District 8269 : 13

321 73 14
                                    

Lima tahun lalu,

Sebelum Kazuha-adik Jung Chaeri meninggal.

"Zuha!" seru Chaeri sambil menata piring di atas meja makan. "Cepat turun! Ayo kita makan!"

"Ya! Tunggu sebentar!" ucap adiknya itu dari lantai atas.

Tiba-tiba Kazuha berlari di tangga. Dia terburu-buru sambil merapikan riasan wajahnya dengan ponsel.

"Bagaimana? Cantik?" wanita itu memperlihatkan wajahnya pada Chaeri sambil berkali-kali berkedip.

"Apa yang kau lakukan?" Chaeri mengeryitkan dahi. Dia memberi jarak pada Kazuha sambil memegang kedua gelas untuk mereka pakai nanti.

"Eonni," kata adiknya itu. "Maaf sepertinya aku akan makan di luar."

"Yang benar saja?" Chaeri berkacak pinggang. "Kau tahu bagaimana susahnya aku menyiapkan ini untukmu, 'kan? Dan kau akan pergi meninggalkanku di sini? Di rumah?!"

Kazuha terkekeh, "Leo sudah menungguku, maaf. "

"Apa?! Dia seorang pria? Apa yang-"

"Aku pergi dulu! Sampai jumpa! I love you! So much!"

(Aku mencintaimu! Sangat!)

"Kazuha! Tunggu! Kita belum selesai!"

"Sampai jumpa, Eonni!"

Dan Chaeri hanya menghela nafas ketika punggung itu menghilang dibalik pintu.

Chaeri berjalan menuju jendela, mencoba mengintip. Dia sangat penasaran dengan wajah pria yang berhasil mengait hati adiknya itu. Seperti apa perawakannya? Bagaimana sifatnya? Dan apa yang sudah ia berikan pada Kazuha hingga wanita itu nampak menyukainya?

Kalau boleh jujur, Chaeri iri. Dia iri karena Leo yang dengan penuh percaya diri bisa membuat Kazuha-adiknya satu-satunya itu bisa tersenyum sebahagia ini padanya. Mereka berdua-Kazuha dan Leo masuk ke dalam mobil dan segera pergi. Meningalkan jejak suara yang nyaring, meninggalkan sorot lampu pada jendela rumah, dan meninggalkan Jung Chaeri mati penasaran di dalam rumah.

"Kuakui," gumam Chaeri pelan ketika mobil itu menembus udara malam. "Dia memang cukup tampan."

***

Drap, drap, drap!

Langkah Chaeri berpacu cepat mengikuti suara deras hujan yang terus bersahutan sore itu.

"Agen Jung! Dia masuk ke dalam gedung! Berhati-hatilah!" kata seseorang di balik benda di telinganya.

"Aku akan segera ke sana," kata Chaeri sambil menyiapkan pistol di sakunya. "

"Para polisi dan detektif akan datang ke sana, untuk membantu."

"Tenang saja," kata Chaeri ketika berada di depan pintu gedung yang terbuka. "Aku bisa mengatasinya."

Dengan kondisi basah kuyup, wanita itu masuk ke dalam dengan mengendap-ngendap.

Bangunan terbelangkai, begitu gelap dan juga menakutkan. Jaring-jaring laba-laba pun menjadi hiasan manis di atap-atap berlubang, beberapa debu dan hewan pengerat juga terlihat menyambut langkah Chaeri yang kian lama semakin berani menunjukkan diri. Chaeri mendongak ke arah tangga yang penuh jejak kaki seseorang.

Dia pasti menginjak lumpur di halaman depan.

Chaeri melangkahkan kakinya hati-hati pada anak tangga. Tangannya menggenggam erat pistol dengan waspada. Bersamaan dengan derap langkah kaki yang nyaring, hujan di luar sana mengamuk dengan petir menyambar. Chaeri menajamkan penglihatan ketika hampir berada di atas, bibirnya mengatup lurus dengan ekspresi serius. Dia siap menembak siapa pun yang berada di depan matanya sekarang. Siapa pun itu.

🔞 Detective Kim | Kim Sunwoo (on going for Case #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang