Bertengkar

139 10 1
                                    

plak

"dasar anak ga berguna, gara-gara kamu phuwin pergi dari rumah ini, gara-gara kamu keluarga ini berantakan"

gemini memegang pipinya yang memanas akibat tamparan dari sang ibu, gemini menunduk mendengar ucapan ibunya. ucapan yang membuat luka-luka dihatinya semakin dalam, tapi gemini tidak mampu melakukan apapun.

"maaf ma, semua emang salah gemi." gemini berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

"memang salah kamu, usaha papa bangkrut juga gara-gara kamu. kalo aja kamu gak lahir, semua ini gak akan terjadi. kamu itu anak yang gak diinginkan, ngerti gak."

dari pintu masuk papa gemini yang baru pulang dari kantor, bukannya membela gemini malah menambah luka dengan ucapannya pada gemini

"mama sama papa nyesel karena kamu lahir ke dunia. dasar anak sialan. minggir kamu!"

sang papa berlalu sambil mendorong gemini dengan keras hingga kening gemini terbentur meja. sedangkan mama gemini sama sekali tidak perduli dengan anaknya yang terluka dan menyusul sang suami yang sudah masuk kekamar mereka.

air mata gemini sudah tidak dapat ditahan lagi, gemini menangis dan berlari keluar. hanya satu tujuannya saat ini fourth. dia ingin bertemu sahabatnya itu.

tanpa mempedulikan tatapan khawatir dan aneh dari orang-orang yang berpapasan dengannya, gemini tetap berlari menuju apartemen fourth meski dirinya baru saja pulang dari sana.

"astaga gemini, kamu kenapa?" fourth yang sudah bersiap istirahat urung, karena mendengar bel apartemennya berbunyi, dan betapa terkejutnya dia saat mendapati gemini berdiri didepan pintu apartemennya dengan keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja.

fourth datang sambil membawa minum dan kotak p3k. fourth meneguk ludahnya melihat kondisi gemini.

"kamu baik?" tanya fourth.

"iya" dengan tatapan kosong gemini menjawab singkat.

fourth menggeleng, "kamu bohong, aku ga suka."

gemini menatap fourth sendu, ia tidak bisa membohongi sahabatnya yang tau semua tentang hidupnya. gemini menangis, memeluk fourth erat berharap dia mendapat kenyamanan disana. setelah tangisnya mereda gemini mulai bercerita. sepanjang cerita fourth hanya menatap seluruh luka yang ada di badan gemini, dan dengan telaten fourth membersihkan luka-luka itu. fourth tidak sanggup melihat sahabatnya terluka.

"gue harus gimana fourth, gue gak tau kenapa mereka benci banget sama gue. gue juga gak minta lahir didunia ini, capek banget rasanya, bahkan kematian pun gamau dateng ke gue. apa karena gue anak sialan seperti kata papa? atau mungkin karena gue anak ga berguna seperti kata mama?."

mendengar itu fourth terkejut, "kamu gak salah gemi, jangan nyalahin diri kamu sendiri. kamu tenang aja, ada aku yang selalu disamping kamu."

gemini memeluk fourth lagi dan fourth merespon pelukan itu dengan usapan dipunggung gemini.

setelah perasaannya cukup tenang dan lega, gemini pamit pulang. dia takut jika pulang terlambat mama papanya akan marah.

"hati-hati ya gem, besok aku main kerumah kamu, sekalian nginep. tapi aku datengnya pas jam makan malam yaa, hehe."

fourth tersenyum lebar hingga terlihat gigi putihnya, gemini mengangguk dan tersenyum kepada fourth.

—————

sesuai janjinya pada gemini kemarin, saat ini dijam makan malam, fourth datang ke rumah gemini. sekarang dirinya sedang makan malam bersama keluarga gemini.

setelah makan malam selesai, gemini dan fourth pamit untuk pergi ke kamar. gemini mengatakan bahwa dia lelah dan ingin beristirahat. fourth mengiyakan ucapan gemini.

entahlah.. malam ini fourth tidak bisa tidur, dia memandang wajah tenang gemini yang tidur lelap disampingnya. sayup-sayup terdengar suara teriakan dua orang yang beradu argumen di lantai bawah, disusul dengan suara barang-barang yang dilempar dan pecah. fourth yakin jika orang tua gemini sedang bertengkar sekarang.

fourth berjalan pelan keluar dari kamar dan melihatnya dari lantai atas. fourth pun memutuskan untuk turun melihat mereka.

orang tua gemini yang sadar fourth menghampiri mereka seketika terdiam seperti tidak ada apa-apa diantara mereka.

"fourth, kenapa turun malem-malem? kamu haus?" tanya mama gemini.

fourth tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"oh enggak kok tante, fourth cuma penasaran sama suara berisik tadi dari mana ya? tante sama om dengerkan tadi?"

orang tua gemini terhenyuk mendengarkan pertanyaan fourth, mereka mengelak dan mengatakan mungkin fourth salah dengar.

fourth mendekat dan memiringkan kepalanya, "apa bener om tante ga denger suara orang teriak?"

"kita gak denger apapun fourth, mending sekarang kamu ke kamar dan tidur." ucap papa gemini.

Dark Side || GeminiFourth [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang