Ch-7

2.8K 361 53
                                    

.
.
.
.

Jeno tersentak kaget. Buru buru bangkit dari tidur, Jeno mengurut keningnya yg mendadak pusing.

Entah mimpi semacam apa yg ia alami hingga buat nafasnya terengah. Termenung, Jeno meringkih saat dadanya dirasa berdenyut.

Lirih bagai disayat sesuatu yg tajam namun disisi lain juga merasakan amarah yg besar.

‘Kau merasakannya?’

Kedua alis Jeno terangkat tak mengerti. “Merasa apa?? Sungguh aku tidak mengerti dengan apa yg terjadi. Kau tahu sesuatu?”

‘Yg baru saja kita rasakan ialah Pertanda buruk, Jeno. Omega dalam bahaya!’

“Bahaya kenapa?!” Jeno tanpa sadar meninggikan suaranya.

Memukul bagian dada yg makin diselimuti sesak yg perlahan menyiksa. Jeno menarik nafasnya kacau. Jantung miliknya berdegub acak, otaknya blank.

Jeno menoleh sedikit kearah Jaemin, pemuda itu tampak nyenyak dalam tidur telentangnya. Si pemuda taurus dengan segera merampas jacket tipis lalu memutuskan keluar dari pondok.

Jeno berjalan tanpa arah. Hanya bermodalkan insting Alpha yg menuntunnya entah kemana. Yg jelas, pasti keadaan ini bukanlah sesuatu yg bisa dianggap remeh.

‘Jeno, tingkatkan waspadamu. Dugaanku benar, Omega kita dalam bahaya.’

Jeno mengangguk mantap. Mata tajam dengan pupil jernih tersebut mengedar keseluruh penjuru hutan. Menelisik sesuatu yg janggal, perasaannya makin tak tenang. Alphanya resah.

Kuku kuku runcing mencuat dengan sendirinya, taring perlahan memanjang tanpa disadari oleh Jeno. Ia kepalang sibuk mengamati keadaan hutan yg senyap.

‘Ayo shifting. Kita tidak punya waktu lagi.’

“Sekarang?”

‘Kau tidak punya indra penciuman setajamku, Jeno. Omega tidak akan ketemu bila masih mengandalkan tubuh manusiamu.’

Jeno menggaruk tengkuknya tak enak, “Baiklah. Lakukan seperti yg kau mau.”

“Aku Jaeggar. Kau bisa memanggilku dengan nama itu.”

Mengangguk tipis, Jeno berjongkok sambil memposisikan tubuhnya untuk membungkuk. Mengundang tanya tanya dari sang innerwolf. ‘Kau mau apa?’

“Berubah kan? Tunggu apa lagi. Cepatlah.”

‘Kau pasti bercanda Jeno. Bukan begitu caranya shifting!’

“Hah? Te..terus bagaimana?! Aku tahunya ya seperti ini, adegan yg sering ditampilkan di film film.” Jeno kembali berdiri.

‘Fokuskan pikiran. Tenangkan hatimu. Biarkan aku mengambil bagianku. Kau cukup pejamkan mata.’

Jeno mengikuti arahan Jaeggar. Sebagaimana semua berjalan dengan seharusnya.

‘Sekarang, buka matamu.’

Ingatkan Jeno untuk tidak terkejut setelah melihat perubahan dari dirinya.

“W–what?!”

“W–what?!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DYNAMI || Nohyuck ft JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang