Ini adalah hari keempat Lisa siuman dari koma selama tiga bulan dan Lisa sudah boleh pulang ke rumah sekarang. Perkembangan Lisa berjalan dengan sangat cepat sehingga dokter mengizinkan Lisa untuk melanjutkan pemulihannya yang lain di rumah.
Lisa tak henti-hentinya menampilkan senyum manis kepada semua orang. Merasa bahagia karena bisa segera bertemu ranjangnya yang nyaman dan juga bersyukur pada satu hal.
Lisa amat merasa bersyukur mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, tunangannya masih ada disampingnya, temannya tidak meninggalkannya dan juga sosok yang membesarkannya di panti asuhan dulu, atau yang lebih sering Lisa panggil dengan sebutan 'bunda' masih bisa dihubungi sampai sekarang.
Kehidupannya membahagiakan dan sempurna di umurnya yang menginjak dua puluh dua tahun ini.
Intinya banyak hal yang bisa Lisa syukuri setelah mengalami mimpi buruk selama koma kemarin. Bahkan paman dan bibinya masih tetap sama baiknya kepada Lisa, tidak seperti apa yang ada di dalam mimpinya.
Lisa masih ingat betul di umurnya yang ke-dua puluh satu orang tuanya masih menemaninya. Tidak ada kecelakaan apapun yang menewaskan kedua orang tuanya sampai tiga bulan yang lalu. Namun entah kenapa ia bermimpi ditinggalkan oleh kedua orang tua angkatnya saat masih berusia dua puluh satu tahun.
Lisa bahkan juga ingat bagaimana pada malam itu, tepatnya tiga bulan yang lalu saat yoona dan siwon -orang tuanya- sedang pergi ke luar kota dan setelah jaehyun -kekasihnya- berpamitan untuk pulang, ada seorang perampok yang masuk ke dalam rumah.
Lisa yang kaget refleks berusaha meminta tolong sembari menghentikan aksi perampokan itu, namun si perampok justru menancapkan sebuah pisau ke perut Lisa.
Di malam yang sama namun di tempat yang berbeda, paman dan bibi Lisa merasa cemas tanpa alasan sehingga memutuskan untuk melihat Lisa yang sendirian di rumah. Mungkin mereka datang terlambat karena sampai tepat setelah si perampok sudah menusuk perut Lisa, namun mereka tidak terlambat untuk menahan si perampok dan membawa Lisa ke rumah sakit tepat waktu.
Begitulah yang diceritakan oleh Jaehyun, tunangannya.
Pria itu terus merasa menyesal dan meminta maaf karena tidak menetap lebih lama di malam itu. Jaehyun terus mengatakan bahwa jika ia tidak pulang cepat, mungkin ia masih bisa menghentikan si perampok tanpa harus Lisa berurusan langsung dengan si perampoknya sampai terluka dan koma seperti sekarang. Namun Lisa tidak pernah menyesali apapun yang sudah terjadi. Lisa tahu itu semua bukan salah siapapun. Mungkin Tuhan memang mentakdirkan Lisa untuk koma dan mendapat pelajaran berharga. Tentang rasa syukur yang harus sering ia panjatkan atas kebahagiaan yang ia miliki saat ini. Keluarga yang harmonis, sahabat yang baik, serta pasangan yang setia.
"Kau senang bisa kembali pulang?" tanya Jaehyun menunduk di depan Lisa yang terduduk di sisi ranjang rumah sakit.
Lisa mengangguk semangat masih dengan senyumannya yang merekah. "Itu tandanya sebentar lagi aku bisa kau ajak ke pantai lagi. Ah, bagaimana kalau setelah ini langsung ke pantai saja? Aku sudah sehat kok"
Jaehyun tertawa gemas dan mengusak puncak kepala Lisa. "Kau ingin papa tidak merestuiku karena mengajakmu langsung ke pantai setelah kau siuman dari koma selama tiga bulan huh?" tanya pria itu geli dan mencium puncak kepala Lisa. "Lagipula malam ini purnama. Ombaknya sedang besar. Kita tunda dulu sampai kau sembuh total dan ombaknya bersahabat oke?"
"Oke!" jawab Lisa riang.
Tak lama pintu ruangan Lisa terbuka menampilkan Yoona yang masuk sembari mendorong sebuah kursi roda. "Sudah siap? Ayo kita keluar, papa sudah menunggu di mobil. Semuanya sudah selesai" ucapnya setelah selesai memasukkan semua barang Lisa ke mobil tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WIFE (LALISA HAREM) END
Fiksi PenggemarLisa hanyalah seorang gadis yatim piatu yang diangkat anak oleh sepasang suami istri kaya raya di umur sepuluh tahun. Semenjak itu, hidup Lisa berubah drastis. Lalisa hidup penuh kemewahan dan semua gadis ingin menjadi Lisa. Tapi sayang, kebahagiaan...