#5 Sihir

23 0 0
                                    

Suasana siang hari begitu cerah dan terik, namun itu tidak bisa menghalangi keceriaan mereka yang sedang bermain air di tepi sungai. Mereka tidak peduli betapa panasnya cuaca hari itu, karena keseruan dalam bermain air lebih penting bagi mereka. Tawa mereka bergema di sekitar, membuat suasana terasa hidup dan penuh keceriaan.

"Berhenti mencipratku, ikan-ikannya jadi kabur!" keluh bocah laki-laki dengan sedikit kesal, namun tak lama setelah itu, ia membalas perbuatan dengan menyalakan kembali semangat permainan air dan menyemprotkan air ke arah bocah perempuan tersebut.

"Kakak!!" teriak sang bocah perempuan sambil memprotes, karena pakaiannya basah terkena siraman air.

"Alex, kenapa kamu mencipratku juga?!" tanya perempuan yang lebih dewasa itu dengan wajah serius, namun tak lama kemudian, ekspresi serius itu berubah menjadi senyuman saat melihat ekspresi kocak dari Alex.

Mereka saling menyerang satu sama lain, air terus menyemprot dan ikan dalam sungai itu berenang menjauh karena kehebohan mereka. Lengan mereka bergerak cepat, saling membalas serangan air dengan cekikikan dan keceriaan di wajah mereka.

"Terima ini!" Leana mengumpulkan tenaga dan membentuk bola air dengan tangannya, lalu melemparkannya ke arah Alex.

Alex memicingkan matanya, basah kuyup karena serangan air itu. "Leana, kau curang menggunakan sihir!" ucapnya dengan sedikit kesal, tetapi senyum tersembunyi di balik rasa kesalnya.

Selena tersenyum melihat keceriaan mereka berdua. "Wah, kamu hebat, Leana! Aku jadi ingin bisa menggunakan sihir juga!"

Leana tertawa dan membalas. "kak Selena juga, terima ini!" ujar Leana sambil terawa sambil memberikan serangan bola ke selena.

Perempuan itu tertawa kecil dan pakaian basah kuyup ketika bola air mengenainya. Mereka terus bermain dan saling menyerang satu sama lain dengan air, tidak peduli betapa basah dan kotor mereka menjadi. Momen ini adalah hiburan dan kegembiraan yang melupakan segala beban dan kekhawatiran di dunia mereka yang penuh dengan keajaiban.

"Leana, terima ini!" Selena menggenggam segumpal tanah basah dan melemparkannya dengan cepat ke arah Leana yang sedang menyibukkan diri menggodanya. Tanah basah itu mengenai pakaian Leana, membuatnya menjadi kotor.

Tidak ingin kalah, Alex melihat gerakan Selena dan Leana dengan saksama. Dia menggaruk permukaan tanah dengan cepat dan membentuk bola dari tanah itu. Dengan keahliannya, dia melemparkan bola tanah ke arah Selena dan Leana, menciptakan percikan tanah di udara.

"Begitu ya, Alex! Sini kau!" Selena bereaksi dengan cepat, mengangkat roknya dan bersiap untuk mengejar bocah tersebut.

"Ayo kita kejar dia!" seru Leana, mengejar Alex yang telah berlari lebih dulu.

Ketiganya berlari dengan cepat, saling mengejar dan melempar bola tanah satu sama lain. Tawa dan riak tanah mengisi udara, menciptakan momen bermain yang penuh kegembiraan. Mereka saling bersaing dengan senang hati, tanah basah menempel di pakaian mereka, tetapi mereka tidak peduli karena itu merupakan kenangan lucu dan penuh keceriaan di hari yang cerah ini.

Setelah berlarian dan bermain dengan tanah dan air, ketiga anak itu memutuskan untuk berhenti sejenak dan istirahat di bawah naungan pohon yang besar. Mereka bernafas dengan cepat, mencoba memulihkan napas dan mengembalikan tenaga mereka.

Come To Be HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang