Christoff telah menyelesaikan pendidikannya selama 6 bulan, dan kini tibalah saatnya untuk ia menjalankan tugas negaranya. Ia ditugaskan untuk menuju ke daerah Indonesia, yang berbatasan dengan negara lain.
Christoff ditugaskan untuk menuju ke daerah Kalimantan, ia ditugaskan untuk mengamankan daerah perbatasan. Christoff dibebaskan untuk memilih lamanya waktu dinas, dan ia memilih untuk mengambil dinas selama 1 tahun. Ia memilih waktu yang singkat, agar tidak terlalu lama, membuat adik kecilnya menahan rindu.
Sementara Bryan? Ia masih harus menempuh waktu 2,5 tahun lagi untuk dapat bekerja di bidang pelayaran. Karena itu ia masih bisa menemani adiknya.
Christoff sudah selesai menyiapkan keperluan yang dibutuhkan selama ia menjalankan tugas, dan ia pamit kepada adik kecilnya. Queen belum mulai masuk kuliah, ia masih ada waktu libur selama 2 bulan, baru setelah itu ia akan memulai kuliahnya.
“Dek, abang udah mulai berangkat dinas, adek baik-baik di rumah ya, jaga diri, nggak boleh nakal oke? Nurut sama Bryan sama Kak Mark ya," pesan Christoff pada adik kecilnya.
“Oke abang, tapi abang janji ya? Selesai dinas, pulang temani adek," pinta Queen.
“Iya abang janji." Christoff pun mulai menyiapkan keberangkatannya, ia menuju ke pelabuhan. Ya Christoff bersama teman-temannya yang 1 pasukan, berangkat menggunakan transportasi yang sudah disediakan. Mereka berangkat menggunakan kapal yang esoknya itu menjadi cita-cita Bryan.
Melepas kepergian Christoff, ada rasa enggan merelakan. Rasanya seperti tak ikhlas membiarkan abangnya pergi, Queen tidak ingin jika abangnya itu meninggalkan dirinya.
Sebelum benar-benar pergi, Queen meminta agar abangnya tinggal sejenak. Ia ingin memeluk abangnya, untuk menenangkan hatinya.
“Abang juga jaga diri baik-baik ya di sana, ga boleh kenapa-kenapa, pulang dengan selamat," pintanya.
“Iya dek, pasti. Abang nanti pasti bakal pulang kok, abang bakal jaga diri baik-baik, dan abang janji, abang ngga akan kenapa-kenapa." Yakin Christoff.
Christoff pun mulai masuk ke dalam kapal, dan kapalnya pun mulai berangkat. Ia pun melambaikan tangannya kepada adiknya.
Bryan pun memeluk adiknya sambil mengusap pundak sang adik, untuk menenangkan.
“Udah, adek gapapa ya ditinggal abang? Kan masih ada kakak, selama kakak belum lulus dari kampus kakak, dan belum mulai prala ataupun prada, kakak masih bisa temenin adek kok," yakin Bryan.
“Iya, adek gapapa kok kak."
“Yaudah sekarang kita pulang ya, adek siap-siap untuk masuk kuliah."
“Iya kakak, siap."
Ya walaupun waktu untuk masuk kampus Queen masih lama, tapi mereka sangatlah disiplin. Sehingga menyiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari. Queen menuruti apa yang kakaknya itu katakan.
2 bulan kemudian....
Hari ini, tiba waktunya untuk Queen masuk ke dunia kuliah, ia menyiapkan dirinya dengan sangat baik. Kali ini ia sudah bisa sendiri, ia bisa melawan jika ada yang membully nya nanti.
Queen turun dari kamarnya setelah bersiap untuk sarapan. Di sana kakaknya Bryan, tengah menata sarapannya.
“Udah siap Queen?"
“Udah kakak, sarapan sama apa kita hari ini?"
“Hari ini kita sarapan sama telur goreng ya, soalnya yang ada di kulkas cuma telur, terus kakak juga ga punya simpanan uang," jelas Bryan.
“Iya, gapapa kok kak," Queen mengulas senyum tipis.
Mereka pun mulai ritual makan bersama. Suasana makan bersama kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya.
Biasanya sarapan terasa nikmat karena adanya Christoff dan Mark, juga kedua orang tua mereka. Kini hanya rasa sepi yang menemani keduanya.
Christoff telah pergi bertugas, kedua orang tuanya telah tiada, Mark? Sejak 2 bulan lalu, ia mendapatkan tugas ke luar kota hingga mau tidak mau ia harus meninggalkan kedua adiknya.
Hening, beberapa menit kemudian terdengarlah suara bel rumah. Ada orang yang berkunjung, tapi siapa? Untuk apa ia berkunjung di pagi-pagi buta?
“Ada orang kayaknya kak, Queen bukain pintu dulu ya kak," tawar Queen.
Bryan mengangguk dan Queen langsung menuju ke sumber suara untuk membukakan pintu. Saat pintu sudah dibukanya, dilihatnya lah sosok yang selama ini ia nanti-nantikan kepulangannya.
“Kak Gege," Queen melompat untuk memeluk kakak pertamanya itu.
Dua bulan yang lalu, Mark pamit kepada ketiga adiknya untuk berangkat ke luar kota karena panggilan kantor. Sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan adik-adiknya, terutama Queen, namun tugas itu tidak bisa ditinggalkan, hingga ia harus pergi dan menitipkan Queen pada adik-adiknya yang lain.
“Siapa Queen?" Bryan menuju ke luar rumah.
“Eh Kak Mark, udah selesai kerjaannya?"
“Udah Bry, btw kok rumah sepi? Chris kemana?"
“Oh Christoff udah mulai tugas bang, dia udah selesai pendidikan dan mulai ditugasin ke pulau Kalimantan, dia bakal pulang setahun lagi. Makanya kemarin gue pernah bilang ke abang buat jangan ke luar kota, biar bisa temenin si Queen," jelas Bryan panjang lebar.
“Ooo, iya gue ngerti, sebenarnya kemarin gue juga ngga mau pergi, tapi mau gimana? Kerjaan ngga bisa ditinggal, ini demi kalian juga."
“Iya bang, gue juga ngerti kok."
Percakapan mereka, terhenti sejenak saat Queen hendak pamit untuk berangkat kuliah.
“Kak udah waktunya adek berangkat kuliah, adek pamit ya, dadah kakak," pamitnya.
Queen pun menuju kampus, dan mereka melanjutkan percakapannya.
“Hmm bang, gue pengen cari kerja lagi," Bryan membuka percakapan.
“Lu serius? Pengen kerja sambil kuliah? Lu yakin tapi kan bisa?" Mark memastikan.
“Iya gue yakin 100% buat balik kerja lagi, gue pengen punya pegangan sendiri."
“Gue ga masalah kalo lu pengen balik kerja, yang penting lu bisa baik-baik bagi waktu antara kerja dan kuliah lu," tegas Mark.
“Gue pasti bisa." Yakinnya.
“Iya gue percaya sama lu."
“Kenapa lu tiba-tiba pengen punya pegangan sendiri?" Tanya Mark tiba-tiba.
“Karena gue dan Queen gabisa selalu ngandelin uang dari lo terus, gue pengen mandiri." Mark tersenyum.
Adiknya itu, walaupun ia sedikit brutal namun ia bisa berpikiran dewasa dan menyayangi adik bungsu mereka juga mencapai cita-citanya.
“Gue bangga sama lu Bry." Batin Mark.
....
Tbc
Loha eh hola para readers yang terhormat, apa kabar?
Hmm author bingung mau ngomong apa 🙃 dan gimana lanjutin cerita ini
Jadi, cukup sekian ya bestie sudah puas kan? Kalo ga puas nanti masih ada part yang lain kok 😌 tenang aja.
Cuma, kalo ada part yang mewek it's okay ya? 😅 jangan terkejut terheran-heran, atau protes karena alur cerita ini ada di tangan author 🙃 harap semua readers menerima dengan lapang dada 👌🏻.
Kalo biasanya takdir di tangan Tuhan, ini ending cerita di tangan author 😌
Dah itu aja yang author mau bilang, jangan lupa tinggalkan jejak, ramaikan agar author semangat up. Tinggalkan jejak berupa vote dan comment, mau share ke teman-temannya juga boleh kok biar tambah rame.
Tidak bosan-bosannya ingin mengingatkan follow Ig author
@wp.queenmark_virgo200313
Dah babay all
Shalom
Tertanda author
MarkVirgo13
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Side
Mystery / ThrillerNote: ✅ Up 1-2 kali seminggu ✅ Based on my true story, don't copy my story, dude, author tulis cerita ini mesti perang batin mulu ✅ Kalo dalam seminggu atau lebih, author blm up samsek berarti mental author sedang tidak baik-baik saja, dan ide lagi...