"Jung Chaeri, can I bite you?"
***
Detektif Sunwoo adalah lelaki yang sulit ditebak, sementara Agen Jung Chaeri adalah wanita tangguh yang mempesona. Pertemuan keduanya malam itu membuat kenangan membekas yang sulit untuk dilupakan. Dimana saat itu...
hi, guys! long time no see. maaf banget aku baru update, kena writer block 5 bulan gaenak banget huhu 😭.
slow update, ya! aku usahain tiap minggu update.
❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sorry for typos!
. . .
"Eric, cukup!" kata Chaeri yang menikmati sarapannya di restoran hotel yang tempati semenjak datang ke Korea. "Kalau kau berniat menggangguku hanya karena kesalahan Detektif Kim, kumohon enyah dari hadapanku sekarang juga."
"Sejak kapan aku mengganggumu, Chaeri?" Eric yang sekarang berada di hadapannya terpaku pada cupcake merah muda dengan stroberi di atasnya. "Aku hanya ingin menyapamu."
Dengan kesal Chaeri menghela nafas kemudian kembali menikmati hidangan tanpa melihat tersangka yang mengganggu paginya yang indah.
"Kau betah di sini, Chaeri?" tanya Eric yang entah sejak kapan sudah memakan cupcake itu.
Chaeri mengunyah saladnya sambil memandang datar si penanya. Untunglah di restoran pagi itu semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing sehingga tak memperhatikan wajah gadis itu yang kini tertekuk seolah ingin memukul Eric dengan tangannya.
"Kenapa tidak kembali ke rumah lagi dengan Sunwoo?"
"Kasus Distrik 8269 sudah selesai, aku dan Detektif Kim pun sudah selesai. Kau puas?" kata Chaeri datar.
"Aku tidak bermaksud ikut campur urusan kalian," kata Eric mengelap ujung bibirnya dengan serbet. "Tapi aku merasa bersalah di sini jadi aku ingin meluruskan-"
"Tak perlu membicarakan orang itu di depan mukaku."
"Baik, maaf. Tapi-"
"Kita sudah selesai. Jadi kumohon pergilah. Katakan padanya tak ada kesempatan kedua untuk membuka lembaran baru diantara kita."
"Sunwoo tak memintaku untuk mendatangimu, Chaeri."
"Lalu apa tujuanmu kalau begitu?" tanya Chaeri.
Eric terdiam.
"Pergilah, Eric." Chaeri menekankan kata-katanya. "Tak ada yang bisa dibenarkan soal perselingkuhan."
Eric menatapnya, "Kau benar, Chaeri. Kau sangat benar."
"Ya," kata Chaeri. "Kau tahu betul soal itu, bukan?"
"Tapi tak semua itu adalah kesalahan-"
"Kalau kau menyebut namanya aku pergi."
"-Sunwoo."
"Terima kasih," Chaeri beranjak pergi dari kursinya menuju keluar.
Dengan Eric yang meneriaki namanya di belakang lalu menyusul.
***
Kantor Polisi Seven-Eleven sepertinya kedatangan tamu spesial saat itu, sehingga Sunwoo harus datang di tengah-tengah cuti panjangnya.