03. Unknown Figure

162 23 4
                                    

“aku ingin mengistirahat tubuhku sejenak, tapi direktur bajak laut itu memaksaku untuk ikut dalam misi ini”,

“salahmu sendiri yang mengurungkan diri di ruang kerjamu, entah melakukan apa”,

Tony mendengus mendengar ucapan Steve yang memang benar. Ia sedang membuat proyek iseng yang kesekian kalinya sambil memperbaiki iron suit-nya.

Ia mendapat panggilan dari Nick Fury tepat saat ia menyelesaikan kegiatannya..

Tentu hal tersebut membuatnya jengkel.

“Nick Fury memberikan misi mudah dan kemungkinan tidak akan memakan waktu yang lama”, ucap Steve mencoba menghibur Tony yang menggerutu.

okay, whatever.. kita percepat saja”,

Direktur SHIELD memberikan misi kepada Captain America dan Iron Man untuk melakukan ekspedisi di sekitar Harlem setelah radar SHIELD mendeteksi energi misteruis yang muncul di tempat tersebut.

New York di malam hari begitu hidup dengan berbagai warna lampu yang menyala. Tony terbang melintas di atas sambil membawa Steve yang bergelantung dalam genggaman sang Iron Man.

“seharusnya aku membawa motorku, bergelantungan seperti ini.. terlihat memalukan..”,

“tak ada yang melihat dan aku ingin cepat-cepat menyelesaikan misi ini, Cap”,

Sang Captain America hanya menghela napasnya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka tiba di daerah Harlem dan mendarat di salah satu atap gedung.

Tony langsung menampilkan layar hologram biru dari kedua mata helm-nya, terdapat titik merah yang muncul dan menghilang dalam beberapa waktu.

“titik merah ini kemungkinan adalah sumber dari energi misterius yang terdeteksi oleh SHIELD, menghilang dan muncul titik merah tersebut menandakan sumber energi bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cukup cepat..”, Tony menjelaskan sambil menunjukkan titik merah yang bergerak dan berhenti sejenak di beberapa tempat sebelum kembali bergerak.

“dan dilihat dari pergerakannya, benda atau sosok ini hanya ada satu sehingga kita tidak perlu berpencar untuk mencari si titik merah ini”, lanjut Steve yang diangguki setuju oleh Tony yang mematikan layar hologram tersebut.

Mereka memutuskan untuk mendekati titik merah yang saat ini berada di kawasan Gereja Baptis Abyssinian.

Saat mereka mendekati titik tersebut, suara teriak tertahan terdengar dan tanpa basa basi mereka langsung menuju ke sebuah gang dimana suara tersebut berasal.

Dari ujung gang, mereka bisa melihat beberapa orang yang tergeletak tak berdaya dan seseorang yang berdiri—membelakangi mereka—di antara orang-orang tersebut berkat lampu yang menyala di atasnya dan sebuah pedang besar yang hampir menyamai tinggi tubuhnya berada dipunggungnya, tertutupi perban putih.

Tony berasumsi bahwa titik merah tersebut adalah sosok yang berdiri dan hendak mendekatinya..

“tunggu, Tony”, Steve menahan dirinya.

“ada apa? Kita harus mendekatinya untuk mengetahui apa dan siapa sosok itu”, ucap Tony yang kembali merasa jengkel karena ingin menyelesaikan misi dengan cepat.

“aku merasakan hawa yang tidak mengenakan, apa kau bisa memindai sekitar kita? Dan sosok itu?”,

Seolah mendengar suara mereka, sosok itu membalikkan tubuhnya dan kedua pria tersebut tersentak saat melihat rupa sosok tersebut.

Ia terlihat memiliki tinggi sekitar 174cm, mengenakan pakaian serba hitam—jaket hoodie yang menutupi keseluruhan kepalanya kecuali wajahnya, celana dan sepatu—

Reaper Among AvengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang