Disclaimer : Cerita ini adalah cerita FIKSI REMAJA, jika ada kesamaan pada nama, tempat, dan selebihnya merupakan kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan, terima kasih!
-
Deringan alarm dari handphone berhasil membangunkan pemuda berumur 21 tahun. Sehabis membasuh muka yang lusuh, ia berjalan menuju ruang dapur untuk membuat secangkir kopi dan roti panggang selai coklat. Sangat tidak disangka ia bertemu Kenanda dengan seragam kemeja putih, dari baju itu ia mengetahui Kenanda ingin pergi menuju kampus.
"Heh sini dulu Ken, nih makan rotinya gua buat lu," sapa Aldi sambil memberi roti panggang
Kenanda baru menyadari keberadaan Aldi berkata, "Wahh kebetulan lagi laper mau dong,"
"Lagi buru-buru ga? Makan bareng sini sama gw," ajak Mas Aldi
"Boleh Mas Aldi, lagi santai kok masuknya juga masih lama," balas Kenanda yang kemudian dia menarik dua kursi makan.
Di meja makan terdapat dua roti panggang dan secangkir kopi mereka santap dengan tenang. Melihat Kenanda memakai kemeja putih mengingatkan dirinya akan masa lalu ketika Aldi keterima di kampus negeri. Ada rasa ingin kembali ke jaman kuliah yang menyenangkan, meskipun akan dihajar banyaknya tugas-tugas.
Mereka telah menghabiskan sarapannya, tak lama Kenanda pergi menuju kampus, sedangkan Aldi menuju kamarnya untuk melakukan banyak kerjaan. Seperti yang diketahui Mas Aldi merupakan seorang freelance animator dimana tugasnya membuat sebuah animasi-animasi unik sesuai pesanan dari para kliennya. Alasan dirinya memutuskan menjadi freelance adalah ia ingin mengisi waktu luangnya membuat animasi dan menjadikannya sebagai lahan rezeki untuk membayar indekos, karena hingga saat ini ia belum mendapatkan pekerjaan tetap.
Banyak kisah kelam yang Aldi lalui, dimulai sejak orang tuanya bercerai, pikiran dan mentalnya sangat diuji. Ia tak tahu harus berbuat apa, dirinya sudah kehilangan arah dan sangat susah untuk fokus dalam belajar, maka dari itu tidak jarang dirinya selalu mendapatkan nilai rendah. Kakak perempuannya pun juga sering menguatkan adik kecilnya, mereka berdua sama-sama berjuang menghadapi situasi yang sulit ini.
Kemudian Aldi menghadapi situasi dimana kakak perempuan yang ia sayangi menemukan pujaan hati. Setelah mereka menikah sifat kakaknya berubah sangat cepat, dia sempat diusir dari rumah orang tuanya karena dia tidak mau ada pengganggu di rumahnya. Bahkan tanpa sepengetahuan Aldi rumah orang tuanya kini jatuh di tangan mereka. Setiap dirinya ingin pulang, kakaknya tidak menyambut mereka justru mengusirnya.
Bisa dibilang bahwa Mas Aldi sudah lebih lama menetap di indekos dibanding teman-teman lainnya, ia ingat betapa baiknya Mba Manda teman seperjuangan sekaligus anak dari pemilik indekos ini, berkatnya dia bisa tinggal menetap indekos ini secara percuma hingga ia lulus kuliah. Dan beruntungnya setelah lulus kuliah dirinya bisa mengembangkan kemampuan menggambarnya sampai akhirnya bekerja sementara menjadi freelance animator.
Balik lagi dengan Kenanda yang sedang berada di aula kampus. Tampaknya kelompok mereka sangat siap akan kegiatan hari ini. Barang-barang suruhan kakak tingkat sudah mereka bawa tanpa ketinggalan satupun. Tak lama hari kedua Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru telah dimulai. Bedanya dari kemarin, hari ini tak hanya Fakultas Hukum, tetapi banyak mahasiswa baru dari seluru fakultas kampus kumpul di aula.
"Keren juga editannya Arsyam, good job!" Ucap Citra memuji hasil edit perkenalan video Arsyam
Arsyam tersenyum malu, "Ehm.. Thanks pujiannya ya,"
"Ini udah belom sih kok lama banget ya mana gerah lagi," gerutu Citra lalu mengipaskan manual menggunakan tangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
Teen Fictionmereka berlima memiliki latar belakang kisah yang berbeda, dan disatukan dalam satu rumah sehingga mereka menjadi sahabat. Pesan dari Mas Aldi "no matter what happens, we'll always be together until we get old" mereka terapkan untuk saling mengingat...