masih ada rasa.

222 10 1
                                    

Sesampainya diluar kota.
Reiga dan Reva langsung menuju penginapan yang sudah dipesan sejak awal-awal.

"Ini kunci kamarnya, kalau ada apa-apa tinggal panggil aku aja. Aku ada dikamar sebelah" ujar reiga sambil memberikan kunci.

"Terimakasih" balas Reva.
Hari ini karena mereka sampai nya saat malam hari mereka memutuskan untuk menginap dulu sebelum berziarah.

"Tok...tok..." Suara ketukan pintu dikamar reiga.

Reiga yang baru saja mandi itu buru-buru membuka pintu.

"Apa kamu mau makan mal_ aaaaa" teriak Reva malu. Ia tak sengaja melihat tubuh reiga.

Selain tampan ternyata reiga memiliki tubuh yang bagus, dada bidang dan roti hmm sudahlah.

"M_maaf tunggu sebentar!" Ujar reiga yang ikut kaget ia bergegas memakai pakaiannya.
.
.
.
.
Canggung.
Situasi kembali seperti ini setelah sekian lama.

"I_itu an..anu maaf" ucap Reva yang merasa bersalah.

"Tidak, aku harusnya gk membuka pintu dengan Hanya memakai handuk" balas reiga untuk menenangkan Reva agar gk merasa bersalah.

"Owh ya, apa yang ingin Reva katakan tadi?" Tanya reiga penasaran.

Reva masih sedikit syok pasalnya Roti itu susah untuk dilupakan.

"Oooh, i_itu makan, ya makan" ujar Reva sedikit gagap.

Reiga mengerti bahwasanya Reva ingin mengajak untuk makan bersama namun ia berniat untuk menggoda gadis itu.

"Makan kamu, kah?" Goda reiga

Wajah Reva memerah dan ia langsung linglung hal ini membuat reiga tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Reva memerah dan ia langsung linglung hal ini membuat reiga tertawa.

"Hahaha, bercanda. Kamu kelihatan imut jika linglung begitu" ujar reiga tertawa.

Reva memukul reiga yang tak henti tertawa.

Setelah puas tertawa akhirnya mereka keluar untuk mencari makan.

.
.
.
.
Di penginapan hotel.

"pak raphel, ini..." Ujar Aurel sambil menyerahkan secarik kertas.

"Hah?!" Hal itu tentu membuat raphel terkejut.
~Tolong temanilah saya mencari makanan diluar.~

Meskipun ia tidak menyukai Aurel. Namun fakta tetap fakta Aurel adalah karyawan terbaik yang baru masuk ke perusahaan raphel.

Ia pintar, mudah bergaul namun narsis dan suka sekali membandingkan dirinya dengan siapapun.

"kalau begitu saya tunggu di lobi, tuan raphel yang tampan~" ujar aurel riang.

"Dia begitu menyukai anda, apakah anda tidak tertarik?" Ujar Arthur tiba-tiba dari belakang.

Raphel sedikit kaget, namun ia tak menghiraukan perkataan Arthur dan masuk ke kamarnya untuk istirahat.

Istriku tersayang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang