Saat kegiatan MPLS, para murid pulang cepat yaitu pukul 12:00. Tapi adik beradik elemental itu masih menunggu seseorang dan belum pulang.
"Ishhh, mana sih kak Hali?"ucap Taufan yang duduk di atas mobil Lambonya.
"Apa sih yang kak hali lakuin di sana?"sahut Blaze.
"Thorn cape nunggu."ucap Thorn
"Mending tidur." Ucap Ice yang ada didalam mobil. Tak lama kemudian ada beberapa orang yang menghampiri mereka.
"Kalian!!" Panggil nya. elemental sontak menoleh ke arah suara dan ternyata yang memanggil mereka adalah teman teman elemental yaitu Fang, Gopal, Yaya, Ying, Frostfire, Glacier, Supra, Gentar, dan Sori.
"Oalah kalian ternyata."
"Hehe."
"Sedang apa kalian disini?"tanya Gopal.
"Kami lagi nunggu kak Hali."Jawab Thorn.
"Ohh."
"Eh, itu kak Hali."tunjuk Glacier pada Halilintar dan Kaizo yang keberadaan nya sedikit jauh dari mereka.
"Eh, iya."ucap Solar.
"Kak sini kak!!"teriak Blaze.
"Eh, kalo kulihat Hali kok kayak lebih cantik daripada ganteng ya? Beda sama kalian yang ganteng aja dan ga ada cantik nya." Ucap Sori.
"Iyaya, kek cantik nya 85% dan ganteng nya 15%."sahut Supra.
"Entah, mungkin karna namanya Halilintar Liusxao mahentara? Kan nama Liusxao mirip nama ibu kami dan ibu kami juga cantik."jawab Taufan.
"Eh, iya juga ya."sahut Frostfire.
"tapi jangan tertipu dengan wajah cantik nya. Pernah kami buat dia marah, meja di belah dua oleh dia+ngambek 1 Minggu full. Dia kalo marah wajah nya serem coy kek setan."ucap Blaze.
"Melebihi setan malah."sambung Solar.
"Definisi jangan menilai buku dari sampulnya." Glacier mengangguk dan menatap Halilintar.
"Shuttt, jangan ghibah terus! Kalau kak Hali denger kalian ngomongin dia kayak gini, bisa habis kalian." Gempa memperingati mereka.
Mereka bertujuh pun hanya terkekeh geli. Tak lama kemudian, Halilintar dan Kaizo sudah berada di hadapan mereka.
"Lama kah kalian tunggu?"tanya Halilintar.
"Yaiya lah kak, ente lama bener dah."mendengar itu Hali hanya menggaruk pipinya yang tidak gatal.
"Dah ayo pulang."ucap Kaizo dan diangguki oleh yang lain.
"Nanti aku yang nyetir ya"ucap Taufan dan hanya dibalas dengan deheman.
"Hali, kau ikut aku, ya?"ujar Kaizo dan berjalan menuju Lamborghini miliknya.
"Kenapa?"
"Gapapa, aku mau kau menemani aku ke toko buku nanti."
"Oke."
"Lah, trus aku?"Gentar menunjuk dirinya sendiri.
"Kau ikut kami aja Gen, nanti kau satu mobil dengan aku, Thorn dan Blaze."Gentar mengangguk dan mengikuti Taufan.
Setelah nya mereka semua masuk kedalam mobil. Kaizo dan Halilintar masuk ke Lamborghini milik Kaizo yang berwarna merah. Fang dan Gopal memasuki Lamborghini milik Fang berwarna biru sedangkan Yaya dan Ying memasuki mobil Lamborghini milik Ying yang berwarna putih.
4 fusion memasuki mobil Lamborghini berwarna ungu sedangkan 6 elemental dan gentar memasuki 2 Lamborghini berwarna hitam.
Pulang kerumah membutuhkan waktu 25 menit bagi 7 elemental dan 5 fusion, dan 35 menit bagi Fang, Gopal, dan duo y. Itu karena rumah mereka berdua komplek.
.....••••••.....
"Dah! Kami pulang duluan, ya? Jangan kangen loh." Ujar Solar dengan nada narsisnya.
"Najis, lagian siapa coba yang bakalan kangen?" Ketus Ying dari dalam mobil sementara Yaya hanya terkekeh pelan.
"Hehe."
"Kalian ber enam, kakak kalian aku pinjam dulu ya? Mau ke toko buku." Kaizo berucap sambil menunjuk Hali yang berada di sampingnya.
"Iya, tapi jangan di culik."
"Kalau aku ga khilaf," Lalu Kaizo pun dengan cepat melesat- membawa mobil Lambonya ke toko buku yang berada di tengah kota tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Emang dajjal tuh orang." Blaze menggelengkan kepalanya heran.
"Yaudah, kami pergi ya. Dah kalian!" Ying, Yaya, Gopal, dan Fang melambaikan tangan mereka. Begitu juga dengan 5 fusion dan 6 elemental lainnya.
Taufan yang menyetir salah satu dari Lambo hitam itu masuk ke dalam komplek perumahan nya dengan di ikuti oleh dua Lambo lainnya.
"Kak Blaze, kira-kira kak Hali di bawa kemana ya oleh Kak Kaizo?" Tanya Thorn pada Taufan, Gempa, dan Blaze yang ada di dalam mobil.
"Hotel," jawab Blaze ngasal sambil memainkan game di handphone nya.
"Hustt... Sembarangan," Gempa memukul kepala Blaze dan membuat sang empu mengadu kesakitan. "Kak Hali di bawa ke toko buku di tengah kota, Thorn."
"Mau ngapain?" Thorn bertanya lagi dengan memasang wajah polosnya.
"Di en-" sebelum Taufan bisa menjawab, Gempa sudah lebih dulu memukul kepalanya juga seperti Blaze.
"Sekali lagi kalian berdua ngomong, ku sebat kalian di rumah nanti." Ancam Gempa.
"Iya, maaf Gem." Gempa memutar bola matanya dengan malas.
"Mungkin mau beli buku, Thorn."
"Ouh, gitu ya."
Tak lama kemudian, Lambo mereka sudah sampai di depan gerbang rumah mereka. Lalu Taufan menekan remote control gerbang, dan membuat gerbang pun terbuka secara otomatis.
Taufan langsung masuk ke pekarangan rumah mereka yang sangat luas dan memarkirkan mobil di garasi.
Gempa, Taufan, Blaze dan Thorn pun turun dari Lambo mereka dan berjalan menuju pintu masuk. Tak lama setelah Gempa membuka pintu dan mengucap salam. Mobil Lambo hitam yang tadinya berisi tiga orang itu pun sudah datang juga dan memasukkan Lambo mereka di garasi.
"ASSALAMU'ALAIKUM!!" Dengan tidak akhlaknya, kedua orang itu- Ice dan Solar langsung masuk ke dalam rumah setelah mengucap salam dan menerobos Taufan serta Blaze.
"Woee, dasar adik durjana kalian ini." Taufan menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, lalu dia pun ikut masuk dengan Blaze di sampingnya.
"Ajaran kalian itu," Sahut Gempa yang sudah berada di dalam rumah bersama Thorn.
Sementara itu, Solar dan Ice dengan semangat 45 merebahkan diri mereka di atas sofa dan membuang tas mereka secara sembarangan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.[Masuk sekolah#2 completed ]
KAMU SEDANG MEMBACA
✧Mahentara family✧
CasualeKeluarga bermarga Mahentara adalah keluarga keturunan Tionghoa, Spanyol, Kanada, dan Jepang. ~(Hehe, mohon maklum. Ni keluarga emang campur-campur ras dan bangsanya makanya keturunannya pun berkualitas semua)~ Si ayah yang bernama amato mahentara...