Jam 18.30 malam kami bertiga pergi menuju ke Solo Square.
"Kita mau beli pakaian buat kamu, sekaligus bh dan cd, sama keperluan Carla" Kataku.
"Yeaaay, makasih pah" Jawab Dina.
Sesampainya di solo Square, aku menggendong Carla dan Dina menggandengku seperti aku suaminya. Begitu terlihat senang dan manja Dina, kami menuju ke tempat pakaian wanita.
"Pilihlah kesukaanmu" Kataku
"Ok jawabnya"
"Aku menunggu di sana, ini Dompetku" Kataku sambil menunjukkan tempat mainan anak kecil.
Aku dan Carla bermain pasir magic, mobil-mobilan remote dan naik sepur. Selama 1jaman , Dina baru kembali.
"Ini mas, uangnya" Kata Dina sambil memberikanku Dompetku.
"Kamu beli apa saja? "
"5 pakaian Carla, susu buat Carla, baju 1 buat kamu dan bh, cd buat aku cuma 3pcs"
"Kok aku? "
"Ya, ndak papa kan pah? " Tanya Dina kembali.
Selain pintar di ranjang dan masak, ternyata Dina pengertian banget.
"Kita makan apa ya? " Tanyaku
"Di atas aja, aku pingin mie" Kata Dina.
Aku memilih steak, Dina pilih mie, sedangkan Carla cuma nasi dan telur goreng. Kami saling menyuapin karla secara bergantian Dina makan aku yang nyuapin Carla, begitu sebaliknya. Aku membayangkan bahwa kita seperti keluarga, padahal tidak. Dina masih punya keluarga, keluarga yang tidak bisa menghargai Dina, keluarga yang harusnya saling mengasihi malah menjadi keluarga yang ingin bercerai.
"Eeeh kamu Dina kan? " Tanya seorang cewek
"Ya, Priska! Kamu sama siapa? " Tanya Dina.
"Aku sama ini, temanku kok" Jawab Dina malu-malu.
"Priska" Katanya.
"Rico" Jawabku sambil membalas jabat tangan Priska.
"Mas Slamet gimana kabarnya? Ni selingkuhan mu"
"Baik, heh ngawur"
"Makan dulu aja, duduk disini. Kalau mau pesan, pesan aja ndak papa" kataku
Priska pun duduk di tempat kami dan mengobrol banyak hal. Jujur Priska genit banget dan dia sering main mata terhadapku.
"Rencana kalian mau kemana? " Tanya Priska.
"Rencana kita mau ke tempat tatoo, aku pingin tatoonan. Boleh kan mas? " Tanya Dina.
"Boleh kok" Jawabku
"Boleh ikut ndak? Kok udah panggil mas? " Tanya Priska
"Ya ndak papa, kan tua aku" Jawabku
Dina yang gak keberatan akhirnya mengajak Priska. Setelah pulang, kami menuju ke tempat tatoo yang di maksud Dina. Sesampainya disana aku menggendong Carla di temani Priska, sementara Dina sedang tatoonan di punggung bagian dekat dengan bahu bergambar tangkai mawar , dan diatas payudara tertulis "Carla, Dina".
" Kamu sudah kenal Dina berapa tahun mas?" Tanya Priska
"Kami malah tetanggaan" Jawabku.
"Kamu tau Dina punya suami? "
"Tau, tapi kemarin aku diajak ke seribu harinya orang tua mas Slamet. Dan setelah itu kita disuruh pulang duluan"
"Tapi tau crtanya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dina Tetanngaku
Roman d'amourTetanggaku Dina, yang tidak pernah di beri kasih sayang dan bahkan nafkah oleh sang suaminya, bertemu dengan Rico pemuda yang berumur 33 tahun, masih lajang dan kaya. Apakah hubungannya Dina dengan suami akan bertahan? Atau Dina lebih memilih pemuda...