Memori Bunga

5 0 0
                                    

Aku mengenal bunga dari seorang pria
Pria itu sungguh sangat romantis
Aku iri dengan wanita yang telah menjadi  istrinya
Dia pria yang handal dan sangat kreatif
Apapun dia lakukan demi keluarga

Tapi dibalik semua itu ada rahasia yang membuat ku bergetar
Setiap kali aku berpapasan dengan beliau , hatiku sedih
Raut wajah yang mengatakan bahwa, aku adalah pekerja keras
Tak peduli apa yang dia suka, hanya ingin membuat semua bahagia

Aku tahu bahwa kesempurnaan itu tidak mungkin ada
Kalau begitu bolehkah aku memanggil beliau dengan satu kata, istimewa
Sebenarnya tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa besarnya hati
Hati seorang Ayah untuk keluarga

Iya, beliau adalah Ayah kami
Akhir-akhir ini Ayah pasti merasa sakit
Terlebih lagi karena ulahku
Anak perempuan satu-satunya yang tak bisa diandalkan
Tak pernah ada habisnya
Hanya bisa berkata, maaf
Lagi dan lagi

Tidak ada bedanya kanak – kanak atau dewasa
Tetap saja aku selalu dimanja
Tak ada selisih antara masa kini atau lampau
Kau turuti segala yang ku minta
Tiada yang berubah, lajang atau menikah
Kau adalah tempat untuk singgah
Begitulah betapa sayangnya
Ayah terhadap anak perempuannya

Takkan pernah surut kasih seorang Ayah
Luas bagai samudera
Halus selembut sutera
Harum  semerbak bunga

Kenangan bunga teruntuk dia
Kerut tak menutupi pesona
Anggun, ayu, cantik, jelita
Itulah kata untuk istri tercinta
Ibu, aku memanggilnya

Refleksi  bunga dari seorang Ayah
Tulus tak terduga
Rahasia cinta antara Ibu dan Ayah
Yang tak pernah bisa kulihat
Baru setelah aku menikah
Aku mulai mengenal sosok romantis dalam diri Ayah

Aroma khas yang kuat
Masuk menyelimuti kamar utama keluarga kami
Bangkitkan indra penciuman
Tajam menusuk seraya  membuat ku ciut
Bunga berwarna putih bernama melati

Ibu selalu membela Ayah
Tiap kali aku protes tentang melati
Kisah mistis dan takhayul selalu menghantui
Tiap kali paranoid mengusik hati

Ayah memang ahli dalam tanaman
Halaman rumah kami tak pernah sepi
Harum mewangi  penuh warna-warni
Bunga melati bersemi dihati
Beserta  kenanga tak luput turut berbakti

Maaf, tapi mengapa aku masih heran
Pada wanita-wanita yang sangat mencintai Ayah
Mereka benar-benar  eksotis
Meski aku tahu pasti
Cinta mereka untuk Ayah sangatlah suci
Ibu dan almarhum Mbah Putri

Isi Puisi : Kenangan bunga  dari ayah tentang melati yang  dihamparkan di atas kasur untuk Ibu. Serta menanam bunga kenanga untuk menghormati almarhum Mbah Putri.

Approved by Instagram @infolomba86
200 karya terbaik dari 840 naskah

Tentang Kata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang