04. Perjanjian

170 15 0
                                    

Renara sedang berjalan menuju kelasnya, saat itu pun sesekali ia menyapa murid-murid yang ia lewati meskipun ia tidak mengenal mereka dan ia anggap itu sebagai bersikap sopan. Begitu pun tiba-tiba semua siswi dibelakang nya berteriak dan membuat Renara penasaran, hingga ia pun berbalik dan terlihat seorang laki-laki berjalan kearahnya sambil diikuti siswi-siswi yang tadi berteriak-teriak

"Pagi" Sapanya. Teriakan semua siswi yang ada di sana pun semakin menjadi

"Pagi juga" Balas Renara

Lalu ia pun tersenyum pada Renara dan membuat para siswi yang tadi berteriak-teriak menjadi saling berbisik. Renara pun membalas senyumannya, lalu menganggukan kepalanya dan berbalik serta lanjut berjalan dengan diikuti sosok laki-laki itu disamping nya

"Para siswi tadi..." Kata Renara setelah para siswi dibelakang nya berhenti mengikuti sosok yang ada disamping nya

"Sudah biasa" Balasnya

"Apa mereka menyukaimu?"

"Mungkin" Balasnya. Renara pun hanya menggauk paham

"Hai Nolan" Ucap seseorang yang tiba-tiba ada disebelahnya dengan senyuman ceria

"Hai" Balasnya datar

"Seneng bisa ketemu lagi" Katanya dan hanya dibalas anggukan saja

"Masih ingat aku, Kan?" Tanyanya dan dibalas anggukan lagi

"Ngomong dong jangan ngangguk terus"

"Apakah harus?" Tanyanya datar lalu dibalas anggukan juga

"Kenapa sekarang kau mengangguk dan tidak berbicara?" Tanya Nolandra

"Karena dengan mengangguk pun kamu udah ngerti" Balasnya

"Dan kau tau kenapa tadi aku hanya membalas mu dengan anggukan saja?" Tanyanya

"Apa?" Tanyannya balik

Nolandra pun berhenti berjalan dan berkata, "Sama seperti yang tadi kau ucapkan"

Setelah itu Nolandra pun lanjut berjalan menuju kelas 12 IPA 1 c

"Ayo Jaena" Ajak Renara pada Jaenara yang dari tadi hanya mendengarkan perbincangan Jaenara dan Nolandra. Jaenara pun berdecak sebal lalu masuk kedalam kelas bersama Renara. Mereka pun mengikuti pembelajaran hari ini dengan mood yang berbeda Renara dengan keceriannya dan Jaenara dengan kekesalannya

~🐰🦊🐶🐻~

"Selamat siang, Jeng" Sapa Nyonya Greind

"Selamat siang juga, Jeng" Balas Nyonya Reynzo

Mereka berdua pun duduk di kursi restoran lalu memanggil waitress untuk memesan minuman dan makanan

"Permisi Nyonya apa yang ingin anda pesan" Tawar waitress itu

"Mau minum atau makan apa, Jeng?" Tanya Nyonya Greind

"Bawakan saja Coffee americano dan Cupcake terbaik disini" Balasnya

"Dua Coffee americano dan dua Cupcake" Ucap Nyonya Greind pada waitress itu. Sang waitress pun mencatat pesanan itu lalu pergi untuk mengambil pesanan itu dengan sopan

"Gimana soal tawaran saya kemarin?" Tanya Nyonya Greind membuka pembicaraan

"Setelah saya pikir-pikir nih, Ya. Saya setuju dengan tawaran itu, lagi pula saya percaya dengan anda Nyonya Greind. Anda sangat elegan, bijaksana dan berwibawa tentu saja Anda tidak akan meremehkan sesuatu, apalagi soal bisnis" Balas Nyonya Reynzo

Kerasnya Takdirku... [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang