14. Hujan dan Keseruannya

14 5 0
                                    

Halo, selamat datang di Semesta Bintang. Jangan lupa klik tombol bintang sebelum membaca. Selamat membaca dan selamat bersemesta <3

***

Recomended song

BEBAS (OST. Bebas) - Iwa K, Sheryl Sheinafia, Maizura, Agatha Pricilla & Cast

 Bebas) - Iwa K, Sheryl Sheinafia, Maizura, Agatha Pricilla & Cast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


            Hujan menyambut mereka saat Rasi dan Jengga tiba di stasiun Lempuyangan. Jengga berdecak kesal mengingat mereka masih harus berjalan kaki untuk sampai pada parkiran sepeda motor.

"Harus nyebrang tapi hujannya malah gede gini," Jengga merengut kesal. Ia masih ingin menghabiskan waktu bersama Rasi, setidaknya mengendarai motor secara lambat ketika mengantar gadis itu pulang nanti.

"Berkah tau, Ga." Rasi mencoba tetap positif.

"Berkah, sih, berkah. Tapi kayaknya bakalan lama, deh." Kemudian ia teringat, "Aku beli jas ujan dulu di minimarket dalam stasiun, ya? Kamu tunggu di sini."

Namun ketika pemuda itu hendak melangkah, Rasi menahan tangannya. Jengga melihat senyum Rasi yang melebar, "Nggak, usah, Ga."

"Hah?" Jengga tak mengerti.

Rasi menunjuk dengan sorot matanya pada hujan yang masih deras, "Kita main hujan-hujanan!"

"Eh! Ras, tunggu!" Jengga berseru kala Rasi tiba-tiba menariknya. Membawanya melewati para calon penumpang kereta yang turun dari dalam mobil, melewati banyaknya manusia yang juga tengah berlari mencari tempat berteduh. Namun kedua manusia itu justru berlari untuk membiarkan hujan membasahi tubuh mereka. Jengga dan Rasi hanya menunduk seraya melindungi tas mereka. Lalu tak lama keduanya benar-benar sampai di dalam tempat penitipan sepeda motor.

Jengga melihat rambut Rasi yang sudah lepek dan basah, ia tampak ragu, "Yakin mau hujan-hujanan? Nanti kamu sakit, lho."

Rasi mengangguk, senyuman itu masih tercetak di wajah cantiknya. Karena Jengga masih terlihat ragu, gadis tersebut mengambil tas milik Jengga untuk dimasukkan ke dalam jok motor lelaki tersebut bersamaan dengan tas miliknya.

"Ayo, udah jarang-jarang, kan, kita mandi hujan?"

Lalu setelah itu mereka benar-benar hujan-hujanan. Jengga awalnya merasa ragu sekaligus takut. Khawatir karena Rasi bisa saja sakit dan takut jika harus berhadapan dengan orang tua Rasi karena membawa anak gadis mereka basah-basahan begitu. Namun itu hanya berlaku selama beberapa menit saja. Detik setelahnya ketika sudah terbiasa, Jengga perlahan tersenyum, lalu tertawa, kemudian ikut berseru bersamaan dengan Rasi. Mengabaikan sorot orang lain yang menatap mereka aneh karena berteriak-teriak di tengah hujan begini.

Namun, seruan mereka tertutupi lebatnya hujan sore itu. Rasi meletakkan satu tangannya pada bahu Jengga, sedangkan satu lainnya dia rentangkan bebas, bersamaan dengan seruan menyenangkan dan tawa lepas yang sudah lama tidak dikeluarkannya.

Merekah BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang