Part 1 Menghadapi masalah

10.2K 151 2
                                    

Cerita selengkapnya bisa dibaca di Novelah, silakan pindah ke sana untuk tindak lanjut yang lebih seru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita selengkapnya bisa dibaca di Novelah, silakan pindah ke sana untuk tindak lanjut yang lebih seru. Linknya ada di bio profil ya, alasan pindah ke Novelah karena diwattpad Babnya jadi berantakan.

Judul : Derita Istri Kedua Dosen
Nama penulis : Nur

Adira Carissa, perempuan kuat menghadapi masalah yang terus terjadi pada kehidupannya. Adira adalah seorang mahasiswa, hidupnya serba mewah.

Tetapi, saat perusahaan papahnya bangkrut karena ada salah satu karyawannya korupsi membuat perusahaan orang tuanya pun hancur. Apa lagi, kondisi papahnya yang sudah semakin buruk. Papahnya hanya bisa terbaring di ranjang rumah sakit saja, Mamahnya lah yang selalu menemani papahnya itu.

Entah, sampai kapan masalahnya ini selesai. Adira ingin seperti dulu lagi, selalu di manja oleh kedua orang tuanya. Setiap hari main bersama teman-temannya, tak kenal waktu untuk bersenang-senang sampai larut malam.

"Ya Tuhan, sampai kapan seperti ini? Aku nggak tega melihat papah sakit terus, aku juga nggak tahu harus cari uang kemana untuk biaya pengobatan papah." Adira berada di luar ruangan papahnya, masih memikirkan bagaimana caranya dia bisa membayar pengobatan papahnya itu.

"Sayang, kamu nggak kuliah?" tegur Mamah Dira, melihat anaknya sedang melamunkan sesuatu. Membuat dirinya pun merasa kasihan melihatnya, seharusnya anaknya fokus kuliah bukan memikirkan masalah biaya pengobatan papahnya ini.

"Em, iya Mah. Ini juga mau berangkat kok," sahut Adira baru saja tersadar dari lamunannya, mencoba untuk tetap tenang.

"Kamu lagi mikirin apa? Apa kamu mikirin papah kamu?" tanya Mamah Dira, bertanya kepada anaknya sedang memikirkan apa. Sampai-sampai anaknya di tu masih belum berangkat ke kampus juga.

"Iya Mah, aku bingung. Tabungan kita udah sedikit, aku mikirin biaya pengobatan papah. Kita harus cari uang kemana lagi yah," jawab Adira dengan jujur, bahwa dirinya memang sedang memikirkan masalah keuangannya itu. Bagaimana dirinya bisa mendapatkan uang sebanyak itu, sedangkan tabungannya saja sudah semakin sedikit.

"Sayang, kamu jangan mikirin masalah itu. Nanti mamah coba cari cara lain ya," pinta Mamah Adira meminta anaknya untuk tidak memikirkan masalah biaya pengobatan papahnya. Biarkan dirinya saja yang akan mencari cara untuk membayar semua biaya pengobatannya.

"Mamah jagain papah aja yah, biar biaya pengobatan papah aku yang ngurusin. Mamah tenang aja," kata Adira hanya ingin mamahnya itu menjaga papahnya di rumah sakit saja. Mungkin nanti dirinya yang akan mencari uang untuk membayar semua biaya pengobatan papahnya sendiri.

"Tapi sayang, kamu mau cari uang kemana lagi? Sedangkan biaya pengobatan papah kamu itu mahal," ucap Mamahnya Adira berpikir bahwa biaya pengobatan suaminya itu sangat mahal sekali. Lalu bagaimana anaknya itu bisa mencari uang sebanyak itu.

"Mamah tenang aja, aku akan usahain kok. Aku berangkat kuliah dulu yah," ujar Adira meminta mamahnya untuk tetap tenang saja, dirinya akan terus berusaha untuk mencari uangnya. Segera bersalaman dengan mamahnya untuk berpamitan pergi ke kampus hari ini juga.

"Iya sayang, hati-hati di jalan. Mamah selalu mendoakan kamu yang terbaik sayang," lirih Maya, dirinya selalu mendoakan anaknya. Semoga anaknya itu bisa mendapatkan uang untuk membayar semua biaya pengobatan papahnya.

Disisi lain, wanita cantik bernama Risa. Istri dari seorang dosen, sudah menikah sejak 3 tahun yang lalu. Tapi, keduanya masih belum di berikan keturunan. Risa merasa gagal menjadi seorang istri karena tidak bisa memberikan suaminya itu keturunan.

Arya baru saja keluar dari dalam kamar mandi, melihat istrinya berada di tempat tidur memainkan handphonenya. Dirinya memang sengaja meminta istrinya untuk berdiam di rumah saja, tak perlu kerja segala di kantor. Mau tak mau, istrinya itu pun menuruti kemauan dirinya.

"Sayang, aku mau berangkat dulu ya." Arya berpamitan dengan istrinya ingin segera berangkat ke kampusnya untuk mengajar saat ini juga.

"Mas, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu." Risa sedari tadi ingin bicara dengan suaminya, ada satu hal yang ingin di bicarakan tentang pernikahannya ini.

"Ada apa sayang? Kamu mau minta sesuatu hem?" tegur Arya sembari mencium pipi istrinya dengan lembut, dirinya begitu sangat menyayangi istrinya.

"Bukan Mas," sahut Risa bahwa dirinya sama sekali tidak meminta apa-apa kepada suaminya.

"Lalu apa sayang?" tanya Arya dengan tatapan bingung menatap wajah istrinya. Sepertinya, istrinya memang ingin bicara serius dengan dirinya.

"Mas, aku minta kamu menikah lagi saja. Percuma kamu nunggu aku hamil, nggak akan hamil Mas. Aku mandul," mohon Risa meminta suaminya untuk menuruti kemauan dirinya, sampai kapan pun dirinya sama sekali tidak akan bisa hamil. Untuk apa suaminya itu menunggu dirinya hamil, sedangkan dirinya saja mandul tidak akan bisa punya anak.

Hello guys, judul part-nya pakai angka ya soalnya part-nya ke acak mungkin erorr😤

Udah coba publikasikan lagi malah ke draft, ga tau ini Wattpad knp dah😭

Jgn lupa follow ya guys...

Jgn lupa follow ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Derita Istri Kedua Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang