Naruto milik Masashi Kishimoto
story by bby nini
warning : ooc, typo, boring, mengandung kata kata kasar dan konten dewasa, cerita mainstream, dllEnjoy💕
Musim panas 2015
Dengan menggunakan sepatu boot hitam miliknya, baju tunik berwarna biru muda dan celana pendek berwarna putih. Tidak lupa juga dengan topi menghiasi surai indigo nya. Hinata kecil berlarian di taman kota Konoha dengan gembira. Anak kecil yang baru akan memasuki umur 7 tahun di musim dingin yang akan mendatang itu tampak sangat menikmati waktu nya. Rambut indigo nya yang panjang berkibar di terpa angin musim panas.
Ini pertama kali nya Hinata pergi ke Konoha. Ayah nya yang memiliki urusan bisnis di kota ini sengaja mengajak keluarga nya pergi bersama agar mereka bisa sekaligus melakukan liburan musim panas tahun ini.
langkah nya terhenti saat sebuah bola mengenai kaki nya. Hinata pun mengambil bola itu. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, memperhatikan sekeliling nya, mencari pemilik dari bola tersebut. Tak lama, sebuah suara menyapa gendang telinga Hinata kecil.
"Hey, kembalikan bola itu."
Hinata pun dengan segera menoleh kan kepala nya ke arah sumber suara. Di sana seorang bocah yang tampak seusia dengan dirinya berlari menuju arah nya. Anak itu mengenakan baju dengan kerah yang tinggi berwarna navy dan rambut nya yang menantang gravitasi sudah berdiri tepat di hadapan Hinata. Hinata pun dengan segera memberikan bola itu padanya.
Sasuke pun segera mengambil bola, tanpa mau repot mengucapkan terimakasih. Namun, saat ia akan pergi dan kembali bergabung bersama teman teman nya. Sasuke kembali membalikan kembali badan nya. Ia memperhatikan Hinata dari atas sampai bawah.
Hinata yang di tatap seperti itu pun merasa tidak nyaman. Ia menggigit bibir bawah. Ia takut jika anak laki laki itu itu memaki nya atau menjadikan nya target bahan olokan bersama teman teman nya.
"Apa kita pernah bertemu sebelum nya?" tanya Sasuke menyelidik sambil masih menatap Hinata leakt dengan mata bulat nya.
"A-aku rasa tidak. I-ini pertama kali nya aku datang ke kota ini." jawab Hinata gugup.
"Benarkah? Tapi kenapa aku merasa kau tidak asing, ya? Seperti aku telah lama mengenal mu."
"A-aku tidak tahu. Tapi aku ju-juga merasa begitu."
Sasuke baru menyadari jika anak perempuan yang berdiri di depannya ini sangatlah manis. Sasuke tidak begitu banyak mengenal perempuan. Bahkan ia hanya mengenal Ino dan Sakura. Tapi anak perempuan ini jauh lebih cantik dan manis dibanding Sakura salah satu sahabatnya. Sasuke hendak kembali melayangkan pertanyann pada anak manis yang ia belum ketahui nama nya nya. Tapi seorang laki laki yang Sasuke tebak seusia dengan aniki nya menghampiri mereka.
"Hinata, apa yang sedang kau lakukan. Ayah dan ibu sudah menunggu." Neji mengamit lengan kecil adik nya dan mata nya beralih pada Sasuke.
Deg
Bagian dada Neji tiba tiba terasa nyeri saat mata nya betemu dengan onyx Sasuke. Neji meremas dada bagian kiri nya. Dan itu tidak luput dari pandangn kedua bocah yang menatap dengan khawatir.
"Nii-san, ada apa?" tanya Hinata dengan nada yang khawatir melihat kaka nya yang seperti kesakitan itu.
Neji berusaha mengendalikan rasa sakit itu. Ia menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan. Ia menatap Hinata dengan lembut.
"Tidak apa apa. Jangan khawatir. Ayo kita pergi!" Neji memberi senyum lembut nya untuk meyakin kan adik nya dan mengelus kepala Hinata.
Hinata pun hanya mengangguk, mematuhi kaka nya itu. Tapi sebelum itu ia kembali mengalihkan pandangan nya pada Sasuke yang hanya terdiam menatap mereka.
"A-aku harus pergi. Sampai jumpa lagi." Hinata pun tersenyum dengan manis pada Sasuke sebelum kembali melangkah pergi.
Sedang Sasuke terdiam mematung dengan wajah yang memerah setelah melihat senyuman Hinata itu. Dia bahkan tidak sadar jika bola yang di genggam nya tadi sudah terjatuh. Sampai suara teriakan sahabatnya kembali menyadarkannya.
"Teme, Apa yang kau lakukan. Cepat kemari dan bawa bola nya."
Suara cempreng teman blonde nya menyadarkan lamunan Sasuke. Ia pun baru sasar jika bola nya sudah tidak lagi ia pegang. Sasuke berdecak kesal. Merutuki tingkah aneh nya itu. Ia pun memungut bola itu dan kembali pada teman teman nya.
Tidak jauh dari sana, dua orang pria berbeda generasi yang sejak tadi memperhatikan interaksi para bocah ingusan itu pun mendesah kecewa. Mereka sejak tadi memang menikmati pemandangan itu. Terasa seperti menonton acara dorama secara langsung.
"Hey, kenapa hanya seperti itu. Dan apa apaan dialog Sasuke itu. Dia seperti karakter utama saja. ipi kiti pirnih birtimi sibilimnyi." pria dengan surai blonde itu berceloteh tidak terima. Terdapat dua garis di wajah nya juga bekas luka memanjang menghiasi bagian mata kanan nya
"Apa yang kau harapkan dari bocah yang bahkan mengikat tali sepatu pun belum bisa, Boruto." jawab pria di sebelah nya dengan nada malas nya. Dia memiliki rambut berwarna silver dan menggunakan sweater dengan kerah tinggi sampai menutupi sebagian wajah nya. Pria itu juga memiliki bekas luka di mata kiri nya.
"Kakashi-sensei. Tidak bisakah kita melakukan sesuatu untuk mereka." keluh Boruto.
"Jangan panggil aku sensei. Aku bukan sensei mu. Lagipula perjalanan mereka masih panjang. Kita juga tidak bisa menginterupsi jalan cerita yang di buat oleh Kami-sama. Jadi untuk sekarang kita hanya bisa menonton dan menyelesaikan tugas kita." jelas Kakashi.
Pria itu pun bangkit dari bangku taman. Lalu berjalan menghampiri pria bersurai blonde yang tampak seperti orang kebingungan. Boruto dengan malas mengikuti Kakashi dari belakang. Padahal dia masih ingin melihat interaksi para bocah ingusan tadi. Tapi dia juga mempunyai tugas lain yang harus mereka selesai kan.
"Nanami Kento, lahir pada 3 juli 1990, 25 tahun. Bisa kau konfirmasi itu?" ucap Kakashi dengan datar.
Pria bernama Nanami itu hanya mengangguk seadanya seolah tidak peduli dengan eksistensi dua pria dengan rambut terang itu. Ia sendiri masih sibuk melihat sekelompok petugas medis yang sedang berusaha memberi pertolongan pertama pada tubuh yang sudah bersimbah darah dan tidak bernyawa itu.
"Kau sudah melakukan suatu hal yang mulia, Nanami-san. Aku yakin 'Dia akan memberi mu tempat yang indah." ujar Boruto yang juga ikut memandangi objek yang sama.
"Mari ikut kami! Kami yang akan mengantarkanmu ke tempat singgah sebelum kau pergi ke alam baka." setelah mengatakan itu. Kakashi pun berbalik dan pergi diikuti Boruto dan Nanami yang berjalan di belakang nya.
Kakashi menoleh sejenak memperhatikan kembali sekumpulan anak ank yang sedang barmain di seberang sana. Ia pub menghela nafas nya lelah dan mendongak kan kepala nya, menatap langit seraya bergumam.
"Aku tidak tahu apa yang Kau rencanakan. Setelah lebih dari 1000 tahun. Mereka baru bereinkarnasi. Justru Kau pertemukan kembali."
Setelah itu Kakashi kembali melangkah, di ikuti Boruto dan Nanami dan menghilang tanpa ada seorang pun yang menyadarinya.
TBC..
Btw ini aku ngebayangin cerita ini soundtrack mya tatto-Lorean hahaha
hope you like it guys 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
until we meet again
FanfictionSetelah lebih dari 1000 tahun. Mereka akhirnya terlahir kembali. Mereka memiliki takdir yang buruk di kehidupan sebelum nya. Dan kembali bertemu di kehidupan lainnya dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Apa mungkin mereka akan mengulangi takdir...