14. Hancur

657 50 14
                                    

Pihak sekolah memanggil wali dari Aleo dan Revan. Karena semenjak tadi, mereka terus saja adu mulut. Kalau saja tidak ada guru, mungkin mereka sudah saling serang sekarang.

"Bapak sudah memanggil wali kalian untuk ke sekolah. Tunggu dan jangan buat keributan."

Aleo dan Revan hanya terduduk dengan perasaan kesal. Aleo yang  yang sudah dipenuhi amarah, dan Revan yang bingung diserang tiba-tiba oleh Aleo.

30 menit berikutnya wali dari keduanya pun datang. Pak Indra menjelaskan apa yang sudah terjadi pada Jeffran sebagai wali dari Aleo dan Jia sebagai wali dari Revan.

"Kami sudah menanyakan apa yang jadi akar masalah mereka bertengkar, tapi mereka malah saling tuduh tanpa henti. Jadi saya harap, dengan datangnya bapak dan ibu mereka bisa diajak kerja sama untuk menyelesaikan masalah ini," ucap Pak Indra.

Jeffran menatap Aleo dengan tatapan yang susah ditebak. Aleo balik menatap Jeffran. Sebenarnya Aleo masih kaku untuk mengakui Jeffran sebagai ayahnya. Belasan tahun hidup tanpa ayah. Bukan hal mudah bagi Aleo menerima Jeffran.

"Aleo. Coba jelaskan apa yang terjadi?" tanya Jeffran.

"Revan ganggu Lio." Aleo menatap tajam Revan.

"Apanya yang ganggu? Gue cuma lagi ngobrol sama Elio," sangkal Revan.

"Kamu ganggu anak saya?" tanya Jeffran yang kini mulai terusik mendengar Elio diganggu.

"Maaf, Jeff. Tapi bisa kan dengar cerita dari sisi Revan juga?" tanya Jia. Jia memang mengenal Jeffran, begitupun sebaliknya. Mereka adalah teman sekolah dahulu dan sekarang menjadi rekan kerja.

"Oke. Sorry, Jia."

Jia mengangguk mengerti. "Revan. Coba jujur sama, ibu. Kamu kenapa berantem sama Aleo terus ganggu Elio?"

"Revan gak ganggu Elio, ibu. Tadi Revan ajak Elio ke taman sekolah sambil ngobrol sama makan jajanan. Terus tiba-tiba Aleo dateng nonjok Revan."

"Lo gak cuma ngobrol ya, lo deketin Lio. Lo megang-megang dia!"

"Oke. Sorry. Gue minta maaf kalo gue megang-megang cowok lo. Gue cuma mau hibur dia yang lagi murung di perpus sendirian."

"Cowok—siapa?" Jeffran dibuat bingung.

Revan tersadar satu hal. Kenyataan bahwa Aleo dan Elio adalah saudara kembar baru saja ia dengar. Jadi yang masih tersimpan di otaknya adalah Elio yang ia suka sudah memiliki kekasih, yaitu Aleo.

***

Dari banyaknya kisah cinta manis. Kenapa harus kisah cinta kita yang pahit?

Bahkan sudah ku relakan kamu. Tapi cinta yang pernah ada antara kita, tetap saja salah kata mereka.

Sebegitu mustahil kita.

-

"Kamu gila?!" teriaknya keras.

Aleo menunduk dalam ketika suara bentakan keras dari Jeffran menuju padanya.

"Bisa jangan teriak sekeras itu?" timpal Tara.

"Gak bisa. Gak ada yang bener dari kelakuan mereka. Pandangan siapapun. Gak ada yang bisa dimaafkan dari hubungan mereka," tegas Jeffran.

Dari kejadian di sekolah tadi. Jeffran langsung meminta maaf dan izin membawa pulang Aleo. Dia butuh penjelasan. Tapi amarah menguasai dirinya. Bukannya mendengar penjelasan Aleo, ia malah terus berteriak marah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost [incest!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang