chapter 1

37 15 31
                                    

Suara alarm berdering dengan kencang, tubuhnya terbangun dari tidur lelap. Ia menuruni setiap anak tangga, menuju ruang makan membuat sarapan. Tidak disangka dirinya bertemu Mas Aldi yang sedang masak di dapur.

Sebagai informasi Aldi umurnya jauh lebih tua 3 tahun dari Kenanda. Ia sudah lama menetap di indekos ini dengan alasan belum menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Kesibukan mas Aldi saat ini yaitu mencari pekerjaan tetap. Banyak yang mengatakan Aldi segera keluar dari indekos jika dirinya sudah menikah. Walaupun wajahnya terlihat galak, jangan salah justru dia sangat baik. Menurut Kenanda, Mas Aldi lebih banyak cerita dibanding dengan penghuni kos lain. Selain itu dirinya juga sering membicarakan teman-temannya di indekos.

Mas Aldi mempunyai 3 sahabat akrabnya, Chelsea, Indira, dan Elvano. Masing-masing punya sifat yang berbeda, Chelsea dengan sifat introvertnya, Indira si perempuan ambis serta Elvano laki-laki penuh cerita canda tawa. Mereka bersahabat sudah lebih dari 1 tahun lamanya, dengan banyak perbedaan, justru mereka saling kompak, menghargai, dan pastinya mereka juga saling melengkapi satu sama lain.


"Halo Mas Al, lagi ngapain nih?" sapa laki-laki berkacamata itu

"Eh Van, biasa nyarap dulu, oh ya kenalin ini ada penghuni baru namanya Kenanda, Ken ini Elvano," balas Mas Aldi

"Hai, gua Kenanda, penghuni kamar 105," sahutnya

"Oh hai, gua Elvano panggil aja Vano, kamar kita deket ya? Gua di 107," ucap Vano.


Dari ujung terlihat dua perempuan sedang menuju arah dapur. Badannya terasa kaku tak bisa bergerak, matanya hanya sanggup memandang wajah cantik nan manis Chelsea. Ia terlihat gugup, bagaimana tidak? Ada Chelsea bersama sahabatnya di samping. Waktu yang pas bagi Mas Aldi untuk dikenalkan ke Kenanda.


"Ih pada ngumpul, ngerumpi ya?" ucap perempuan sahabat Chelsea

"Ngga Dir ada-ada aja, kenalin Indira penghuni kosan baru namanya Kenanda, Ken ini Indira, panggil aja Dira" ujar Mas Aldi

"Hai, penghuni di kamar berapa nih? Gua Indira tinggal di samping kamar Chelsea, salam kenal Kenanda," sapanya

"Gua Kenanda, dari kamar 105 salam kenal juga," balasnya

"Chel rapih banget nih, mau ke café lagi ya?" tanya Vano

"Iya nih hehe, biasa ada job lagi," jawab Chelsea

"Gua boleh ikut nemenin? Lagi bosen aja di kamar," pinta Kenanda

"Boleh-boleh Ken, why not?" Chelsea menerima ajakan Kenanda.


Sedikit grogi berjalan dengan seorang wanita ia sukai. Perlahan-lahan Kenanda mencari cara agar suasananya tidak begitu canggung. Penampilan Chelsea hari ini bisa bilang sangat cantik menawan dari biasanya, hingga matanya tidak bisa fokus kemana-mana.

Sampai mereka di café, Chelsea mempercepat langkahnya menuju backstage untuk bertemu teman-teman musisi band. Setelah ia menunggu, kini ia dan bandnya menaiki panggung. Ia menampilkan sebuah lagu Teman Bahagia-Jaz.


"Percaya

Aku takkan ke mana-mana

Aku kan selalu ada

Temani hingga hari tua

Percaya

Aku takkan ke mana-mana

Setia akan kujaga

Kita teman bahagia"

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang