Perintah yang sangat hina ini menghantam jiwa Surya bagai smash pemain volly. Ia tidak mau, namun waktu terus berjalan. Kelamaan berpikir hanya bakal membuat Ron kembali emosi sehingga ia mulai melepaskan celananya, lalu berjalan seperti layaknya anjing. Tempo jalannya sangat lambat, karena lututnya sakit akibat menahan bobot tubuhnya. Setelah sampai pada tempat Ron berdiri, Surya mulai berdiri, namun malah dibentak lagi sama Ron. “siapa yang suruh berdiri?! Gue cuma suruh lu jalan ke sini, bukan berdiri pas nyampe” Surya yang sudah setengah berdiri, kembali ke posisi merangkak.
Surya jadi tidak mau menatap ke arah Ron sehingga ia hanya melihat bayang-bayang dari Ron di lantai. Ia agak kaget saat ada belaian di bagian kepalanya. Belaian itu turun menuju ke punuk leher, dan berhenti di punggungnya. “padet banget sih ini” kata Ron yang mulai meremas-remas otot punggung Surya.
“Ngadep belakang!”
Surya mencoba memutar tubuh besarnya sehingga ia melihat ke arah sebaliknya. Kembali sentuhan terasa, namun kini dibagian bokongnya.
*PLAK
“ahh…!!!” Surya mendesah hebat karena merasa ada yang menampar pipi pantatnya itu. “putih, mulus, tapi buluan” tedengar suara Ron dari belakang. Belahan pantatnya kini terasa menjauh satu sama lain, dikala semilir angin terasa menyapu bagian anusnya.
“mantep tuh lubang, kayaknya enak buat dientot” Joko tiba-tiba bersuara, mengomentari bentuk bulat sempurna milik pantat Surya. Memang terlihat sangat menggoda posisi Surya, merangkak sambil menunjukan lekuk tubuhnya. Surya tidak begitu siap dengan apa yang terjadi selanjutnya sehingga ia kaget karena merasakan ada jilatan benda kenyal di area cincin anus. Berbeda dari sebelumnya, anus Surya seperti sudah terbiasa. Jilatan lidah Ron membuat anusnya nampak sangat gembira sehingga meregang dan mengempis. Nafas berat Surya juga mengimbangi permainan Ron. Namun tidak berapa lama, Surya merasakan sesuatu.
“khh… akhhh… be-bentar bentar dulu, ahhh…!!!” selaan Surya diikuti dengan bunyi gemuruh yang datang dari perutnya.
*Grrrrrrrhhhh
Gemuruh itu seperti listrik yang menyengat tubuh Surya. Ia sampai gemetaran, lutut kakinya mulai mendekat satu sama lain di tengah-tengah. Ron masih menikmati anusnya hingga tiba-tiba hidungnya merasakan hembusan angin yang sangat kencang, diikuti dengan aroma busuk khas kotoran.
*Brott… Brottt… Brottt
“ANJING!!!” refleks saja Ron mendorong pantat besar Surya ke depan, sambil ia mundur. Riko dan Joko jadi tertawa terpingkal-pingkal akibat melihat ekspresi tak percaya dari wajah Ron karena dikentuti Surya.
Di sisi lain, Surya yang tergeletak jatuh, seperti mengalami kram dibagian perut. Tubuh putihnya menggulung dalam keadaan telanjang, salah satu tangannya memegang perutnya, sementara yang lain malah menutupi anusnya. “akhhh…!!!” teriaknya tiba-tiba. Ekspresi wajah Surya seperti tengah menahan sesuatu, hingga kembali kentut keluar dari anusnya.
*BROTTT…
“AHHH..!!! T-TOILET, TOILETDIMANA???” teriak Surya kencang.
“di dalam rumah, sebelah dapur” balas Joko sambil terus melihat gelagat aneh Surya. Dengan segala tenaga yang ia punya, Surya akhirnya berdiri, lalu mulai berlari. Lagi-lagi terdengar bunyi kentut, namun seperti ada bunyi lain yang mengikuti. Surya berlari tak menentu sambil terus memegang perut dan pantatnya.
“anjir, dia kenapa?” tanya Joko. Mereka bertiga lalu berpindah dari kolam menuju ke dalam rumah, mengikuti kemana Surya pergi. “dia gue kasih obat pencahar biar berak-berak” jawab Riko santai. Mereka sudah ada di dalam rumah, dan menemukan beberapa tetes cairan berwarna cokelat pekat yang tergucur dilantai. Cairan yang kelihatan hanya setetes itu membentuk jejak yang makin ditelusuri, makin banyak. Riko berjalan santai, sementara Ron dan Joko mengikuti dari belakang sambil menutup hidungnya. Menuju ke pintu toilet yang Joko maksud, mereka melihat Surya yang sudah terduduk didudukan toilet. Ia nampak kesakitan sambil terus memegang perutnya. Bunyi gemuruh dalam toilet menggema dengan sangat kencang, beriringan dengan desahan Surya. Akhirnya mereka berdiri sambil memandangi Surya yang kian lama kian melemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Surya
Fantasykhusus pecinta muscle bottom. Cerita ini merupakan ide yang sudah mendesak author untuk segera dituliskan. jika tidak paham akan konsep dalam muscle bottom, maka bisa meninggalkan lapak ini. enjoy