IIP - 3

1.1K 133 0
                                    

IIP
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat membaca




christy baru selesai sekitar jam 8 pagi diacara cfd, jam menuju pukul 12 siang dia sedang kebingungan mencari dompetnya yang dari tadi tidak ditemu, hingga dia beberapa kali mencoba mengingat apa yang dia lakukan kemarin, setelah beberapa menit mencoba mengingat dimana terakhir kali dia menaruh dompet itu, hingga deringan hp yang ada di naskah meja belajarnya itu menyita perhatian christy, belum sempat dia melihat siapa yang menelfon, dia sudah mengoceh terlebih dahulu.

"halo te, iya ini mau berangkat tapi gw kehilangan dompet, gw ga bareng bokap ke tempat latihan." cerocos christy karna terakhir kali dia telfonan dengan muthe, sambil terburu buru christy menyelempangkan tasnya di pundak kiri dan menuruni beberapa anak tangga.

"ini gw zen, dompet lu ada di gw, mau gw jemput?" tanya zen disebrang telfon.

"eh kak, maaf aku kira muthe" christy sudah masuk kedalam taksi online yang ia pesan.

"gausa kak ini aku udah otw, kak dimana posisinya entar aku samperin." tanya christy.

"cafe biasa, tempat kopi. gw tunggu hati hati." sambungan telfon keduanya terputus.

tidak terlalu lama dia menunggu christy sekitar 20 menitan lah, wajah gadis itu seperti tidak enak hati pada zen karna membuat dirinya menunggu.

"nih, jangan teledor lagi ya. hati hati, mau latihan kan? mau bareng naiknya ke atas" tanya zen.

"iya kak, maaf. boleh kakak udah selesai?" tanya christy balik.

"ini mas" ucap kasir itu yang memberikan dua minuman serta makan desert yang zen beli.

"buat lu, kasi ke member juga. kasian abis kegiatan pagi, harus latihan lagi." suruh zen keduanya berjalan berdampingan.

"aku ngerepotin kakak ya?" christy masi tak enak hati.

"engga kok, lu ga ngerepotin. santai aja, harusnya semalem gw balikin dompetnya cuman karna lu udah masuk gue ga enak aja" zen menyalakan tombol life menuju f4.

ting...

suara lift pintu itu terbuka, christy dan zen menjadi pusat perhatian bagi beberapa member terutama muthe.

"ekhm..." deheman dari zen membuat mereka gugup karna secara blak blakan menatap keduanya seperti mengintimidasi.

"kak, aku duluan ya permisi. makasi ya udah ngembaliin dompet aku." tak lupa christy tersenyum kepada zen sebagai ucapan terimakasihnya.

Christy pun menyusul mereka masuk ke dalam tempat mereka latihan karna nanti malam akan ada ramune.

Zen pun masuk ke dalam theater JKT48 dan melakukan meeting untuk JKT48 kedepannya dan membahas projects yang akan datang.

Zen sebenarnya tidak expect akan hal bisnis di entertainment seperti akan menjadi sumber yang cuan yang besar. Beda lagi kalo soal kenapa ia memilih setuju mengelola perusahaannya ayahnya di sela sibuknya mengelola perusahaan miliknya. Alasan lainnya adalah karna ia bisa punya alasan bertemu Christy yang hampir setiap hari ada kegiatan JKT48 itu.

Bisa di bilang JKT48 dalam kurun waktu 3 tahun ini semakin naik namanya setelah pandemi hampir membuat perusahaan ini runtuh. Setidaknya ayahnya menyelamatkan JKT48 dengan menanamkan saham ke JKT48 dan kembali menaikan nama JKT48 berkat fans juga.

Adanya tiktok dan clip mereka ketika showroom ataupun ketika perform di theater live streaming pun membuat nama JKT48 semakin di kenal di khalayak awam dan kembali berjaya seperti masa lalu. Tak luput kerja keras member pun membuahkan hasil yang juga maksimal.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf banget pendek..

FYI kita update menjadi hari Minggu saja, hari Kamis tidak jadi.

Terimakasih 🙏🏻

Terimakasih sudah membaca
Terimakasih sudah vote

.
.
.

See you next part

Bye-bye

Bye-bye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Idol Itu PacarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang