ada seorang putri yang sangat cantik jelita, putri tersebut bernama Pusparini atau yang dikenal sebagai Dewi Kilisuci. Sang raja, Baginda Prabu Erlangga mengadakan sayembara untuk seluruh rakyat Kediri.
"Putriku, Kilisuci. Romo akan mengadakan sayembara. Barang siapa yang bisa mengangkat Busur Sakti ki Garuda dan Gong Sakerdelima maka dia yang akan menjadi suamimu dan menjadi Raja setalah Romo turun tahta "ucap Sang Prabu Erlangga.
"Sakderengipun kulo ngaturaken sembah Romo, jika sayembara adalah jalan yang terbaik saya setuju dengan Romo". Ucap Sang Putri.
"Prajurit!" Panggil Sang Prabu.
YOU ARE READING
kumpulan cerpen
General FictionIni adalah kumpulan cerpen aku sejak jaman putih biru-dongker sampai sekarang. Beberapa cerita terbaru kemungkinan akan di upload ke karya karsa dengan side story yang lebih panjang dan mendetail. bisa berbayar atau gratis.