Chapter 5 : Bertemu Lagi

206 14 1
                                    

5 hari setelah penagih hutang itu mendatangi Kost dan sikap nyonya kost yang sangat buruk, tak menurunkan semangat keduanya untuk kembali berusaha mencari pekerjaan. Jeana yang kesana kemari juga mencari pekerjaan, Jeano yang telah  mendapat pekerjaan 3 hari lalu kini telah bekerja meski sebagai tukang cuci piring di sebuah resto kecil.

"hai... ketemu lagi kita bocah." 

sapa seorang yang tak asing bagi Jeana yang saat ini sedang istirahat di halte bus, sekedar mengistirahatkan kaki yang pegal karna berjalan jauh. 

"oh bang Atuy."

"kau masih mengingatku...? padahal kemarin kau sangat pendiam, di mana kakakmu...?" 

tanya Atuy yang duduk di sebelahnya. entah kenapa pria ini seperti gelandangan saja. Gelandangan tampan sebenarnya, dengan pakaian yang tergolong mewah sebenarnya, tapi caranya memakai sangatlah berantakan seperti orang yang mabuk. 

"bang Jeno udah dapet kerjaan, tinggal aku sendiri yang belum dapat"

"oh abangmu dapat kerjaan...? di mana...?"

"di persimpangan empat dekat setasiun. dia sebagai tukang cuci piring"

"oh syukurlah. "

Hening menghampiri keduanya entah kenapa keduanya sama sama tak tau bagaimana membuka percakapan, selain karna baru 2x bertemu keduanya sama sama tipe yang tak banyak bicara dengan orang baru kecuali orang terdekat. 

"kau, belum dapat pekerjaan...?"

"hemm seperti yang kau lihat"

seperti berpikir sejenak, entah apa yang dipikirkan Atuy hingga dia pada akhirnya mengingat sesuatu, mungkin dapat membantu Jeana.

"kau pergi lah ke persimpangan 3 dekat taman kota, lampu merah dari taman sebelah kiri, ada cafe kecil di pinggir jalan, coba kau ke sana. bila mereka bertanya siapa yang memberi tahumu katakan saja aku yang memberi tau."

ucap Atuy sambil berdiri, meninggalkan Jeana di halte menghampiri sebuah mobil. 

"terima kasih bang infonyaaaaaa~" 

Teriak Jeana yang akhirnya menyadari maksud dari perkataan Atuy, meski samar atuy mendengarnya namun senyum kecil terbit di bibir yang datar itu. 

"kenapa kau mau membantu anak itu...?"

tanya orang lain yang berada tepat di kursi sebelah atuy, mobil itu melaju pergi menuju tempat tujuan mereka selanjutnya hari ini. 

"Dia dan kembarannya, entah kenapa aku ingin membantu keduanya. Aku merasa harus membantu keduanya."

"aku baru melihat sisi lain darimu sayang, dan itu hanya di tujukan ke kembar itu."

"yah aku merasa seperti memiliki 2 orang adik bila melihat mereka berdua ketika pertemuan pertama kami."

"oh apakah ini sebuah harapan dari seorang Anak tunggul...?"

"yah bisa kau artikan begitu Winnie sayang."

Gelengan kecil dari seorang pria cantik yang sedari tadi berbicara dengannya, merasa hal baru dengan sang kekasihnya ini, entah kenapa sang kekasih sangat berbeda terhadap sekembar yang baru di temui 2x ini. Sang kekasih yang selalu dingin terhadap orang lain, bukan hanya orang lain namun dengan keluarganya saja dapat dikatakan sangat dingin dan tak berperasaan, tapi entah kenapa 5 hari yang lalu Atuy yang memulai berdekatan dengan si kembar yang baru saja bertemu untuk pertama kalinya, dan hari ini kembali bertemu dengan salah satu di antara si kembar dan berinisiatif memberikan info lowongan di Cafenya yang memang sedang mencari pekerjaan. Winwin pria manis ini mengambil telfonnya dan menghubungi manager cafenya hanya untuk memberitahu untuk menyambut Jeana salah satu dari si kembar yang membuat kekasihnya ini bersikap lembut entah kenapa. 

Daddy SugerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang