🔪B

609 60 11
                                    










Saat itu Jimin membuka matanya dengan susah payah . Perutnya terasa melilit dengan suara khas lapar . Sementara itu hidungnya tak henti mencium bau makanan yang membuat seluruh tubuhnya rasa rasanya memaksa dirinya untuk segera bangun sekarang juga.

Matanya melihat Jungkook duduk di seberang Ranjang mempersiapkan makanan dari beberapa bungkusan di atas meja .

"Selamat pagi suamiku . Kupikir aku sengaja akan memaksamu bangun setelah merapikan meja ini . Namun sepertinya aku terlalu berisik". Jungkook melebarkan senyumnya kemudian berjalan mendekati Jimin yang berusaha mengangkat kepala dan duduk saat ini .

"Wangi makanannya memanggilku". Jimin bersandar pada sandaran ranjang kemudian memperhatikan suaminya yang duduk di sampingnya membelai pipinya dengan lembut.

"Kau bermimpi sesuatu?". Sejak tadi kau terus memanggil nama Taehyung.

Mereka bertatap mata sampai beberapa saat . Jungkook memilih mencium kening Jimin dengan senyuman yang masih sama . Dia membelai rambut Jimin dan setiap perlakuannya itu sudah pasti membuat jimin tidak pernah sedikitpun merasa Jungkook akan meninggalkannya. Jungkook sangat mencintainya , dan perasaan cinta itu selalu mampu membuat Jimin begitu tenang .

Jungkook tidak hanya menggulirkan kata kata cinta yang tidak pernah berhenti . Aksi dari Jungkook tidak pernah sedikitpun berkurang . Bahkan meski dirinya salah, Jungkook akan mengatakan itu salah dan itu tidak baik lalu jika Jimin menolak untuk mengerti Jungkook tidak pernah marah padanya serta memberi pengertian . Dan jika pria itu marah itu tidak akan lewat dari sepuluh menit saja .

Bagaimana jimin tidak akan jatuh semakin dalam pada cinta yang jungkook tawarkan?. Hati Jungkook yang tulus mencintai dirinya, mampir mengubah seratus delapan puluh derajat sikap Jimin yang terkadang pemarah dan tidak ingin kalah berubah hanya karena perlakuan Jungkook yang selalu lembut. 

"Ayo bangun dan bersihkan wajah dulu . Kita bisa sarapan bersama". Jimin sedikit maju dan memeluk Jungkook . Dia menyandarkan kepala pada dada bidang yang sangat nyaman itu. 

"Terimakasih selalu ada untukku".

Jungkook tidak tau sudah berapa kali Jimin mengatakan hal seperti itu. Sama seperti dirinya yang selalu mencintai Jimin, dirinya sangat yakin juga bahwa Jimin juga sangat mencintai dirinya.

Ciuman di kening di dapatkan kembali oleh Jimin dari pria yang lebih besar darinya. Dengan penuh perhatian Jungkook membantu Jimin bangkit berdiri walau Jimin bisa melakukan segalanya sendiri . Jungkook tidak ingin Jimin memikirkan mengenai masalah Taehyung dan siapa yang menyerang mereka tadi malam. Jungkook tidak akan membiarkan satu hal membuat Jimin merasa sedih apapun itu . Dan unik masalah ini Jungkook akan selalu mengalihkan semua dengan hal baik . Hanya agar Jimin lebih tenang sampai mereka bertemu dengan anggota black shadow lainnya .

"Aku tidak akan bisa melihatmu bersedih, kau sangat tau itu Jimin . Jadi untuk hal apapun itu aku akan selalu berada disampingmu sampai kau melupakan semua hal yang membuatmu menangis . Percayalah padaku bahwa Taehyung baik baik saja . Achille juga adalah pemuda yang sangat pintar. Kita akan segera menemukannya".

"Humh". Adalah balasan dari setiap perkataan Jungkook yang berusaha tidak henti untuk menenangkan hatinya . Jimin sadar bahwa bersikap gegabah akan membuat mereka dalam bahaya . Dia akan mencoba untuk tetap diam sampai semua menemukan titik terang dari setiap hal yang membuatnya tidak bisa tenang walau dia sangat tau Taehyung ataupun achille itu tidak mudah .

Jimin memikirkan banyak hal . Apakah yang harus dia sampaikan pada Taehyung saat pria itu bangun . Dan apa respon Taehyung ketika tau bahwa Natalie sudah tiada dan apa yang akan dia sampaikan pada achille serta si kembar adiknya jika tau bahwa ibu mereka sudah tiada nanti?.

always love everything of you✔️ (jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang