Four

240 10 0
                                    

Back to aurora pov
Didalam kamar, aurora masih mengamati setiap sudut kamar yg akan menjadi tempat tidurnya.
"Ini kamar apa kapal pecah dah , berantakan bener" ucap aurora lalu keluar dari kamar nya

Tap tap tap.

Aurora kembali menuruni tangga , ia menyadari bahwa 5 pria itu sedang menatap nya dengan lekat namun ia tak melirik sedikit pun ke arah mereka , ia kini sedang mencari pembantu rumah tangga di mansion ini, ia berjalan ke dapur , dan dapan ia lihat 4 maid yg sedang duduk di kursi dapur

"Eh i-ini siapa ya? Kok saya ga pernah liat neng cantik?"
Ucap salah satu pembantu yg berumur 35 tahun.
"Saya aurora" ucap aurora singkat
"Hah?" Beo keempat maid tersebut serempak

Aurora menghela nafas pelan
"Saya minta tolong , beresin kamar saya " ucap aurora berusaha untuk ramah namun wajah nya tetap saja datar huh.

"A-ah b-baik non , m-maafin saya non saya tadi ga kenal karna wajah non makin cantik setelah ga pulang pulang selama 2 minggu hehe" ucap salah satu maid berumur 35 tahun

"Trimakasih" ucap aurora singkat
Meninggal kan keempat maid yg sedang melongo dengan perubahan aurora yg sekarang .

Aurora berjalan melewati ruang tamu untuk menuju ruang keluarga untuk beristirahat.
"Heh jalang , lo dari mana aja? 2 minggu lo ga balik balik?! Udh berapa cowo yg lo porotin hah??!" Ucap gio dengan nada sinis

Aurora yg mendengar itu pun berhenti lalu menoleh kearah gio dan menatap tajam org yg menyebut ia jalang.
"jaga ucapan lo sialan" peringat aurora dengan nada dingin

Mereka semua terdiam , mendengar ucapan dari aurora , dulu aurora akan selau menempeli para abang nya dan brayen , tapi sekarang? Apa ini? Pikir mereka.

"Oh , udah berani lo ama gw hm?" ucap gio meremehkan aurora.
Aurora berjalan mendekati gio dengan aura dingin nya hingga jarak diantara nya hanya 1 meter

"Lo bukan tuhan yang harus di takuti!." Balas aurora dengan nada sangat datar
Lalu pergi dari ruang tamu meninggalkan kelima pria itu .

"Heh jalang , drama apa lagi yang bakal lo buat hah? Gausa sosoan berubah deh lo , ga mempan buat kita, jalang ya tetep jalang" ejek gio sedikit berteriak melihat aurora yang pergi ke ruang keluarga

Aurora duduk di sofa keluarga dan memainkan handphone nya dengan tenang.

Kalo ada yg nanya orang tua aurora kemana , orang tua mereka lagi kerja dan pulang nya sore.

Aurora memain kan hp nya selama 15 menit untuk menunggu kamar nya yg sedang di rapikan

"Non, kamar nya udah selesai" ucap maid menghampiri aurora
"Trimakasih" ucah aurora dan pergi dari ruang tamu menuju kamar nya, ia melirik ke arah 5 pria tersebut yg sedang menatap nya dengan tatapan yg berbeda beda .
Aurora mengunci pintu kamar nya dan tertidur di kasur king size itu .

"Engghh" aurora bangun dari tidurnya dan beranjak dari kasur nya menuju kamar mandi untuk membersih kan tubuhnya.
15 menit ia telah selesai mandi dan menuju lemari pakaian nya.

"Anjing" umpat aurora setelah melihat pakaian yang sangat sangat kurang bahan itu , yang menampakkan belahan dada di setiap baju tersebut .

Sebenar nya aurora juga memakai baju seperti dres pendek , dan baju anggun nan cantik , namun tidak seperti baju yang ada dihadapan nya ini, sungguh seperti jalang.

ia menutup lemari nya dengan kasar, dan beralih ke lemari hitam di sudut kamar, ia membuka nya dan banyak baju kaos dan lajing serta baju baju anak remaja pada umum nya.

Ia mengambil baju panjang dan rok pendek kotak kotak diatas lutut . Ia memakai nya dan memoles kan lipbam di bibir nya .

(Baju yg dipake aurora ya ges)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Baju yg dipake aurora ya ges)

Ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 19.35.
Ia menuruni tangga untuk menuju ke ruang makan untuk mengisi perut nya.

Tap tap tap.
Orang orang yg berada di ruang makan pun tertegun melihat aurora yg sangat cantik , rambut yg di gerai indah dengan pakaian serta wajah yang sangat cantik membuat orang yang dimeja makan tak berkedip menatap gadis itu .

Ia tidak menghiraukan nya dan duduk dikursi yg sisi kanan kosong dan kiri juga kosong , ia tidak melirik oang tua nya maupun abang nya yg sedang menatapnya

Ia mengambil sedikit nasi dan sedikit lauk bahkan hanya 3 menit ia telah selesai makan, ia mengambil tisu dan me lap sudut bibir nya pelan.

"Ehkem" dehem seorang paruh baya menyadar kan mereka yg ada dimeja makan, namun tidak dengan aurora yang acuh saja tanpa melirik mereka sakali pun.
Ia hendak berdiri namun suara pria paruh baya itu menghentikan nya.

"Siapa kau?" Tanya pria itu, ya itu adalah papa aurora leyrin
Aurora menoleh dan menatap papa nya itu
"Orang asing" ucap aurora datar and dingin
Papa aurora mengerutkan kening nya
"Dia aurora pah" ucap dio
Sontak papa , mama, dan abang pertama aurora terkejut akan penuturan dari dio

"Tidak mungkin" ucap papa aurora
"Anak saya tidak secantik ini, bahkan dia seperti jalang" ucap mama aurora
Aurora yang mendengar itu pun langsung menatap tajam ke arah mama nya itu, apakah dia pantas di sebut sebagai mama? Tentu tidak

"Ya , saya. bukan.anak.kalian" tekan aurora membuat dio san gio pun geram
"MAKSUD LO APA LEY?" Bentak gio pada aurora
Aurora tak mengubris panggilan dan bentakan para abang nya padanya ia berjalan menuju kamar , ia bertujuan untuk ke mall malam ini membeli pakaian yg cocok untuknya .

Aurora mengambil 1 black card nya , Ia menuruni tangga dengan wajah datar nya, semua antensi di ruang keluarga pun
terarah pada nya. Ia hanya acuh saja.

"Kau mau kemana jalang?" Ucap abang tertua aurora , bernama aldian rinando
drick
Aurora berhenti dan menatap mereka dengan datar ,

"Bukan urusanmu" ucap aurora dingin
Dan melanjutkan langkah nya , didepan ia sudah melihan delon yang memarkirkan mobil nya di dekat gerbang.
Ia sudah menelfon delon terlebih dahulu dikamar tadi untuk menemani nya belanja.

Dimall.
Aurora membeli baju yg banyak dan sepatu , tas , dan tentu saja barang barang branded.
Bahkan sepatu sekolah yg ia beli seharga 15 juta , Ia menghabis kan 250 juta untuk membeli perlengkapan nya selama di mansion drick.

Delon membawa 2 body guard untuk membawa belanjaan aurora yg sangat banyak.

Setelah selesai belanja , delon mengantarkan aurora ke mansion drick lagi, dan diikuti mobil body guard dibelakang mobil mereka, aurora turun dari mobil .

"Bawa masuk" perintah aurora pada 2 bodyguard tersebut
"Delon , pulang lah" ucap aurora
"Baik nona"balas delon

Body guard berbadan besar itu pun mengikuti aurora dari belakang , mereka sudah tau siapa di hadapan mereka saat ini
Ceklek
"Dilantai 2 pintu putih" ucap aurora pada bodyguard nya itu
Mereka mengangguk
"Permisi nona"
"Ya" singkat aurora

Ia tak menghiraukan pandangan mengintimidasi dari ruang keluarga ia berjalan menaiki tangga
"HEH JALANG !!
KAU MAU MEMPERMALUKAN KELUARGA DRICK HAH??!" Bentak papa aurora

Aurora berbalik dan menatap mereka satu persatu
"Mereka body guard saya, jaga ucapan anda tuan aldinan" dingin aurora menatap tajam mereka semua mereka terdiam dengan ucapan aurora barusan

"Nona , belanjaan anda sudah berada dikamar nona, apa ada yg anda butuh kan lagi nona?" Ucap salah satu bodyguard itu

"Atau membantu melenyapkan mereka yang sudah berani mengatai nona muda kami jalang nona?" Tanya salah satu body guard nya lagi.

"Tidak perlu, kalian pulang lah" ucap aurora dingin
"Baik nona muda" ucap dua body guard itu serempak lalu pergi dari mansion drick.
Mereka semua terdiam kala mendengar penuturan dari kedua lelaki yg mengaku sebagai body guard aurora.

Aurora berjalan dan menutup kamar nya dengan kasar .
"anak itu sangat lancang huhh" ucap aldinan geram
"Ada apa dengan nya sebenarnya "gumam sarah
"Mungkin mereka hanya dibayar oleh aurora hahhaha" acuh gio dan tertawa
Mereka pun diam dan memikirkan apa yg baru saja terjadi

Sebenarnya dihati mereka tidak sesuai dengan ucapan yg mereka katakan barusan , yah hanya mereka lah yg tau dan tuhan .

Angjhaii

Transmigrasi AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang