Sama

130 9 0
                                    

laki-laki manis itu menggeliat, tidurnya terganggu dengan cahaya matahari yang menerobos masuk melalui cela jendelanya.

"eeehh, udah pagi? perasaan baru tidur." lelaki gemas itu terduduk mengucek matanya yang terasa perih.

fourth menoleh ke sisi kanan ranjangnya, dia merindukan orang yang biasa tidur disampingnya.

"kangen sama gem, gimana ya perkembangannya?, hari ini aku mau jenguk gem dirumah sakit."

fourth turun dari ranjang, membuka gorden apartemennya agar sinar matahari bisa masuk dengan bebas ke dalam kamarnya.
fourth melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

setelah beberapa saat bersiap, dia pergi ke dapur membuat susu dan roti untuk sarapan pagi ini. tak lama kemudian, ojek online yang dia pesan sudah sampai di depan gedung apartemennya. fourth bergegas menghampiri ojek online itu dan segera pergi menuju ke rumah sakit tempat gemini dirawat.

sesampainya fourth dirumah sakit, fourth segera berlari dari gerbang depan menuju ruang rawat gemini. dia lupa jika sedang ditunggu oleh seseorang disana

fourth telah sampai didepan ruangannya dan sedikit mengatur napasnya yang tersengal, "maaf kak, udah nunggu lama yaa.." tanya fourth kepada orang yang sedang duduk didepan ruang rawat gemini

orang itu menggeleng dan menjawab, "santai aja, gue gak jadi balik ke paris kok, gue mau disini nemenin gemini sampai sembuh."fourth merasa lega dan mendudukkan dirinya disamping orang tersebut.

"beneran kak phu? gue buru-buru kesini gue kira lo hari ini jadi flight tau." wajah fourth cemberut, berpura-pura marah kepada yang lebih tua.

"hahaha... maaf ya, sebenernya gue mau bilang kemarin tapi lupa, dan gue juga mau minta maaf baru bisa kesini sekarang." phuwin menjawab sambil menggaruk leher belakangnya karena merasa bersalah kepada fourth.

"gak papa kak, makasih banget karena lo mau bela-belain kesini ninggalin kekasih-kekasih kertas lo itu, juga makasih udah jagain gem malem ini, padahal kalau gue yang jaga, lo bisa istirahat, pasti capek habis jetlag terus langsung jagain gem dirumah sakit." fourth.

"udah gak usah dipikirin, meski gue bukan saudara kandung sama gemini, tapi gem tetep adek gue yang baik. dia udah ngebantu gue banget buat ada diposisi sekarang. tenang aja, polisi juga lagi nyelidikin kasus ini, untung gem bisa selamet dan lo gak papa. ya, meski gem sekarang masih koma" phuwin tersenyum tipis menatap fourth.

"gue minta maaf kak gak bisa jagain gem, gue juga gak tau gimana kejadian itu bisa terjadi. seinget gue, malam itu gue udah tidur dikamar sama gem, tiba-tiba pas gue buka mata udah ada di ruang tamu dengan keadaan om sama tante udah kayak gitu, gue juga shock banget. kalau pun ini disengaja, kenapa gue doang yang selamet. apa karena gue bukan target mereka? " ucap fourth panjang lebar.

"gue juga bingung fourth, semua barang bukti hilang. cctv rumah juga ga nangkep pergerakan aneh disekitar rumah. tapi gue bersyukur lo gak papa dan mungkin nanti lo bisa sedikit ngasih kesaksian."

"tapi, kalau dipikir-pikir gem udah gak ada yang nyiksa lagi, udah gak ada yang ngata-ngatain dia lagi, meski sekarang dia lagi koma. mama papa udah gak ada, meski mereka juga orang tua gue, gue gak pernah membenarkan perilaku mereka ke gue atau ke gemini" lanjut phuwin.

"gem belum ada kemajuan apa-apa kak phu?" tanya fourth pada phuwin.

"belum ada sama sekali." phuwin menghela napas saat mengingat adiknya yang terbaring di ranjang rumah sakit tanpa ada kemajuan apapun.

"padahal udah 2 bulan, tapi gem masih betah banget disini. gue kesepian banget, gak ada yang bisa gue jailin." ucap fourth sendu.

fourth mengingat kembali hari-harinya sebelum gemini menjadi seperti ini. dia sangat merindukannya.

"kita udah usaha fourth, kita cuman bisa kasih dukungan dan doa aja, semoga gem bisa ngelewatin masa komanya." jawab phuwin sambil tersenyum dan mengelus rambut fourth lembut, mencoba menenangkan fourth dan dirinya sendiri.

Dark Side || GeminiFourth [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang