Pagi hari yang mendung sangat mewakilkan suasana hatinya, dia berjalan menelusuri lorong sekolah menuju kelasnya. Dengan pikiran yang tidak menentu ia terus berjalan tanpa memperdulikan sekitarnya
"Ren!!" Seru seseorang yang mampu membuat sang empu menoleh kebelakang
"Ren, Ren.." Ucapnya saat berhenti dihadapan nya
"Ada apa?" Tanya Renara
"Gak papa sih, gue tadi liat lo jalan sendiri jadi gue panggil aja" Jawabnya
"Ck, gue kira ada apa" Ucap Renara sambil merotasika bola matanya, "dah akh Chan, gue duluan. Dingin soalnya pen cepet masuk kelas nih" Lanjutnya lalu ia pun kembali berjalan
"Lo pake jaket lho, masa dingin. Gue aja yang gak pake biasa aja" Balasnya sambil terus berjalan mengikuti Renara dibelakang
"Itu lo, ini kan gue" Jawab Renara
"Bentar, bentar. Lho kok?" Aneh Chanha
"Kenapa?"
"Kok lo ngomong nya pake lo gue, kan biasanya lo ngomong pake aku kamu?" Jelas Chanha
Seketika saat mendengar perkataan Chanha, Renara langsung berhenti untuk melanjutkan acara berjalannya secara tiba-tiba. Sehingga membuat Chanha yang sendari tadi berjalan dibelakang Renara, tak sengaja menabrak punggung Renara dan Renara sedikit terpental ke depan
"Ck, apaan sih lo Chan" Protes Renara ketika Chanha tak sengaja menabrak punggungnya
"Lo yang apaan berhenti tiba-tiba" Protes balik Chanha
Renara diam seketika sehingga Chanha pun ikut diam menunggu Renara mengatakan sesuatu
"Lah kok malah diem sih lo, Chan?"
"Lah, lo yang diem duluan"
"Apaan sih gak jelas banget, dah akh gue kan dah bilang pen cepet masuk kelas" Ucapnya lalu lanjut berjalan
Saat Renara berjalan Chanha pun ikut berjalan dan mengikuti Renara dibelakang seperti tadi lagi
"Ren?" Panggil Chanha
"Suuuttt" Balasnya
"Kenapa lo gak barengan sama si Jaenara pas tadi masuk kelas?" Tanyanya
"Berisik" Ketusnya
"Ck, nanya aja gak boleh" Protesnya
"Berisik, lo bikin suasana hati gue makin buruk tau gak!"
"Gak" Balasnya cepat
Bertepatan dengan itu, Renara sedang menaiki anak tangga ke empat. Ia langsung saja berbalik secara tiba-tiba sambil mengepalkan tangannya, dan langsung saja pas di hadapan wajah Chanha. Karena refleks Chanha langsung saja mundur dan terjatuh dari anak tangga ke tiga
Brukk
"E-eekh.. " Ucap Renara saat Chanha terjatuh
"Awwss" Ringisnya, "bener-bener ya lo, Ren!" Lanjutnya sambil menunjuk Renara yang berdiri di anak tangga ke empat
"Sorry gue gak tau kalo lo bakalan jatoh" Ucap Renara lalu mengigit kuku jari tangan kirinya
"Bantuin bangun kek, bukan cuman diem berdiri aja" Ucap Chanha sambil menyodorkan tangannya meminta bantuan
Sontak Renara langsung menuruni anak tangga dan membantu Chanha untuk segera berdiri. Bertepatan dengan itu bel pun berbunyi
"Bel udah bunyi tuh, Chan" Ucap Renara setelah bel sudah berbunyi
"Gue tau, gue gak budek ya" Balasnya
"Iya gue tau lo gak BUDEK!, tapi lo tau kan kalo bel itu tandanya apaa?.. " Kesal Renara
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerasnya Takdirku... [00L]
Fanfiction[GS] Jaenara dan Renara adalah dua gadis kembar yang lahir dari rahim yang sama, namun tumbuh dalam dunia yang berbeda. Jaenara si sulung, selalu merasa perhatian kedua orang tuanya hanya tertuju pada Renara, sebab Renara merupakan anak yang berpres...