Surya (Rumah)

7.2K 116 9
                                    




Surya dalam perjalanan untuk kembali ke rumah. Ia sampai di kamar dengan melewati orang-orang yang menyapanya disepanjang perjalanan. Di kantor tadi, dibalik tubuhnya, ia mengetahui bahwa orang-orang curiga dengan apa yang terjadi padanya. Pantulan cermin saat ia sudah berada di pintu lobi menunjukan bayang-bayang dari seluruh orang yang tengah menatapnya saat ia akan keluar. Saat sampai di rumah, situasi yang Surya rasa cukup berbeda. Mungkin karena tidak ada orang rumah yang tahu akan apa yang terjadi barusan, sehingga para pengerja rumah hanya menyapanya dengan tatapan yang sedikit sungkan. Rasanya hari ini begitu melelahkan sehingga ia langsung merebahkan diri ke atas kasur. Hampir 3 jam berlalu, ia tertidur. Hingga suara Meylani membuka matanya.

“pah… bangun pah. Makan malam yuk” bisik Meylani pelan. Surya yang tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakan oleh Meylani langsung terbangun dari tidurnya. “eh, udah malem?” tanya Surya.

“iya pah udah malem. Mandi sanah ih, bau keringet.” Suruh Meylani. Surya masih setengah sadar karena tertidur begitu lama. Sedikit demi sedikit, tangan Meylani mulai meraba paha Surya. “atau… mau dimandiin nih?” kata Meylani.

Nafas Surya langsung berat. Belaian itu menggelitik sekaligus membahayakan. Penisnya masih terkurung sehingga ia tidak bisa ereksi dengan baik, yang ada malah rasa sakit. Surya menggeser tangan Meylani dan langsung menuju ke lemari dihadapannya. Meylani jadi kaget dengan sifat Surya. Memang jika ia sedah lelah, Meylanipun diabaikan pikirnya sehingga ia hanya mendengus kasar lalu pergi meninggalkannya.

Selesai dengan mandinya, Surya keluar dari kamarnya dan mendapati sudah ada Meylani dan Riko di meja makan. Surya kaget sekaligus was-was sementara Riko tersenyum lebar sambil mengajak Surya untuk makan “ayo pah makan… ada dada ayam, terong, sama sayur toge Riko udah siapin khusus buat papah. Tadi Riko beli”. Surya memperhatikan seluruh isi meja makan dan menemukan hidangan yang sudah tersedia dalam satu piring.

“haduh anak mama ngejamu papanya… pasti ada mau si Riko, hayoo” sambung Meylani mencoba berbaur. “hahaha… mama bisa aja, ketahuan deh” balas Riko berlagak polos. RIko terus memperhatikan Surya yang nampak curiga dengan hidangan dipiringnya.

“kenapa pah diem aja? Dimakan pah” Riko bersuara, terdengar seperti ajakan ditelinga Meylani, namun terdengar seperti ancaman ditelinga Surya. Sedari tadi Surya memperhatikan ada yang aneh dari hidangan yang diberikan oleh Riko. Ada cairan lengket yang tercampur di sayur toge. Surya melihat ke arah piring Meylani, ternyata hidangannya juga sama, sama dengan yang ada di piring Riko.

Surya mengambil garpu lalu mengangkat tumpukan toge itu. Matanya sangat jelas melihat bahwa ada yang lengket dari sayur toge itu. “kamu beli ini dimana Riko?”. Ia mengubah pandangannya ke arah Riko sehingga pandangan mereka bertemu. “langgananku” balasnya singkat. Mata Riko menajam dikala keningnya sedikit naik.

“wuih, enak Rik, langgananmu jago juga… rumah makannya dimana?” tanya Meylani yang langsung menyantap sayur toge ke dalam mulutnya. Disaat Meylani sibuk mengunyah, Riko mengangkat sedikit dagunya, mengisyaratkan Surya untuk memakan toge itu.

Surya menelan ludahnya sendiri. Ia mencoba mencium aroma sayur itu. “hmm…” gumamnya pelan, bau amis khas sperma tercium jelas di dalam sayur itu. Lagi-lagi ia menatap ke arah Riko, namun malah dibalas dengan tatapan yang menusuk. Ini sudah pasti sperma batin Surya, ia mengumpulkan segala keberaniannya dengan menarik nafas dalam-dalam. segala pikiran curiga ia berusaha tepis untuk bisa menyantap sayur ini.

*hap.

Rasa lengket langsung menempel dilangit-langit mulutnya. Aroma amis makin kuat menyeruak ke atas hingga kehidungnya. Sepersekian detik, rasa asin yang tajam terasa dilidah Surya begitu ia mulai mengunyah sayur toge itu. Ingin rasanya ia memuntahkan sayur itu namun tidak jadi karena Riko sedang mengawasinya. Meylani juga memperhatikan Surya sambil terus menyuap sayur itu. “enak kan pah?” ujar Riko mengangkat keningnya.

Pak SuryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang