🤠🤠🤠
Sesuai permintaan Alvaro si orang gila. Sekarang Hazela sedang berjalan menyusuri koridor sekolah untuk menuju ruftop. Daritadi wajahnya ditekuk karena kesal kepada Alvaro yang tiba-tiba menyuruhnya untuk menemuinya di sana.
"Mau apa sih cowok gila itu ?!". Sambil berucap. Gadis itu menghentakkan kakinya pada lantai yang dia pijaki. Seperti itu terus. Sampai sudah ditempat tujuan, saat Hazela akan mendekati pintu ruftop tiba-tiba
BRUKK !!
"Anjir ! pantat gue tambah tepos dong". Makinya sambil memegangi pantatnya karena nyeri. Ternyata ada kardus basah tergeletak didepan pintu ruftop. Hazela berdiri sambil merapihkan roknya. Lalu membuka pintu ruftop.
"Mau apa lo ?!". Tanya Hazela kepada Alvaro yang sedang santai duduk dengan satu rokok yang dia apit dengan kedua jarinya. Alvaro menatap Hazela sekilas lalu menghembuskan asap rokok itu seperti huruf O.
"Duduk". Titahnya kepada Hazela. Tapi bukan Hazela namanya jika tidak nyolot dan marah-marah.
"Ada apa sih ? bisa langsung aja gak ?". Tanya nya lagi menatap jengkel ke arah cowok itu.
"Gue bilang duduk". Ucap Alvaro lagi yang mau tidak mau Hazela duduk disamping cowok itu.
"Udah. Sekarang ngomong". Pinta Hazela tanpa menatap cowok disampingnya.
Alvaro menatap gadis itu dari samping lalu menyodorkan rokok yang sudah mengeluarkan api. "Mau gak ?". Tanya nya yang mampu membuat Hazela ingin sekali menampar bulak balik pipi cowok sengklek itu.
"Gak". Ucapnya ketus tanpa melihat kepada Alvaro. Alvaro lalu mengangguk sambil terkekeh.
"Cepetan deh". Ucap Hazela ngegas yang sudah tidak kuat ingin pergi dari tempat ini.
"Ck. Sabar elah, gue juga gak akan apa-apain lo". Ucap Alvaro membuat kedua mata Hazel milik Hazela melotot.
"El". Ucap Alvaro menatap Hazela. Hazela bingung, siapa El ?.
"Hah ?". Beo Hazela tidak faham.
"El". Ucapnya kembali.
"Gue, Hazela. Ha-ze-la.". Tegasnya kembali kepada Alvaro.
"Gue juga tau, bego. Yang manggil lo ijah siapa ?". Tanya Alvaro kesal kepada Hazela.
"Lo seenaknya aja ubah nama orang". Kesal Hazela tak kalah nyolot. Tapi terlihat lucu dimata Alvaro.
"Yaudah lah. Gue pergi aja. Dasar cowok stres". Ucap Hazela lalu berdiri. Tapi saat hendak pergi tiba-tiba tangannya dicekal oleh Alvaro. Membuat Hazela limbung dan akhirnya terjatuh diatas Alvaro.
Keadaan sepi, diruangan yang sepi serta keadaan mereka yang jika orang lain lihat mungkin akan berfikir yang macam-macam.
Mata mereka bertemu, manik hazel itu beradu dengan manik cokelat milik Alvaro.
Plak
"Anjing". Pekik Alvaro saat pipinya ditampar cukup keras oleh tangan lentik milik Hazela.
KAMU SEDANG MEMBACA
AODRA
Teen FictionALVARO ABRAHAM REYNAND, cowok berparas tampan, memiliki hidung mancung, bola mata segelap obsidian, memiliki mata yang tajam, banyak digilai para perempuan. Sikapnya cuek, dingin kayak kulkas 1000 pintu, irit ngomong, gak pernah pacaran, ketua tim b...