Selama beberapa bulan, apa yang dikatakan Phelan memang benar. Selagi ada waktu ia pulang kembali, dan selalu mengirimkan uang untuk kebutuhan anak-anaknya. Namun setelah beberapa tahun kemudian, tidak ada lagi kabar, bahkan ia tidak lagi mengirimkan uang.
Waktu itu, Queen juga kedua abangnya, Christoff dan Bryan telah beranjak dewasa. Queen sudah duduk di bangku kelas 2 SMA, ia akan memasuki jenjang akhir. Sementara kedua abangnya, Gevariel Christoffer Harvey Atmajaya dengan Bryan Andara Pio Atmajaya, langsung bekerja, mereka menunda cita-citanya demi sekolah adiknya yang masih satu tahun lagi.
Ya semenjak ayah mereka menghilang tanpa kabar, Bryan memutuskan untuk bekerja dan Christoff? Waktu itu ia sudah hampir berhasil menggapai cita-citanya, tapi ia urungkan itu demi adik kecilnya yang masih duduk di bangku sekolah.
Karena tidak ada kabar dari sang suami, Reesha berniat menyusul sang suami ke negara tempat Phelan bekerja. Ia berpesan kepada ketiga putranya untuk menjaga adik bungsu mereka.
Reesha buru-buru memesan taksi menuju ke bandara. Setibanya di bandara, ia lalu naik ke pesawat yang sebelumnya ia pesan.
Pesawat Airline CT 27 mulai melakukan penerbangan pukul 08.45 pm, ya tadi pagi Reesha sudah memesan tiket untuk penerbangan malam.
Reesha sudah berpesan pada ketiga putranya untuk menjaga adik mereka. Kini pesawatnya sudah berada di atas.
Perjalanan menggunakan pesawat ditempuh dalam waktu 3 hari 2 malam. Namun karena suatu kendala, pesawat yang ditumpangi oleh Reesha tiba-tiba jatuh dan terdampar di Gunung Everest.
Semua korban di pesawat itu, tidak ada yang selamat, dan berita itu masuk di tv pagi hari. Untunglah Queen sudah berangkat ke sekolah dan yang kini tinggal di rumah ada Bryan dan Christoff yang baru akan bersiap untuk berangkat kerja.
Waktu untuk Christoff berangkat kerja, masih beberapa jam lagi, sementara Bryan sedang libur. Mereka memutuskan untuk menonton tv bersama sebelum bekerja. Saat Bryan membuka saluran tv, ia dan Christoff terkejut melihat berita yang saat itu tengah disiarkan.
“Itu pesawat yang ditumpangi mama kan?" Christoff nampak sedikit panik.
“Iya itu pesawat mama."
“Apa mama baik-baik aja?"
“Nggak mungkin mama selamat dalam keadaan kayak gitu," Christof nampak sedikit shock.
“Di berita itu, disiarin kalo korban dalam pesawat itu nggak ada yang selamat, dan beberapa ada yang hilang. Nama mama termasuk yang hilang," jelas Bryan.
“Apa kita harus kasih tau adek, Bry?"
“Nggak, jangan kasih tau adek, kita kabarin Kak Mark aja," pintanya.
Mereka pun memberitahukan perihal tersebut kepada kakak pertamanya, agar ia tidak memberitahukan hal itu kepada adiknya.
Queen sudah pulang pukul 14.00 siang, tidak ada kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan tambahan di hari ini. Dia menghubungi kakaknya yang masih di rumah. Ia menghubungi Bryan yang hari ini libur.
Kak Ayennya Queen 👸🤗🌹
terakhir dilihat hari ini pukul 13.33Kakak (14.00) [✅]
Kak (14.00) [✅]
P (14.01) [✅]Tidak ada balasan dari sang kakak, ia pun masih berusaha menghubungi kakak tersayangnya.
Kak Ayennya Queen 👸🏻🤗🌹
OnlineKakak (14.00) [✅]
Kak (14.00) [✅]
P (14.01) [✅]
Kakakku (14.01) [✅]
Kak Ayennya Queen (14.01) [✅]
✨✨✨✨
“Eh adek ngechat."“Kenapa?"
“Kayaknya minta jemput."
“Yaudah, lu jemput dia, gue berangkat kerja dulu ya," Christoff berpamitan pada Bryan.
Adekku Queen
OnlineKakak (14.00)
Kak (14.00)
P (14.01)
Kakakku (14.01)
Kak Ayennya Queen (14.01)Eh iya dek (14.02) [✅]
Kenapa? (14.02) [✅]
Jemput? (14.02) [✅]Lama buangett (14.03)
Iyaa (14.03)Iya maaf kalo lama (14.04) [✅]
Oke tunggu ya (14.04) [✅]Tanpa membalas Queen langsung mematikan handphone nya, dan Bryan segera menuju ke sekolah Queen.
****
Setelah dijemput dan mereka tiba di rumah, Queen meletakkan dahulu tasnya dalam kamar lalu beristirahat sebentar. Ia menyalakan tv dan mencari saluran tv yang ingin dia tonton.
Aktivitasnya mencari saluran tv, terhenti saat ia melihat berita, yang memberitahukan jika pesawat yang ditumpangi ibunya hilang kendali dan jatuh di gunung. Dan ibunya termasuk korban hilang.
Bryan yang tau adiknya sudah melihat berita itu, langsung mencoba menenangkan, sambil bertanya.
“Dek? Adek gapapa?"
“Pesawat yang ada di berita itu, pesawat yang ditumpangi sama mama?" Tanya Queen.
“Iya dek, itu pesawat mama, adek gapapa?" Bryan khawatir, namun adiknya tersenyum tanda baik.
“Gapapa kok kak, selama kalian masih ada di sisi Queen, Queen gapapa," si bungsu nampak sudah mengikhlaskan.
Bryan lega, adiknya itu ternyata bisa merelakan kepergian ibu mereka.
“Mulai sekarang kita belajar untuk mandiri ya," pinta Bryan pada adiknya.
“Iya, siap kakak," Queen memberi sikap hormat, membuat kakaknya terkekeh kecil.
Beberapa hari kemudian, setelah kepergian ibunda mereka, mereka memulai hidup baru tanpa orang tua mereka.
....
Tbc
Hai guys, part 1 pendek dulu ya, author gatau ini mau dibuat berapa part 🙃Bingung 😕 gatau mau ngomong apa
Aaa udahlah segini dulu, yang penasaran ikutin terus aja cerita ini 👌🏻
Eh jangan lupa untuk pencet bintangnya, oke?
Dan jangan lupa follow ig author@wp.queenmark_virgo200313
Okay see you allBabay 👋🏻
ShalomTertanda author
MarkVirgo13
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Side
Mystery / ThrillerNote: ✅ Up 1-2 kali seminggu ✅ Based on my true story, don't copy my story, dude, author tulis cerita ini mesti perang batin mulu ✅ Kalo dalam seminggu atau lebih, author blm up samsek berarti mental author sedang tidak baik-baik saja, dan ide lagi...