chapter 8

2 1 0
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah cerita FIKSI REMAJA, jika ada kesamaan pada nama, tempat, dan selebihnya merupakan kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan, terima kasih!

-

Kenanda bersiap-siap pergi kampus menaiki motor kesayangannya bersama gadis belahan jiwanya. Tumben sekali dia mau menerima tawarannya berangkat bersama-sama. Hari ini jadwal mata kuliahnya berada di gedung utama lantai 4. Dosen mata kuliah terlambat hadir karena satu alasan, ia membaca ulasan materi kemarin.

Karena beliau tidak bisa berlama-lama hadir, ia menugaskan mahasiswa untuk menyelesaikan beberapa soal yang dosen tersebut beri. Di saat teman-teman sekelasnya ribut bercanda, Kenanda tampak serius mengerjakannya. Namun ada saja kendala ketika dirinya sedang menulis jawaban, salah satunya adalah cewe nyebelin di kelas.

Dari tadi Citra mengganggu Kenanda sampai menimbulkan emosi tinggi. Ia kesal jika diganggu terus-terusan, melihat temannya bete Ditto dan Arsyam menyuruh ia pergi dari kelas. Ia memilih mengerjakan tugasnya di perpustakaan. Kenanda mengelilingi perpustakaan mencari buku-buku hukum. Ia iseng membaca buku pasal-pasal hukum kemudian ada satu hal menarik ketika dirinya membaca pasal tentang penculikan.

Selesai membaca buku ia mengembalikan buku tersebut di rak. Kemudian keliling lagi mencari buku yang menarik untuk dibaca. Saat mengambil buku pandangannya teralihkan kepada seorang gadis berdiri di sana. Perempuan itu adalah Chelsea bersama teman-temannya yang sedang membuat suatu produk-produk kerajinan.


"Hai! Wih pada bikin apa nih bagus banget?" Sapa Kenanda bertemu Chelsea

"Serius? Makasih loh ini lagi buat tempat pensil gitu," sahut Chelsea lalu melihat buku yang dibawa Kenanda, "Bentar deh ini komik Detective Conan? Baru tau buku komik kesayangan gua sekarang dipajang perpustakaan,"

"Mau baca Chel? Nanti kalo udah selesai gua kasih ya, kebetulan gua minjem dua buku," ucap Kenanda dibalas dengan acungan jempol dari Chelsea.


Selesai mengerjakan tugas Kenanda bersama sahabatnya diajak ke ruang sekretariat Unit Kesenian Mahasiswa untuk mengambil formulir pendaftaran. Lagi dan lagi Citra membuntuti dirinya kemana pun Kenanda pergi, bahkan Citra ikut organisasi asalkan ada Kenanda di sana. Karakter perempuan tersebut memang tidak bisa di tebak sama sekali.

Kemudian hari ini ada dua mata kuliah, jadi setelah istirahat setengah jam ia kembali dalam ruang kelas menunggu dosen berikutnya datang. Beruntungnya dosen tersebut tidak terlambat hadir sehingga belajar pun berakhir dengan cepat dari biasanya. Sebelum balik ke indekos Kenanda membeli buah-buahan sebab stok buah di kos sudah habis di makan. 

Begitu Kenanda mengantri bayar ia melihat seorang misterius berjaket merah dan memakai kacamata hitam sedang membayar belanjaannya. Ketika dirinya menganalisa orang tersebut rupanya ia menemukan jaket yang mirip dengan punya abang Chelsea. Selain itu gerak-gerik manusia ini sangat aneh, ia sempat ingin menahannya tetapi orang itu membawa kawan-kawannya khawatir jika salah orang bisa saja Kenanda di hajar sekelompok orang.

Di indekos rencananya Kenanda ingin memberikan buku komik Detective Conan tersebut secara langsung karena ia sudah selesai membaca buku tersebut. Tetapi anehnya wanita berambut panjang coklat itu tak kunjung datang. Kemudian dari arah ruang tamu ia bertemu dengan Elvano, Kenanda pun segera menanyakan keberadaan Chelsea.


"Van kira-kira Chelsea jam segini kemana ya? Kok belom balik?" tanya Kenanda khawatir

"Yah mana gua tau Ken soalnya dia gaada bilang ke gua, emang ada urusan apa sama Chelsea?" jelas Elvano yang tidak melihat Chelsea sedari tadi

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang