#6 Si Sabuk Hitam

17 0 0
                                    

Berjalan menuruni perbukitan membuat mereka berpeluh keringat karena hari yang cukup panas, namun bagaimanapun mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju tempat ramai untuk menjalankan aksi mereka.

Selena dengan dua bocah yang baru sebulan mereka kenal itu sudah terasa seperti adiknya sendiri, tinggal bersama keduanya membuatnya sedikit merasa nyaman untuk tinggal di dunia yang asing.

“Kakak serius ingin menjual cerita?” Tanya Leana yang merasa Selena terlalu unik karena sebelum nya ia menjual suara atau bernyanyi tetapi sekarang orang asing yang sudah dianggap kakaknya itu ingin menjual cerita.

“Kau bilang cerita yang aku ceritakan waktu itu unik kan? Tidak ada salahnya kita menjual cerita” ucap Selena dengan percaya diri, sebenarnya ia hanya malu untuk mengemis meminta minta kepada orang lain.

Harga dirinya yang tinggi terlebih usianya yang cukup untuk mencari nafkah dengan benar tanpa mengemis membuatnya merasa mengemis bukan jalan yang terbaik, jadi ia mencoba mencari uang dengan cara yang unik dan tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga.

Alex dan Leana merasa setuju dengan rencana Selena, mengatakan bahwa cerita Avatar Aang yang Selena sampaikan memang seru dan mungkin akan ada orang yang ingin mendengarnya. Meskipun dia tidak yakin sejauh mana rencana itu akan berjalan dengan lancar, dia mendukung tekad Selena untuk menggunakan keterampilan berceritanya untuk mendapatkan uang.

Dengan tekad dan ingatan tentang animasi yang pernah dia tonton saat kecil, Selena berencana untuk memikat perhatian orang dengan keterampilan berceritanya. Dia melirik sekitarnya, mencari tempat yang tepat untuk menarik perhatian banyak orang.

Saat Selena sedang memikirkan tempat yang pas, Leana menarik tangannya dan membawanya ke panggung yang sudah tidak digunakan lagi untuk pertunjukan sihir. Panggung itu mungkin belum dibongkar atau akan digunakan lagi, jadi Leana menyarankan agar Selena menggunakan tempat tersebut.

“Di sini, panggung ini mungkin cocok untuk menarik banyak orang,” usul Leana dengan antusias.

Selena melihat panggung itu, matanya berbinar-binar antara gugup dan semangat. Dia mengambil napas dalam-dalam dan mengangguk, merasa berterima kasih atas saran Leana. “Benar, Leana. Panggung ini sepertinya tempat yang sempurna. Ayo kita mulai!”

Dengan kepercayaan diri yang baru, Selena berjalan ke panggung, siap untuk membagikan ceritanya yang menarik kepada siapa pun yang bersedia mendengarkan. Ketiganya bersiap-siap untuk pertunjukan bercerita, berharap dapat menarik banyak penonton dan mendapatkan sedikit uang di sepanjang perjalanan.

Selena memegang teguh prinsipnya bahwa uang adalah yang utama dalam kehidupan, baik di dunia ini maupun di dunianya sendiri. Bagi Selena, hidup tanpa uang adalah sebuah kesialan. Dengan semangat yang membara, ia bertekad untuk menjadi kaya-raya dan mencari kekayaan.

Selena memberikan tepukan tangannya, menarik perhatian orang-orang yang tengah sibuk menjalankan kehidupan jual-beli di sekitarnya. Mereka mulai melihat ke arah trio yang terlihat aneh dan selalu menarik perhatian warga sekitar dengan aksinya yang unik. Mereka sudah cukup dikenal sebagai anak jalanan yang sering menampilkan tindakan aneh yang bisa menyenangkan orang-orang.

“Baiklah, semua orang! Mari mendekat ke sini! Ada sebuah kisah menarik yang bisa kalian dengarkan dengan membayar dua keping emas!” teriak Selena berkali-kali, menarik perhatian dan memanggil orang-orang yang sedang berada di sekitarnya.

Come To Be HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang