Ch-1

4.9K 380 20
                                    

Warning!⚠️

Mengandung adegan dewasa, bahasa kasar, gore scene dan sejumlah topik yg tidak pantas dibaca anak dibawah umur. Diharapkan para pembaca bijak akan hal ini!
.
.
.
.

Jeno mengurut pangkal hidungnya jengah, sembari memandang sahabatnya sengit. 

“Berhenti mengganggu bocah itu, Jaemin! Aish, kepalaku pusing...”

Huwaaa...Nonoo hyungg~~”

Pemuda yg dipanggil Jaemin terbahak ria. Setelahnya melepaskan tarikkan pada kaki kaki kecil yg menjadi sasaran kejahilan dirinya. Sekarang bocah itu sudah menangis sesegukkan.

Jaemin berganti mendekati Jeno, merangkul pundak anak itu sebelum ditepis kasar. Jeno yg kesal langsung menempeleng tengkuk Jaemin, kemudian berbalik meninggalkan si pemuda agustus.

“No, hari ini aku dapat bocoran, game yg kita tunggu sudah akan rilis malam ini.”

“Tahu dari mana?”

Jaemin menyengir. “Kau lupa Taeil samchon bekerja dimana? Ck. Ayolah No, kita harus mencobanya sebelum di rilis untuk umum!!”

Jeno mengangguk setuju. “Oke. Kita ambil yg Demo.”

“Jangan Demo. Kita bisa meminta full version pada samchon.”

“Yakh, itu mahal Na! Memangnya kau ada uang?!”

“Tidak perlu khawatir. Semua bisa ku atur. Sekarang bantu aku mengemasi mainan mainan ini dulu.”

Jeno melotot tidak terima. Jaemin yg disuruh beres beres, kenapa jadi dia yg ikut membantu! “Lakukan sendiri. Aku mau tidur siang, tubuhku jadi tidak bersemangat karena begadang semalaman.”

“Ayolah bantu aku Jen!”

Jeno cuek saja, pada akhirnya memilih keluar dari kamar sepupunya, berjalan menuju kamarnya sendiri yg berada tepat disamping kamar Jaemin dan adiknya.

Satu fakta yg mungkin tidak terlalu penting, Jeno dan Jaemin kebetulan adalah sepupu dekat. Berawal dari ayah Jeno yg merupakan kakak dari ibu Jaemin. Menjadikan mereka akrab hingga sekarang bersahabat. Selalu kemana mana berdua. Bahkan tidak jarang ada saja yg mengatai mereka sepasang kekasih.

Dasar tidak waras.

Jaemin merungut. Namun dia tetap melakukan apa yg diperintahkan ibunya sebelum pergi ke pasar beberapa jam lalu. Menyusun lego lego yg berserakkan dan meletakkannya ke ember khusus untuk menyimpan mainan kecil kecil tersebut.

Jaemin melirik si bocah biang kerusuhan.

“Tetap berdiri disana! Jangan bergerak sebelum aku menyelesaikan semua kekacauan yg kau buat.” Ancam yg lebih tua dengan sorot tajam. Alhasil adiknya yg masih berumur 3 tahun setengah itu hanya diam memperhatikan sang kakak.

Ck. Si keparat Lee Jeno sama sekali tidak mau ikut membantu! Awas akan aku adukan pada pa—!!”

Brukk!!

“YAKHH, MINJAE-AHH SINGKIRKAN MOBIL MOBILANMU INII!! ARGHHH KAKI KUU!!...”

Minjae kontan menutup mulutnya rapat saat melihat sang kakak jatuh tersungkur tepat dihadapannya. Jaemin memekik histeris, sedangkan Minjae hanya berdiri tanpa mau membantu. Tidak ingin berakhir diomeli, bocah tiga tahun tersebut memilih kabur terbirit birit.

DYNAMI || Nohyuck ft JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang