3. Para tokoh

737 73 2
                                    

Haii bebep!







"Kayak biasa kan, Cher?"

Cherly hanya mengangguk. Langkah Rina begitu riang menuju sebuah stand. Dari tempat duduknya, Cherly bisa melihat sahabat pemilik tubuh—Rina, mengantri di stand nasi goreng.

Aufi Sandrina Morten. Nama yang tidak disebutkan dalam cerita, atau mungkin dijelaskan di chapture yang belum Seryl baca itu merupakan sahabat satu-satunya pemilik tubuh. Berhidung mungil, kulit eksotis dan mata belo kecokelatan. Sifatnya tergantung keadaan. Terkadang ia banyak bicara juga kadang menjadi pendiam.

Namun, Rina termasuk jajaran siswa teladan. Selain tak pernah membuat masalah, ia adalah salah satu murid yang menuruti peraturan sekolah.

"Cher? Nih makan. Jangan kebanyakan ngelamun," ujar Rina tau-tau menyodorkan nasi goreng. Cherly menempatkan didepannya tanpa banyak bunyi.

"Gue tadi ngeliat Iky ke lapangan. Em, lo gimana sama Iky?" tanya Rina menyuap pelan. Ingin rasanya cherly menjawab panjang lebar tetapi gerak tubuh mengkhianati. Ia hanya mengendik bahu.

Jangan seenaknya lo ambil kendali tubuh lo Cherly bangsat!

Acara makan tenang mereka terusik oleh bisikan keras siswa didekat meja mereka. Cherly mendongak melihat arah telunjuk siswa tersebut dan seketika ia tak percaya mengetahui visualisasi author begitu mirip dengan orang-orang tersebut.

Mari kita menyelami karakter visualisasi dari author.

Male lead kita, Navandi Harrison. Lelaki yang tak banyak bicara namun romantis dan manja pada pasangan—Fanya. Ia adalah ketua dari perkumpulan para sahabat nya meski sebenarnya ia tidak merasa menjadi bos. Menurut para pemujanya, Navan lelaki tertampan di antara sahabat hingga ia di sebut-sebut prince school.

Kemudian Ragil Mahesa Pangestu. Wajah imut dengan kulit eksotis menjadi daya tarik tersendiri. Ramah, murah senyum adalah sifat yang diberikan author padanya. Dia merupakan salah satu second male yang memuja kelembutan Fanya.

Selanjutnya Yovian Andika Sorawll. Rambut pirang dengan wajah campuran Australi-Jawa membuat dirinya dielukan salah satu lelaki most wanted. Sedikit galak dan blak-blakan namun tak membuat perempuan yang tertarik padanya mundur.

Terakhir, Garren Fazrun Neosigit. Lelaki berkulit putih dengan wajah datar tegas. Lelaki irit bicara tetapi sangat menjaga Fanya. Garren adalah cucu pemilik sekolah hingga ia bisa menentukan hukuman bagi Razefa yang sering mengganggu Fanya.

Sebenarnya masih ada satu, Yaitu Gafran Fazran Neosigit. Kembarannya Garren. Namun kelas nya hari ini mengambil nilai volly. Itu yang Cherly tangkap dari gosipan murid dekat mejanya.

Hadeh, emang ya FL protagonis itu selalu menang banyak.

"Biasa aja kali Cher. Kayak gak pernah ngeliat mereka aja lo," ujar Rina membuat Cherly malu.

Lah, emang gue belum pernah ngeliat mereka goblok!

"Gue jijik sama orang tebar pesona kayak mereka. Apalagi Fanya, iyyuh banget. Dikira dekat sama gerombolan cowok dianggap ratu. Yang ada kayak murahan bagi gue," sungut Rina menggebu. Rina menoleh pada Cherly yang terdiam. "Heran gue sama Fanya. Dia pacaran sama Navan tapi mau-mau juga dicium-cium Razefa. Kalo gue jadi lo, Cher. Gue botakin rambut cewek gatel itu."

Nafsu makan Cherly seketika hilang. Ia meletakkan sendok lalu mendorong piringnya ke depan. "Biarin. Gue males."

"Awas tuh centil. Gue rebut Navan nangis lo!" greget Rina kala melihat salah satu sahabat Navan mendorong kursi agar diduduki queen mereka.

ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang