iii. jika kita tidak berusaha merubahnya.

209 16 0
                                    

SEMASA KITA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEMASA KITA

“karna sebagian dari kita, memiliki masa tersendiri untuk jatuh dan runtuh lalu kemudian berganti masa yang baru”




  Penerimaan diri terbaik menurut mu itu, apa? menerima aspek segala sisi tidak peduli maunya orang bagaimana yang penting kamu menjadi manusia merdeka untuk diri sendiri atau mungkin membaur dan melebur pada mayoritas yang ada sehingga diri bisa di terima di masyarakat sehingga itulah penerimaan diri yang terbaik?.

  Untuk remaja dimasa labil, yang baru menginjak 17 tahun dalam hidupnya, yang tidak punya pilihan selain bakti pada mayoritas yang ada— menjalani hidup sebagaimana mestinya tatanan masyarakat berlaku, bukan kah bagi sebagian orang itu menyesakan?.

  Kembali bersua pada lintasan lima bulan lalu, saat dimana Kalintang belum mengenal siapa itu Adan dan dia masih bergelut pada lintas masalalu yang semu yang ada di dua tahun lalu, tentang jatuh cintanya yang ditepis mentah-mentah katanya "yang seperti kita ini, tidak layak berjuang. Lin— kalau memang perasaan lo itu bener adanya, tolong kubur. karna gue ini remaja normal yang ngga terjerat rasa sesama jenis"

  Normal— takaran seperti apa itu?

  Untuk kehadiran Remi dalam hidupnya kemudian tumbuh bersama mungkin Kalin banyak bersyukur nya, setidaknya dunia yang sekejap runtuh itu Remi rangkai kembali, dan mungkin dengan hadirnya Kejora semuanya seimbang, di dalam hidup yang bajingan ini memang butuh dukungan tapi butuh kesadaran untuk membuatnya seimbang bukan?.

  Kala itu, upacara menjadi panjang— jangka waktunya tiga jam, dan itu semua ulah tiga perusuh sekolah siapa lagi kalau bukan Adan, Juli dan Praja tiga sejoli maut yang kemanapun mereka berjalan pulang nya pasti langsung ke BK, mungkin kelak mereka akan menjadi alumni yang berkesan?.

  Tapi saat itu, Kalintang tidak pernah mau kenal dan tidak pernah tertarik dengan gosip terkini yang ia bicarakan sehari-hari dengan Kejora dan Remi hanya melulu soal pelajaran dan rasa remaja.

  Siang itu dikantin, dengan tiga mangkuk bakso yang berada di meja masing-masing "demi apapun panas banget, gila upacara jadi 3 jam. EMANG YA TIGA SEKAWAN PEMBUAT ONAR ITU GADA TOBAT NYA, NGERUGIIN ORANG LAIN AJA!" Itu amarah kejora, yang memuncak setelah jam istirahat menjadi lambat satu jam.

  "gue tadi di uks, ga ngerti tadi lo pada kenapa, emang kenapa sih?"

  "sumpah rem kita encok panas-panas disini" jawab Kalin pada pertanyaan Remi

  "Lah emang kenapa?, tadi juga gue banyak buat teh panas, pantes banyak korban berjatuhan tiga jam buset" katanya.

  "Kalau gue tau ada upacara kematian kaya gini, gue mau daftarin diri jadi PMR dah!" Ucap Kejora sembari menyeruput kuah baksonya.

  Kalin pun terkekeh, lantas berkata pada Remi "Itu cowo lo noh si juli rem"

  Susah-susah menyembunyikan senyum, cuman disebut kalimat itu rasanya Remi mau memeluk Kalin, walaupun faktanya ia tahu bahwasanya dimata Juli hubungan yang layak hanyalah sepasang adam dan hawa. "amin, kenapa juli?"

SEMASA KITA | WinRinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang