10. Rahasia Yang Bocor

145 13 0
                                    

Dukk

Ia pun duduk dan menghela nafas  lalu menatap seseorang disamping nya sekilas. Ia pun bertanya, "Kenapa, Lo?"

Namun pertanyaannya diabaikan, seseorang yang disampingnya hanya diam tak menjawab. Terlihat dari raut wajahnya yang masam, bahwa ada sesuatu yang membuatnya seperti itu

"Lagi mikirin apasih, Lo?" Tanyanya lagi

Sang lawan bicara hanya melirik sekilas, namun tetap saja tidak menjawab. Sehingga ia kembali bertanya, "Kenapa sih. Ada masalah apa, Lo?"

Lagi, lagi dan lagi pertanyaannya sama sekali tidak dijawab. Ia pun langsung saja berdiri dan hendak pergi, baru saja akan melangkah tangannya langsung ditahan

"Mau kemana, Lo?"

Akhirnya orang yang sendari tadi mengabaikannya pun mau berbicara juga

"Pulanglah" Jawabnya datar

"Lo mau ninggalin, Gue?"

"Lo sendiri yang diemin gue, yaudah gue pulang aja"

"Harusnya lo peka dong.. " Protesnya

"Gue? Harus peka?" Tanyanya sambil mengarahkan jari telunjuknya pada dirinya sendiri

"Yaiyalah" Ketusnya

"Dari tadi gue nanya, terus lo bilang gue harus peka?!" Sinisnya

"Ck, yaudah duduk" Decaknya

"Udah tadi" Angkuhnya

"Duduk gak?!" Paksanya

"Gak!"

"Lo tuh ya!"-

Tiba-tiba amarahnya mereda ketika seseorang berjalan melewati nya. Ia pun langsung saja melepaskan tangan seseorang yang sendari tadi tangannya ia genggam serta melupakannya dan hendak berlari menyusul seseorang yang baru saja melewatinya, begitu ia hendak berlari tangannya pun ditahan oleh seseorang yang tadi ia tahan juga tangannya

"Lepasin" Ucapnya sambil menghentakkan tangannya

"Nolandra!" Panggilnya

"Jaenara!" Ucapnya dan kembali menahan tangan yang baru saja dilepaskan

"Ck, apaansih. Lo!" Decaknya sebal

"Nolan! Nolandra!" Panggilnya lagi, akan tetapi sama sekali tidak didengar oleh si pemilik nama

"Jaena!"

"Ish.. Apa sih!" Bentak Jaenara yang sudah sangat merasa kesal

"Lo mau ngejar Nolandra?" Tanyanya dan dengan masih memengang tangan Jaenara

"Iya. Kenapa?!" Ketusnya

"Tadi lo nahan gue buat gak pergi tapi sekarang lo mau ngejar Nolandra dan ninggalin gue?"

"Serah gue lah!"

"Udah deh lo gak usah ngejar Nolandra, dia tuh gak suka sama lo. Dia sukanya sama Renara adek lo" Ucapnya

"Sok tau, Lo!" Cetus nya lalu menghempaskan tangannya

"Gue gak mau lo sakit hati gara-gara Nolandra" Jujurnya

"Gak usah sok peduli, Chan!"

"Tapi gue serius" Ucap Chanha

"Terserah" Acuhnya lalu pergi

"Gue suka sama lo Jaena, dan gue gak mau kalo lo disakitin sama si Nolandra!" Akunya mengeluarkan isi hatinya

Jaenara pun berhenti melanjutkan langkah selanjutnya dan berdiam sejenak, ia menghela nafas dalam-dalam. Dengan perasaan yang tidak menentu ia mengabaikan Chanha dan kembali berjalan membawa tungkainya menjauh dari tempat itu untuk menyusul Nolandra

Kerasnya Takdirku... [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang