Kringgg...
Bel pulang terdengar nyaring diseluruh ruangan para siswa berhamburan keluar kelas taufan pun sedang mengemasi barangnya yang terdapat diatas meja.
"Taufan!!bisakah kita pulang bersama!!?" tanya sosok sahabat satu satunya taufan disekolah.
"Boleh,tunggu aku sebentar, ini akan cepat!" ucap Taufan disertai senyuman manisnya.
Merekapun lalu pulang bersama,membuka obrolan dan candaan ringan,hingga keduanya sampai dirumah masing masing."Aku pulang.." ujar Taufan,sunyi menjawab sapaan halus raufan,hatinya bergemuruh,tetiba rasa khawatir menyelimuti hati serta pikirannya.
Taufan merebahkan tubuh ringkihnya diatas ranjangnya,mulai mengeluarkan ponsel miliknya dan membuka apapun itu untuk menghilang penat ataupun khawatir.
Jarinya bergerak lincah mengetuk sistem WA yang tertera dibawah aplikasi. Sebuah notifikasi muncul,menunjukkan sebuah pesan singkat dari seseorang tidak dikenal.
084537888665.
0845
Datang ke lokasi
Ini atau kakmu tidak akan selamat.Netra biru shappire itu membulat,mengetahui bahwa sang kakak sedang terlibat oleh masalah rumit,dimana itu..jarinya kemvali bergerak menyentuh layar ponsel mengetik sesuatu..
Anda
Hay siapa kau hahread
Taufan pun sesegera mungkin keluar dari kamarnya, tanpa mempedulikan bahwa dirinya tengah memakai seragam sekolah, berlari sekuat tenaga yang ia punya.
Beberapa kali air matanya menetes.
"Jangan apa apakan kakakku..."
Dalam situasi rumit,tak beraturan. Hatinya bergumam kecil,untuk tidak menyentuh..harta nya yang paling berharga.
Setelah memakan beberapa waktu,taufan lun tiba ditempat itu..hasil dari lacakannya mamang sangat berguna.
Duagh!
Suara dentruman keras mengisi rongga telinganya,matanya membulat,tertegun ketika mendengar teriakan sang kakak bersautan dengan dentruman keras itu.
Taufan memasuki gedung yang nampak tak terawat tersebut, mulutnya terbungkam sewakru melihat halilintar tak berdaya dengan sayatan diperutnya.
Retak'ka tersenyum sinis,tangan kanannya terangkat, memberi kode bawahannya agar menghentikan penyerangan.
"Heh..rupanya..akan ada drama disini ya?" ejek retak'ka melihat Halilintar yang tengah neringis dan taufan yang membantunya duduk.
"Kenapa kau melukai kakakku hah!" bentak taufan keras "wow..bahkan anak yang pertama kali kutemui ramah,menjadi seperti ini.." tawa nya lagi lagi menggema digedung tua ini.
Taufan menatapnya tanpa rasa gentar,Halilintar hanya memandang iba ketaufan,bagaimana bisa..setelah selama ini ia menyakitinya,Kini Taufan dengan mudah menyelamatkannya.
Sling.
Pedang retak'ka keluar sari sarangnya,terlihat pucuk bahkan sisi sisi pedang itu bersinar,terpantul sinar lampu redup diruangan itu,menandakan betapa tajamnya pednag itu bila menghunus satu raga manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot ~Halitau-√
FanfictionTentangnya... Taufan sang cahaya kehidupan Halilintar.. WARNING⛔ -Jangan copy copy.. -Berikan komen yang sesuai -jangan kritik berlebihan.. -dll.