Pelangiku
Kita tidak tau kapan rasa itu hadir
Bersama siapa rasa itu tumbuh
Atau bersama siapa rasa itu akan jatuh
Tapi rasa itu tau siapa yang akan menjadi pemiliknya♡♡♡
Happy Reading ❤️
Gedung pertemuan kini sudah dipenuhi perwakilan mahasiswa dari setiap tingkatan fakultas karena akan ada rapat untuk membahas tentang kegiatan ekstrakurikuler kampus, Arumi dan anggota BEM lainnya mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam rapat tersebut.
"Apakah sudah lengkap semuanya?" tanya Arumi kepada semua anggota yang sudah dibagikan tugas.
Tanpa basa basi semuanya langsung dengan telaten mempersiapkannya karena mereka tau pasti Arumi akan marah jika mereka tidak telaten dalam bekerja. Arumi adalah anak yang tidak bisa melihat orang yang tidak disiplin kerja apalagi soal waktu, tinggal 5 menit lagi rapat akan dimulai sedangkan persiapannya belum lengkap, Emosi Arumi saat ini sangat memuncak, ibarat dikepala Arumi ada tanduk itu mau pecah. Jika tanduk itu pecah juga gendang telinga yang mendengarnya.
"Setiap rapat selalu emosi tingkat dewa, sekali kali kek tanpa disuruh langsung gerak bekerja mempersiapkan semuanya, peka dikit kek kalo waktunya pertemuan begini," gerutunya.
Matahari memancarkan sinarnya. Cukup membuat panas, tapi tidak dengan mereka yang berada di dalam ruangan karena karena dilengkapi dengan AC. Arumi yang melihat keadaan gedung semakin ricuh ada yang selfie-selfie, ada yang nyanyi, ada yang lagi gosip, ada yang udah nggak betah lama-lama diruangan, pokonya berbagai macam gaya mahasiswa, Arumi pun langsung mengambil mic.
"Untuk mahasiswa yang hadir di ruangan ini di harapkan tenang ya, sedikit lagi rapat akan dimulai," suaranya yang menggema di seluruh ruangan membuat suara berisik dari mahasiswa lain menjadi hening.
"Mohon kerjasamanya ya."
"Silahkan Akhza, ambil alih untuk pimpinan rapat-nya," ucapnya pada Akhza.
Karena sebelum rapat pasti ada pesan dari ketu BEM. Seperti pesan jangan ramai, ikuti rapat dengan hikmat. Akhza siap menyampaikan beberapa pesan. Terlukis senyum tipis dibibirnya. Membuat kaum hawa terlena melihatnya.
"Selamat pagi untuk semua, pesan di rapat kali ini beda," ucap Akhza.
"Wah apaan."
"Aduh sih Akhza makin hari makin cakep aja."
"Senyumnya mood booster."
Ocehan dari para fans Akhza.
"Saya tadi sudah meminta izin pada bapak/ibu dosen. Bahwa pesan saya berupa ungkapan rasa suka pada seseorang. I love you. Arumi Senja Yovananda."
Prok prok prok
Suara tepukan dari seluruh mahasiswa yang berada diruangan tersebut. Ini adalah kejadian pertama bahwa seorang ketua BEM menyatakan rasa sukanya kepada seorang wakil ketua BEM. Arumi yang mendengar itu langsung emosi. Ia berjalan menghampiri Akhza.
"Apaan sih Lo!" teriak Arumi lalu menghampiri Akhza.
"Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Pelangiku
Teen FictionDia seperti pelangi membawa setiap kebahagiaan setelah kesedihan berkepanjangan,, diibaratkan seperti saat hujan turun ke bumi dan pelangi itu datang untuk memperlihatkan keindahannya.. Dan begitu pula saat aku sedih dia datang bagaikan sebuah pelan...