Aku terlalu lelah
Ratusan bahkan ribuan, bukan
hanya itu sepanjang hidupku
Ini hanya untuk memikirkanmu...From: masih dari aku Angelic
....Lya meletakan telur ceplok yang sudah matang bersama sup wortel kesukaan ibu diatas meja makan. Rumah ini memang tidak menggunakan pembantu, meski ayahnya adalah PNS yang bertugas di bogor, dan ibunya adalah pemilik salah satu tokoh buku yang cukup laris dibandung. Tetap saja keluarga ini merasa tidak terlalu membutuhkan pembantu. Meski, terkadang Dela ibunda dari Lya memanggil mbak Jumi untuk membantu beberapa hal di rumah ini.
Mbak Jumi atau bisa disapa Jum oleh ibu, beliau adalah wanita muda berusia sekitar kepala 2 yang tentu sudah lulus SMA tetapi tidak berkuliah. Pasti bisa kalian tebak alasannya, karena kekurangan biaya, bukan baru pertama kali mendengar kabar seperti ini kan??
Lya berjalan menuju rice cooker memeriksa nasi yang sepertinya sudah berhasil masak sempurna. Sebelumnya gadis itu mengambil piring dan sendok nasi. Ternyata benar sudah masak.
Drittt.....
Baru saja ingin membagi nasi di piringnya, bunyi ponsel membuat aktivitasnya terhenti. Dengan segera Lya mengambil ponsel yang ada di atas meja makan itu.
"Halo..." Sapa Lya sebagai penerima telepon lalu menekan lost speaker agar bisa kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Ya ampun Lyy!!" Glenka adalah sang penelpon. Dan jika awalannya saja sudah seperti ini, Lya sudah bisa menebak tujuan Glenka menelponnya.
"Cowok mana yang nembak lo?" Tanya Lya dengan malas.
Selesai menyendokkan semua masakan ke piringnya gadis itu duduk di meja makan siap menikmati masakannya sendiri.
"Lo masih ingat Langga?" Glenka masih penuh antusiasme.
"Airlangga? Mantan lo di SMP?" Lya mulai memasukan sesuap nasi ke mulutnya.
"Bener banget!!! Dia ngajak gue balikan, gue terima nggak ya?" Bukan dengan antusias lagi, tapi heboh sekali. Lya tau Glenka pasti tengah berguling dengan gembira di kasurnya.
"Nggak ah, beda agama!" Tolak Lya mentah.
"Ahh.." Desah Glenka kecewa. "Entar lanjut chat aja, gue mau makan dulu udah di panggil mama." Kata Glenka selanjutnya.
"Oke." Lya langsung mematikan sambungan telepon tersebut.
"Ternyata enak ya!" Lya tersenyum ketika sup berhasil lolos ke tenggorokannya.
Setelah itu dengan segera Lya menghabiskan makanannya. Dan berahli ke kamar lalu bermain ponsel sambil menunggu yang lain pulang, biasanya mereka akan berdoa bersama sebelum tidur.
...
Ting ting ting ting.......
Lya meraba-raba nakas yang letaknya tidak jauh dari ranjang tempatnya berbaring. Ah sudah pagi saja, pikirnya dengan kesadaran yang belum penuh seutuhnya.
"Lya bangun udah pagi!!" Teriakan itu, tentu saja bukan ibunya.
"Udah bangun!!" Ucap Lya sedikit berteriak memberi tanda kehidupan dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
hay Elkana
Teen FictionIni sebuah kisah panjang tentang seorang gadis manis yang tidak bisa move on dari mantan kekasihnya. Bukan karena ribuan hal baik yang diberikan sang mantan, tapi karena sejuta kenangan manis yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Tidak! Ini bukan p...