jangan bersedih

398 16 12
                                    

Di bandara raphel meminta para agen dan 50bodyguard untuk melakukan tour pencarian reiga kaiden.

Ia juga meminta kerja sama bandara dan tim SAR dari negara luar untuk melakukan pencarian pada pesawat yang kehilangan kontak itu.

"Bukankah Anda membenci pria itu tuan, kan syukur dia mati saya juga gedeq banget saat dia mengihina tuan hari itu!!" Ujar Arthur yang menyampaikan unek-unek nya.

"Terimakasih Arthur" ucap Raphel.

"Apa-apaan! Kenapa anda mau menyelamatkan musuh ini bukan lah anda yang biasanya begis dan kejam?" Tanya Arthur cukup penasaran.

Raphael menceritakan nya. Alasan dia ingin menyelamatkan dan menemukan keberadaan reiga adalah untuk berterima kasih dan menghilangkan rasa bersalah dari istrinya.

"Anda melakukannya demi nyonya lagi!" Ujar Arthur sedikit memahami.

"Anda akan menjadi lemah lagi jika ada Nyonya." Ujar Arthur memberi nasihat.

Raphel tersenyum dan mengatakan bahwa keajaiban terjadi padanya sejak bertemu Reva.

Ia merasa kalau bukan karena Reva mungkin sekarang ia akan terpuruk dengan kata "monster".

"Dia istriku dan aku yakin kami selamanya" ujar Raphel dengan yakin.

Mereka kembali ke kediaman persiapan sudah selesai.

Raphel yang setelah pulang dari bandara langsung menuju kamar utama untuk bertemu Reva.

Melihat wanita yang matanya sebab karena menangis itu membuat hati raphell sedih.
Perasaan aneh yang sering muncul jika bersama atau memikirkan Reva.
Sepertinya Raphel meyakini sesuatu.

"Saya mencintaimu Reva, tolong beri kesempatan untuk saya. Saya berjanji tidak akan mengecewakan anda." Ujar Raphel sambil berlutut didepan Reva.

"Tuan raphel..." Ujar Reva pelan.

Raphel masih menunggu kata selanjutnya dari bibir wanita itu.

"Saya seharusnya senang mendengar hal itu dari orang yang saya cintai juga, tapi waktu tidak tepat. Maafkan sayaa" ujar Reva sembari menyesal.

Raphel mengerti ia senang karena ternyata Reva juga menyukai nya.

"Bulan, bulan, tolong hilangkan kesedihan diwajah istriku yang cantik ini. Bunga, bunga tolong lindungi istriku saat aku pergi. Bintang tolong Sinari istriku agar dia kembali ceria lagi"

Kata-kata yang diucapkan Raphel sontak membuat Reva teringat ibunya.

"Bulan, bulan tolong hilangkan sakit pada putriku yang cantik. Bunga, bunga bantu aku menjaga putriku saat aku pergi. Bintang tolong Sinari putriku agar yah tak bersedih lagi" ujar anetha pada Reva kecil saat gadis itu terluka saat bermain.

"Terimakasih sudah menghibur saya, tuan." Ujarnya sendu.

"Saya senang kamu terhibur." Balas Raphel dengan tersenyum.

Raphel memberi tahu pada Reva bahwa ia telah mengirim bantuan dan akan segera menemukan reiga.

Mendengar hal itu Reva cukup lega ia berharap agar reiga akan baik-baik saja.

"Kalau begitu maukah kamu menjadi pendamping ku pada perayaan ini istriku..." Tanya Raphel sangat berharap

"Tentu saja, suamiku" balas Reva sambari memberikan senyuman hangatnya.

Malam itu hubungan mereka menjadi lebih baik.

"Aku tidak membawa pakaian ku" ujar Reva yang tampak khawatir tidak bisa hadir pada perayaan itu.

Istriku tersayang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang