Maafkan Aku, Dina

267 2 0
                                    

Aku berangkat dari rumah pukul 7.15 pagi. Di depan gang arah masuk perumahanku, aku berhenti sebentar.

"Share lok, berantem! " Chat ku kepada Priska.

"hihihi ada yang gak sabaran nih? " Ejek Priska, sambil mengirim foto kamarnya.

Di perjalanan, tititku sudah mulai mengeras karena sudah tidak sabar ingin ngesex dengan Priska. 30menit ku sampai di rumahnya Priska daerah Pabelan.

"Aku di depan" Chatku.

Tak berapa lama Priska keluar memakai daster hitam motif polkadot.

"Maaf ya, tadi habis nyuci piring jadi kamu telpon, ketuk pintu gak denger" Kata Priska penuh girang, sambil membuka pintu pagar nya.

"Masuk" Suruhnya.

"Sendirian?" Tanyaku.

"Gak kok, ma anakku" Jawabnya.

"Lhooo dah punya anak to? " Tanyaku kaget.

"Ya" Jawabnya dengan ekspresi santai.

"Sejak kapan? " Tanyaku.

"Masuk dulu deh" Jawabnya.

Lalu kami masuk kedalam rumahnya, gak kecil tapi ya lumayanlah buat keluarga kecil Priska. Dan ku lihat ada foto anak kecil yang di tempel, dan ada kamar bayi yang banyak mainan.

"Minum apa? " Tanya Priska

"Terserah aja" Jawabku

Lalu Priska ke dapur untuk membuatkan minuman.

"Dah sarapan? " Tanya Priska.

"Kebetulan belum kok" Jawabku.

"Gak masak? " Tanyanya.

"Tadi, dia mau masakin buat aku tapi karena ku ingin kesini jadi ku buru-buru" Jawabku.

"Ijin apa kesini? " Tanya Priska.

"Masuk kerja" Jawabku.

"Hmmmmmmm. Kenapa ya berbohong?"

"Ntar ku juga kerja kok"

"Ni minumannya" Kata Priska sambil memberi teh hangat kepada ku.

Dan ternyata Priska tidak memakai bh, terlihat ketika menunduk, gunung kembar terlihat. Setelah itu Priska duduk di kursi.

"Anakmu lucu, ayahnya kemana? " Tanyaku.

"Pergi"

"Kok bisa? " Tanyaku

"Ceritanya panjang mas" Kata Priska.

"Ya gak papa crta aja"

"Kamu tau kan? Aku dan Dina adalah teman dekat, saat itu terjadi cinta segitiga diantara kami. Aku mencintai mas Slamet, dan Mas Slamet mencintai Dina. Setiap hari mas Slamet kesini setelah nikahan mereka berdua, dan dia bilang kepadaku akan menceraikan Dina. Tahun demi tahun, hal itu trus yang dikatakan mas Slamet. Dan ku menantinya, akhirnya kami melakukan hubungan suami istri dan lahirlah anak itu. Aku menagih janji mas Slamet, tapi dia hanya diam saja dan ku mencoba menagih ke keluarganya untuk biaya kelahiran. Dan keluarganya malah menjawab 'ku kasih uang kelahiran buat anakmu, tapi tinggalkan mas Slamet' , dan benar dikasih uang aku tidak boleh bertemu mas Slamet lagi"

"Serius? " Tanyaku

"Ya"

"Oek... Oekkk. Oekkk" Suara tangisan bayi.

"Sebentar ya, bayiku nangis" Kata Priska yang pergi ke ruangan bayi.

Tak lama setelah itu, Priska datang kembali sambil membawa bayinya.

Dina TetanngakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang