prolog

51 16 25
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah cerita FIKSI REMAJA, jika ada kesamaan pada nama, tempat, dan selebihnya merupakan kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan, terima kasih!

-

"Gimana? Semua barang-barangnya udah disiapin?" tanya seorang Ibu tua kepada pemuda berbadan tinggi

"Iya Mah.. Tenang aja," jawabnya.


Dari pintu luar, Kenanda berjalan menuju mobil milik Ayahnya. Bersama Ayah mereka mengangkat kardus-kardus berisikan banyak peralatan untuk kemudian dimasukkan ke dalam mobil. Sedangkan Ibu Kenanda kembali mengecek kamar anaknya, agar tidak ada barang tertinggal di rumah. Sebab akan lebih menghemat waktu untuk sampai di tujuan.


"Ken, dompetmu nih ketinggalan," panggil Ibu

"Eh iya, sorry Mah, terima kasih," balas Kenanda

"Kamu kebiasaan banget sih Abang naro barang sembarangan, gimana di kosan nanti coba," omel Ayah

"Maaf Yah, Kenan usahain ga teledor deh," ucap Kenanda

"Yaudah yuk berangkat ke kosan keburu sore," sang Ibu melerainya.


Pada rencananya pemuda bernama Kenanda Pasha Kalil, sekarang akan pindah ke indekos dekat kampusnya. Kenanda berasal dari wilayah pulau Jawa, lumayan jauh dari daerah perkotaan. Tahun lalu ia menunda untuk kuliah, sebab dirinya harus bekerja dahulu demi membantu finansial keluarganya yang serba kurang pada saat itu. Hingga pada akhirnya roda kehidupan sedikit demi sedikit berputar keatas sehingga kini ia bisa masuk ke perguruan tinggi di salah satu universitas negri terkenal di Indonesia.

Selain karena jaraknya yang cukup jauh, alasan lain Kenanda menetap di indekos adalah karena ia ingin mencari suasana baru, selama ini ia jenuh dengan lingkungan yang biasa saja. Ia harap keputusan menetap di indekos bisa membuat dirinya jauh lebih bahagia, dan hidup lebih mandiri lagi. Semua ini ia rencanakan sekaligus ia diskusikan bersama orang tua ketika mereka mengetahui anaknya diterima kampus negeri.

Sampai mereka di Indekos bernama "Kosan Muthiara Garden", segera ia masuk ke dalam lalu menjumpai pemilik indekos. Setelah bertemu pemilik indekos, ia membawa banyak kardus-kardus ke kamar miliknya yang berada di nomor 105.

Kegiatan selanjutnya Kenan membersihkan area kamar. Ia mengemasi barang bawaannya di kardus, lalu menaruh kembali kardus kosong tersebut ke mobil Ayahnya. Saat menuju mobil, ia melihat orang tuanya sedang berbincang dengan pemilik kosan ini, ia berpamitan dengan kedua orang tuanya karena sebentar lagi mereka pergi pulang.

Tak lama setelah orang tuanya pergi, Kenanda diajak berbincang bersama pemilik kos. Ia bercerita tentang macam-macam anak kos di sini. Di tengah-tengah bercerita, seseorang laki-laki muda datang menghampiri mereka berdua, pria tersebut membuat laporan soal keran kamar mandi yang rusak, dan diminta untuk segera perbaiki.


"Oh yaudah nanti Ibu panggilkan tukang ke sini, oh ya ini ada penghuni baru kos, silahkan kenalan dulu, Ibu balik ke kamar ya," ucap pemilik kos

"Lo tinggal di kamar berapa?" tanyanya

"105 Bang, kalo lu?" tanya balik Kenanda

"Ohh gua sebrangnya, 110. Omong-omong jangan manggil gua Bang, gua Aldi Yusna Azka biasanya orang manggil gua Mas Aldi, nama lu siapa?" ucap Aldi

"Salam kenal Mas Aldi kenalin gua Kenanda, oh ya yang lain pada kemana Mas Aldi? Kok sepi banget," tanya Kenanda terheran

"Biasanya sih pada pergi kerja atau ngga kuliah Ken," jawab Aldi

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang