Fiveteen

1.7K 145 2
                                    

"Jangan macam macam dengan nya, kakek tua payah!" Darui datang melindungi Rin

"Kak... Darui..." ujar Rin kaget

"Hm... kau pikir aku sendiri disini? Sayangnya tidak..." Kinemon memanggil bala bantuan. Pasukan robot buatannya datang menyerang Darui dan Rin

"Payah. Kenapa tidak ada yang tau ada robot sebanyak ini di sini..." ujar Darui kaget mereka telah di kepung banyak robot

"Jika kita bertarung, kemungkinan besar akan menghancurkan bangunan dan membuat keributan." Rin dan Daruo saling membelakangi dan siap menyerang

"set. tak." Darui melempar kunai tapi terpental oleh robit besi nya

"Hmm... percuma kau melawannya dengan senjata." Kinemon bersembunyi seperti bunglon lagi di balik kerumunan robot

"Rin, waspadalah. Dia bisa menghilangkan cakra dan menghilangkan bau. Dia tidak bisa dilancak..." ujar Darui

"Yaa." Jawab Rin tegas

Darui bertarung melawan sebagian robot robot itu dan mencari Kinemon. Benar saja, rudal dan senjata robot itu merusak sebagian bangunan dan mengagetkan warga. Robot robot itu menggiring Darui menjauh dari Rin dan bangunan lab

"Astaga... aku semakin jauh dari Rin. Dan banyak warga yang ketakutan. Akuh harap bantuan segera datang." Batin Darui

Rin yang sedang melawan robot dan berusaha melepaskan ibu nya dari dalam tabung air

"Sial. Aku bisa saja menyegel kalian. Tapi orang orang sekitar dan bangunan ini akan runtuh." Rin menahan serangan para robot. "Aku harus menjauh dari sini dan membuat perisai." Batin Rin. Dia lari keluar

"Jangan kau kira bisa keluar dari sini." Kinemon menghadang Rin dengan baju robot nya

"Cih." Rin menghentikan langkahnya. Dia di kepung banyak robot

"Greeb!" Tangan tangan robot mengikat Rin dan menyerap chakra nya. "Hahahaha.. tenanglah dan turuti saja apa yang ku katakan. Ini tidak akan menyakitkan..." ujar Kinemin di balik baju robot nya

"Rin! Sriiinngg. Brtzz brttzz." Darui memotong tangan tangan robot dengan petir nya. "Jangan berani menyentuhnya." Ujar Darui melindungi Rin

"Hah hah... sial. Cepat sekali mereka menyerap chakra ku. Kenapa selalu aku yang di serap chakranyaaa..." batin Rin kesal. Tubuh nya lemas kehabisan chakra

"Glup glup." Tabung air yang berisi ibu Rin mulai bergerak gerak. "Hmm... kau lihat. Tubuh ibu mu mulai merespon chakra mu... apa kau tidak ingin, melihat ibu mu kemabli..." bujuk Kinemon

"I-ibu..." ujar Rin lirih. Teringat beberapa tahun lalu saat masih bersama ibu nya.

"Rin. Jangan terpengaruh omongannya. Ibu mu sudah mati. Orang mati tidak seharusnya hidup kembali. Akan ada waktu nya kau dan ibu mu bisa bersatu lagi." Ujar Darui menyadarkan Rin

"Kau itu menggamggu!" Kinemon menyerang Darui. "Traang." Pedang mereka saling beradu

Karena Darui sedang sibuk bertarung, robot robot itu langsung menyerang Rin. "Blaarr!" Serang robot robot itu si tahan pasir Gaara. Kalung pemberian Gaara berubah menjadi pasir dan melindungi Rin. "Kalungnya... bereaksi..." batin Rin memperhatikan pasir Gaara yang nelindungi Rin dari serangan serangan robot

"Hah. Apa apaan itu?" Kinemon kaget

"Pasir itu kan..." Darui kaget. Dia merasakan chakra Gaara mengalir di pasir itu. "Tidak salah lagi. Itu milik Kazekage." Batin Darui sedikit mengerutkan jidatnya

Gaara yang sedang bersantai di balkon, tiba tiba merasakan chakra nya yang sedang melindungi Rin. "Rin?!" Gaara khawatir. "Apa yang terjadi dengan mu..." ujar Gaara menatap langit sedih

I Will Always Love You (Thank You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang