langit itu mulai menggelap dan dia menyetir mobil seorang diri membelah jalanan . percayalah bahwa jimin baru bisa menyetir setelah sekian tahun lamanya . itu pun terpaksa karena jungkook mengajarinya dan memberi private mengemudi dengan begitu baik . walau jimin mendapatkan lisensi menyetir dari eunwoo yang memberikannya lisensi internasional . itu sebenarnya adalah hal ilegal namun tidak masalah karena jimin juga membayar pajak pada negara , tidak ada ruginya .
hari ini tepat hari ke lima dimana mereka memilih berjauhan . jungkook dan black shadow menangkap aubert , namun mereka memperlakukan pria bangsawan itu dengan baik di suatu tempat. Hanya saja pria itu tidak juga mengatakan dengan siapa dia bekerja sama .
anggota black shadow memang tidak tau akhirnya bagaimana , mereka memilih untuk menahan dulu aubert itu , walau setengah mati seokjin yang ikut dalam misi berniat membunuhnya atau menyiksa pria tua itu . jika sampai besok tidak ada kepastian mungkin aubert akan di bebaskan . hanya saja mereka akan hidup dengan sembunyi sembunyi tanpa terdeteksi lagi . karena sungguh, akan lebih baik menghilang dari dunia yang sedikit sulit untuk mengerti mereka saat ini . Dan sudah pasti mereka akan terus di buru.
jimin baru saja mengantar hoseok menuju bandara . ini karena bukan bujukannya , dia menyeret pria itu secara langsung ke bandara. jimin mulai jengah karena hoseok lebih mengkhawatirkan black shadow dari pada keluarganya sendiri . jimin tau bahwa hoseok sangat solid mengenai ini , tetapi tidak dengan meninggalkan keluarganya .
jimin menipu hoseok untuk membeli keperluan achille namun mereka justru mampir ke bandara , dan tau apa yang jimin lakukan ? dia melempar hoseok dengan tas ransel berisi pakaian beserta tiket dan paspor. saat itu jimin jengah karena hoseok hampir masuk kembali ke dalam mobil namun jimin sekarang memiliki banyak cara untuk membuat pria itu ke dalam .
jimin mengatakan ke petugas bandara bahwa pria ini harus pulang segera karena istrinya sedang melahirkan, karena wajah jimin yang di perlihatkan begitu polos membuat beberapa petugas bandara merasa kasihan dan memarahi hoseok . seperti itu . padahal jimin sedang berakting .
dan hoseok tidak mengatakan apapun , sembari menampakkan wajah kesal pria itu pergi ke bagian chek in dengan tatapan mata yang jelas bahwa dia sangat sangat kesal pada jimin.
sementara itu sepanjang perjalanan jimin tertawa , padahal moodnya sedang tidak terlalu bagus kali ini karena suaminya yang tidak bisa di hubungi . memang sangat menyebalkan saat jimin tau bahwa dia sangat merindukan jungkook.
sedikit lagi dia akan sampai di rumah kakaknya , keponakan dan saudara kembarnya sedang menunggu disana . ini sudah pukul tujuh malam , seharusnya beberapa maid menyalakan lampu , entah mengapa rumah besar itu terlihat begitu gelap saat ini. jimin memarkirkan mobilnya dengan perlahan . namun sebelum turun dia mengambil pistol yang dia selipkan di belakang punggungnya dengan belt yang mengikatnya .
jimin harus hati hati , dia tidak boleh lengah dan berpikir bahwa bisa saja para maid lupa menyalakan lampu . tidak saat semua sedang berantisipasi pada seseorang yang membantu penyerangan mereka melalui aubert . dan ini masih dalam situasi genting .
setelah mengokang pistolnya dia bergerak dengan begitu perlahan mendekati pintu utama . seperti seseorang yang sudah terlatih untuk mawas diri , dia menggerakkan lengannya menempatkan satu sudut ketika pintu besar itu terbuka , jimin tidak lantas mendapati apapun di dalam sana. langkahnya seringan kapas mengendap pelan dan menutup kembali pintu dengan tungkai kaki berbalut sepatu pantofelnya .
jimin melangkahkan kakinya menaiki tangga utama, dengan mata abunya yang terus mengitari ruangan besar tersebut . dan saat itu jimin menapakkan kakinya mendekati ruangan besar lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
always love everything of you✔️ (jikook)
FanfictionBook II falling with pretty eyes. Ketika kejahatan membangunkan para pembunuh hebat. Ketika kejahatan salah memilih musuh mereka . Para pembuat masalah itu tidak tau dengan siapa mereka berhadapan saat ini . Namun dianggap remeh pun mereka tidak m...